eQuator.co.id – PONOROGO-RK. Riefian Fajarsyah terisak saat menabur bunga di atas pusara istrinya, Dylan Sahara Puteri, kemarin (25/12). Vokalis Seventeen yang akrab disapa Ifan itu terlihat tegar saat berdiri di hadapan awak media yang mengerumuninya, sesaat seusai prosesi pemakaman istrinya di TPU Taman Arum, Ponorogo.
Dylan, istri yang baru dinikahinya dua tahun silam harus berpulang saat menemaninya menghibur penonton bersama grup band-nya, Seventeen, di Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/10) lalu. Dia menjadi salah satu korban terjangan tsunami di lokasi tersebut. ‘’Musibah ini mengakibatkan kehilangan yang sangat besar,’’ ujar musisi 35 tahun itu.
Dari bencana yang menewaskan ratusan orang itu, Ifan juga kehilangan tiga personil bandnya; M. Awal Purbani (bassis), Herman Sikumbang (gitaris), dan Windu Andi Darmawan (drumer), serta Oki Wijaya (road manager Seventen).
Namun barangkali, kehilangan Dylan merupakan yang paling menyesakkan dada Ifan. Beberapa kali pasca bencana, Ifan mengunggah story melalui @ifanseventeen, akun instagramnya, mengenai keberadaan Dylan yang belum ditemukan. Senin lalu (24/12), Ifan juga mengunggah story yang cukup menyayat hati, ‘’Alhamdulillah kita udah semobil lagi yuk pulang yuk @dylan_sahara.’’
Sudah sewajarnya Ifan begitu kalut, kala mencari istrinya yang hilang seusai bencana. Pengakuannya, tsunami yang menyapu sejumlah daerah di pesisir Selat Sunda itu begitu hebat. Sapuan air pasang setinggi lima meter itu, kata Ifan, sanggup membuat dinding jebol. Menurutnya, dahsyatnya kekuatan air cukup membuat tubuh manusia terpontang-panting. ‘’Mukjizat Allah saya bisa bertahan. Meski sempat terkatung-katung di tengah laut dan merasakan sakaratul maut,’’ kata dia.
Ifan juga berterimakasih atas seluruh doa dan dukungan yang diberikan masyarakat. Termasuk kalangan pekerja seni serta entertainer. Dia juga memohon kepada seluruh pihak untuk membukakan pintu maaf selebar-lebarnya kepada sang istri. ‘’Doa kami untuk istri saya Dylan, personil band Seventeen, dan seluruh korban bencana tersebut. Semoga seluruh korban diterima dan ditempatkan di sisi Allah yang paling mulia, dan khusnul khotimah,’’ imbuhnya.
Jenazah Dylan tiba di rumah duka di jalan Yos Sudarso, Paju, Ponorogo, kemarin sekitar pukul 10.00. Dwi Retno, ibu Dylan, serta sejumlah anggota keluarga mengantar jenazah hingga di rumah duka. Sejumlah pejabat daerah setempat ikut serta. Setelah disalatkan sekitar pukul 11.00, keluarga memulai upacara pemberangkatan jenazah, menuju TPU Taman Arum.
Supriyanto, ayah Dylan, bercerita tentang hari-hari sebelum kepergian buahnya hatinya tersebut. Dia rupanya sudah berusaha melarang putrinya untuk pergi menemui Ifan, Jumat lalu (21/12). Sebab, selain menekuni karir di dunia entertainment, Dylan kini juga mencalonkan diri sebagai caleg Partai Gerindra di DPRD Jatim. Kebetulan Jumat (21/12) hingga Sabtu (22/12) lalu, cawapres 02 Sandiaga Uno menggelar safari politiknya di Ponorogo, Magetan, dan Ngawi. Supriyanto yang anggota Fraksi Gerindra DPR RI itu meminta Dylan untuk ikut serta. ‘’Saya ingin Dylan mengikuti kegiatan Sandiaga Uno dulu sampai selesai. Tapi (Dylan) tidak mau karena sudah janjian dengan suaminya (Ifan) untuk menemani konser,’’ ceritanya.
Meski sudah diingatkan ayahnya, Dylan memilih pergi menemui sang suami. Jumat malam, dengan diantar sang sopir, Dylan terbang seorang diri dari Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jateng menuju Cengkareng. Perempuan yang berulang tahun tepat pada Minggu (23/12) itu telanjur rindu dengan suami. ‘’Dia anaknya memang pemberani dan mandiri. Saya sempat jengkel juga dengan sifatnya itu, seperti Jumat lalu yang memilih kembali lebih dulu (menemui Ifan),’’ kenang Supriyanto.
Duka atas meninggalnya Dylan tidak hanya dirasakan Ifan dan keluarga. Di Ponorogo, selebgram, model, dan presenter itu juga memberi duka yang sangat mendalam. Khususnya, kalangan teman-teman Dylan di SMPN 1 Ponorogo. Laili Diah Rahmatika salah satunya. Laili mengenang Dylan sebagai sosok yang rendah hati dan humble. Meski terlahir dari keluarga politisi yang berada, Dylan tidak pernah lupa akan teman-temannya. Mantan Ketua OSIS di SMPN 1 Ponorogo itu juga terus berkomunikasi dengan teman lamanya. Sekalipun sibuk menekuni karir di dunia entertainment. ‘’Sempat ketemu, terakhir waktu dia ada kegiatan di Ponorogo. Juga masih saling meledek dengan teman-teman. Sesibuk apapun, tetap membalas pesan atau komentar temannya di sosmed,’’ kenang Laili.
Kini, Dylan yang dicari-cari itu telah berpulang, meninggalkan kenangan manis bagi Ifan, keluarga, dan orang-orang yang dia kenal.
Sebelumnya, Ifan menyampaikan permohonan maaf mewakili sang istri, Dylan Sahara. Dia berharap yang mengenal almarhumah Dylan memaafkan semua kesalahan yang pernah diperbuat semasa hidup.
“Mewakili istriku, aku memohon maaf sebesar-sebesarnya kepada teman, sahabat, keluarga, saudara atau siapa pun yang pernah mengenal Dylan. Mohon diikhlaskan jikalau ada kata atau perbuatan yang kurang berkenan,” ungkap Ifan Seventeen lewat akun Instagram miliknya, Selasa (25/12).
Pelantun Selalu Mengalah ini coba mengikhlaskan kepergian Dylan. Suatu saat, Ifan Seventeen berharap dipertemukan lagi dengan mendiang istrinya itu.
“Sayang, Allah mempertemukan kita, Allah pula yang memisahkan kita. Doain suamimu agar menjadi suami yang sholeh, biar aku bisa menuntut hak ku buat berpasangan denganmu di akhirat nanti untuk selamanya. Cuma Allah yang tahu seberapa besar apa yang aku rasain ke kamu sayang. I love you @dylan_sahara,” tambah Ifan Seventeen.
Ifan Seventeen dan Dylan menikah pada 2 November 2016 lalu. Sejak saat itu, keduanya membangun tumah tangga yang jauh dari gosip miring. Namun sayang, kisah Dylan dan Ifan Seventeen harus terhenti di akhir tahun ini. Seperti diketahui, Dylan menjadi korban meninggal akibat tsunami Banten pada Sabtu (22/12) malam. Dia berada di lokasi saat menemani Ifan Seventeen manggung di Tanjung Lesung. Setelah sempat hilang, Dylan ditemukan pada Senin (24/12) kemarin.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ikut berduka atas meninggalnya Dylan Sahara, istri dari vokalis Seventeen, Riefian “Ifan” Fajarsyah. Ungkapan itu disampaikan calon presiden nomor urut 02 itu dalam akun Twitter-nya, @prabowo, Selasa (25/12). Mantan Danjen Kopassus TNI AD itu menyatakan bahwa Dylan merupakan pejuang politik.
“Saya dan @Gerindra turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya pejuang politik Dyllan Sahara, puteri bapak Supriyanto Ketua DPC Partai Gerindra Ponorogo dan anggota fraksi DPR RI, serta istri dari @seventeenifan. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin,” tulis Prabowo, Selasa (25/12).
Dylan turut menjadi korban meninggal dunia dalam bencana tsunami yang menerjang Selat Sunda, Banten dan Lampung, Sabtu (22/12) malam lalu. Dylan diketahui merupakan kader Partai Gerindra.
Dylan juga calon anggota legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur. Ayah Dylan, Supriyanto, merupakan anggota DPR Fraksi Partai Gerindra. Sebelumnya, calon wakil presiden yang diusung Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno juga mengungkapkan belasungkawa atas kepergian Dylan. Sebab, Jumat (21/12) lalu, Sandi masih bersosialisasi bersama Dylan dan Suprianto yang juga ketua DPC Partai Gerindra Ponorogo. Sandi pun mengungkap kesedihannya di akun Twitter resminya, @sandiuno.
“Hari Jum’at lalu, saya dengan Dylan beserta ayahnya yang juga sahabat saya, Pak Supriyanto, Ketua DPC Gerindra Ponorogo masih bersosialisasi dengan masyarakat sekitar di Angkringan Gayeng, Ponorogo, Jawa Timur. Doa kami yang terbaik untuk Dylan Sahara,” cuit Sandi.
Sebagaimana diketahui Ifan dan Dylan baru dua tahun menikah. Tepatnya pada 2 November 2016 di Pantai Ancol, Jakarta Utara. Ifan menikahi Dylan dengan maskawin berupa seperangkat alat salat dan emas seberat 100 gram. Sore hari setelah ijab kabul, mereka menggelar acara resepsi di pinggir pantai Ancol. Pesta pernikahan mereka terasa begitu indah dengan nuansa serba putih.
Dylan bahkan sempat berfoto di pinggir pantai mengenakan gaun pengantin berwarna putih sembari memegang bunga. Fakta ini menjadikan kisah cinta Ifan Seventeen-Dylan Sahara memilukan. Mereka mengucap janji suci dan berpisah untuk yang terakhir kalinya di pinggir pantai. (Jawa Pos, jpnn/JPG)