Ketinggian Air hingga Dagu Orang Dewasa

Banjir Landa 500 Titik dan 14 Kecamatan di Sintang

BERENANG. Warga memanfaatkan banjir untuk berenang di Taman Bungur yang berada tepat di depan kantor Bupati Sintang, Jumat (21/12). Saiful Fuat-RK

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Hujan dengan intensitas tinggi beberapa pekan terakhir ini membuat seluruh kecamatan di Kabupaten Sintang terendam banjir. Sedikitnya terdapat 500 titik banjir tersebar di 14 kecamatan dengan ketinggian air berbeda-beda.

“Banjir yang cukup parah di wilayah Kecamatan Ketungau Tengah, Hilir dan Hulu. Ketinggiaanya mencapai dagu orang dewasa, itu laporan sampai hari ini yang kita terima,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Simon Patanduk, Jumat  (21/12).

Sementara untuk data rumah penduduk terendam banjir, pihaknya masih menunggu laporan dari pihak kelurahan, pemerintah desa, dan kecamatan.

“Sampai saat ini belum masuk. Tetapi ada sebagian sarana dan prasarana sekolah terendam banjir. Sedangkan untuk puskesmas masih belum ada laporannya,” terangnya.

Menyikapi persoalan banjir di Bumi Senentang ini, pihaknya akan mengambil beberapa langkah. Salah satunya memberikan bantuan sosial sembako dan lain sebagainya.

“Langkah yang kita ambil sesuai dengan arahan pak Bupati. Salah satunya dengan memberikan bantuan logistik sembako kepada para korban banjir,” jelasnya.

Pihaknya tidak dapat memastikan kapan musibah banjir di Kabupaten Sintang ini berakhir. Namun, BPBD Sintang siap memberikan bantuan kepada warga yang mengalami musibah tersebut. Kalau banjirnya sampai Januari, pihaknya tetap usahakan menyalurkan bantuan.”Buktinya, hari ini kita salurkan bantuan sebanyak 400 paket sembako untuk Kecamatan Sintang, sementara untuk kecamatan lainya menyusul,” katanya. Selain BPBD, Dinas Sosial Sintang juga akan memberikan bantuan serupa. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab Sintang kepada para korban banjir.

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, saat ini pihaknya mendapat kerja tambahan. Yakni menangani banjir. Mengingat sebagian ruas jalan poros di beberapa kecamatan putus akibat terendam banjir. “Contoh, kalau mau ke arah Tebidah – Serawai babak belur kita. Karena berlumpur semua jalannya,” jelasnya.

Jarot mengatakan, dirinya baru pulang dari Nanga Laar. Kondisi di sana juga sama, jalannya berlumpur. “Kondisi ini juga disebabkan intensitas hujan beberapa hari belakangan ini cukup tinggi,” ungkapnya.

Dengan kondisi seperti ini, Pemkab Sintang tentunya tak tinggal diam. Berbagai langkah akan diambil untuk membantu para terdampak bencana alam tersebut.

“Kita telah menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang mengalami musibah ini. Untuk hari ini kita salurkan logistik sembako sebanyak 400 paket di Kecamatan Sintang. Kecamatan lainya akan menyusul, disesuaikan jadwal,” tutup Jarot.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh mengimbau orangtua untuk melarang anak-anaknya bermain banjir. Karena ada tiga kemungkinan besar penyakit yang ditimbulkan akibat banjir. Yaitu penyakit kulit, diare dan hepatitis. “Maka dari itu, kalau bisa anak-anak kita jangan terlalu dibiarkan untuk bermain banjir,” pesannya.

Kadar air yang dibawa banjir kotor. Kalau menyentuh kulit anak-anak yang masih sensitif bisa menyebabkan penyakit kulit. Apalagi kalau sampai terminum, dapat menimbulkan diare. “Peran orangtua diminta selalu intens mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai sudah sakit baru timbul penyesalan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, ada dua Puskesmas terendam banjir. Yaitu Puskesmas Dara Juanti dan Tebidah. Meskipun demikian, pelayanan kesehatan tetap berjalan seperti biasa. Puskesmas yang wilayah kerjanya terkena banjir dilakukan upaya jemput bola. “Artinya, petugas kita yang pergi ke rumah warga dengan menggunakan sampan, untuk memberikan pelayanan kesehatan,” pungkasnya.

 

Laporan: Saiful Fuat

Editor: Arman Hairiadi