eQuator.co.id – SURABAYA-RK. Ngantuk di kelas bisa membuat kegiatan belajar-mengajar kurang optimal. Karena itu, Elis Fitrianingsih membuat alat pendeteksi kantuk.
Elis menyatakan, pengalamannya menjadi guru SMP menginspirasi dirinya untuk menciptakan inovasi baru. ”Saya pernah jadi siswa. Ngantuk di kelas sudah biasa. Sekarang saya jadi guru. Jadi mengetahui kalau muridnya ngantuk di kelas,” ujarnya, kemarin.
Mahasiswa pascasarjana teknologi informasi di Sekolah Tinggi Teknologi Surabaya (STTS) itu pun memanfaatkan ilmunya untuk membuat alat pendeteksi kantuk. Tujuannya, siswa bisa fokus dan mendengarkan guru saat mengajar. ”Alat ini bisa mendeteksi siswa yang mengantuk dan membangunkannya ketika terdeteksi mengantuk,” katanya.
Cara kerjanya, video yang merekam seseorang dimasukkan ke program yang telah dibuat. Lalu, diekstraksi frame hingga mendapatkan urutan gambar. Kemudian, program tersebut akan mendeteksi mata dan mulut gambar yang tertangkap kamera. ”Dari deteksi mata dan mulut itu diklasifikasikan orang tersebut mengantuk atau tidak,” katanya.
Elis menuturkan, jika mulut menguap atau mata terpejam lebih dari lima detik, program akan membaca seseorang di dalam gambar itu mengantuk. Jika terdeteksi mengantuk, alarm yang dipasang dalam alat tersebut berbunyi.
Jika program itu diaplikasikan di kelas, lanjut dia, pihaknya akan menggunakan CCTV untuk menangkap gambar siswa. Dari CCTV tersebut akan diketahui wajah siswa yang sering menguap dan terpejam. Tanpa harus mendatangi siswa yang mengantuk, alarm di dalam kelas otomatis berbunyi. ”Ini sudah didesain khusus,” ucapnya.
Rencananya, Elis ingin mengaplikasikan alat pendeteksi kantuk itu di sekolah tempatnya mengajar. Meski masih prototipe, uji coba akurasi program tersebut 80 persen sudah baik. ”Harapan saya program ini bisa jadi solusi untuk siswa mengantuk di kelas. Jadi, murid bisa konsentrasi di kelas tanpa harus keluar kelas untuk mencuci muka,” paparnya. (jpnn)