eQuator.co.id – SANGGAU-RK. Curah hujan tinggi dalam beberapa pekan menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Sanggau, Selasa (8/1). Tercatat setidaknya ada tiga desa yang terendam.
Dua desa di Kecamatan Meliau. Yaitu Desa Kunyil dan Desa Cupang. Sedangkan satu desa di Kecamatan Kapuas. Yaitu Desa Lintang Pelaman.
“Warga yang rumahnya masih terendam sementara ini mengungsi ke rumah kerabatnya di dataran yang lebih tinggi,” kata Ketua Tagana Meliau, Franki Siswanto kepada wartawan, Selasa (8/1).
Franki menyebut ada sekitar tiga ribu jiwa yang tinggal di dua desa terendam itu. Ketinggian air di dalam rumah sekitar sepuluh sentimeter. “Anggota kami sudah ngecek lagi di sana,” jelasnya.
Dijelaskan dia, di Desa Kunyil yang masih tergenang yaitu Dusun Nek Lalau, Dusun Balai Putih dan Dusun Embawang. Ada lansia delapan orang, ibu hamil dua orang, anak bayi satu orang dan rumah rusak berat akibat terjangan banjir ada satu.
“Itu di Desa Kunyil saja ya. Untuk Desa Cupang kami belum bisa masuk karena desa itu sudah dikelilingi banjir, karena air itu dari Kunyil turun ke Desa Cupang,” paparnya.
Untuk pengungsi di Desa Kunyil sekitar 400 jiwa. Tagana Meliau sudah dirikan posko pengungsian sebanyak empat unit di Desa Kunyil. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial Sanggau, serta Dinas Sosial Kalbar. Tapi Dinas Sosial Sanggau yang ia hubungi, belum ada tindak lanjut. Apalagi turun ke lapangan. “Dinas Sosial Provinsi, mereka sudah siap mengirimkan bantuan. Hari ini (kemarin, red) Camat dengan BPBD
Sanggau sedang menuju lokasi banjir,” ungkapnya.
Sekretaris BPBD Sanggau Bernadus Anggoi menyampaikan, pihaknya belum mendapat informasi secara detail dari desa-desa terkena banjir di Kecamatan Meliau. Namun kemarin siang ia bersama BPBD dan Camat Meliau berencana akan ke lokasi.
Sementara itu, Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan, laporan banjir yang ia terima terjadi di dua lokasi. Yakni Desa Kunyil Kecamatan Meliau dan Desa Lintang Pelaman Kecamatan Kapuas.
“Kalau ada daerah lain saya belum menerima laporan. Tapi saya sudah minta BPBD untuk monitor semua wilayah Sanggau,” katanya kepada wartawan.
Bupati menjelaskan, banjir kali ini merupakan kejadian yang cukup langka. Pasalnya, dua desa ini belum pernah ia dengar diterjang banjir, dikarenakan berada di dataran tinggi. “Cuma memang
mereka punya sungai. Macam Desa Lintang Pelaman itu sungai Ensogak yang cukup besar dengan lebar 7-8 meter. Kunyil juga ada sungai Boyan,” terangnya.
PH sapaan akrab Bupati menyebut, banjir kemungkinan disebabkan limpahan curah hujan yang mengalir dari bukit-bukit. Sehingga debit sungai meningkat drastis.
“Tapi saya sudah minta BPBD untuk segera mengambil langkah apa yang perlu kita suport di sana. Kalau yang di posko pengungsian saya minta diurus. Protapnya seperti apa termasuk
dukungan dari pemerintah,” pungkas PH.
Laporan: Kiram Akbar