Jemuran dan Ruko Tak Terawat Bikin Kumuh

Edi Kamtono Tinjau Heritage di Pinggir Kapuas Pasar Tengah

TINJAU. Edi Rusdi Kamtono meninjau heritage pinggiran sungai Kapuas di kawasan lokasi Pasar Tengah, Senin (7/1). Maulidi Murni-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kawasan Pasar Tengah nantinya akan dibuat tertib, bersih dan rapi. Pasalnya, Pasar Tengah akan dijadikan kawasan heritage yang berpotensi untuk pertumbuhan ekonomi dan ikon Kota Pontianak.
“Sayang sekali kalau potensi yang ada, tapi tidak maksimal,” lugas Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat meninjau pinggiran sungai Kapuas di kawasan Pasar Tengah, Senin (7/1).
Di pinggiran kawasan itu masih banyak ruko membelakangi sungai Kapuas. Edi meminta ruko-ruko yang kosong difungsikan. Kesan kumuh dan kotor akan membuat pengunjung malas untuk datang. “Kalau itu bersih, saya yakin pasti ramai,” ulasnya.

Edi menilai, kawasan tersebut tidak terawat. Minimal, bagian belakang jangan sampai kumuh. “Kalau inikan kumuh sekali, ada jemuran,” tukasnya. “Jangankan dicat, bangunan yang ada saya lihat juga diterlantarkan. Harapan kita sungai jadi frontnya (depan),” timpal Edi.
Lokasi pinggiran sungai itu rencananya akan bangun jalan paralel dari Taman Alun Kapuas sampai ke Pelabuhan Shenghie. Beberapa bangunan akan terkena Garis Sempadan Sungai (GSS). Karena akan dibuat jalan selebar 10 meter. “Kita minta warga kooperatif, karena ini untuk kepentingan Kota Pontianak,” tegasnya.
Edi memastikan, di belakang ruko tepian sungai itu nantinya akan ditata rapi. Sehingga menjadi kawasan wisata. “Jadi ruko-ruko ini harus arah sungai, biar tampak indah, dirapikan, dicat biar tambah menarik,” imbuhnya.
Pengerjaan jalan tembus Taman Alun Kapuas dan Shenghie direncanakan tahun 2020. Akan menyambungkan promanade yang hampir kelar dari Pelabuhan Shenghie ke Gang Kamboja. “Ini akan menjadi promanade juga,” jelasnya.
Untuk anggarannya, akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Namun pihaknya mencoba dengan menggunakan APBD Kota Pontianak terlebih dahulu. Tapi untuk itu, masih dalam hitungan. Edi memprediksi memerlukan anggaran lebih dari Rp30 miliar. “Jadi paling lama, 2020 sudah dikerjakan,” ucapnya.
Jika dana APBN turun, maka APBD akan difokuskan ke penataan taman serta kelengkapan lainnya. Nanti akan dibangun pos. bersama pihak keamanan. Tujuannya untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat. (lid)