Bupati Luncurkan Aplikasi e-Retribusi

Pemkab Landak Terus Berinovasi

LAUNCHING. Bupati Karolin Margret Natasa saat meluncurkan aplikasi e-Retribusi kabupaten Landak, Kamis (20/12). Antonius-RK

eQuator.co.id – Ngabang-RK. Pemkab Landak tidak mau ketinggalan jaman. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat disikapi dengan tepat. Terus menerapkan gagasan-gagasan baru. Berinovasi.

“Kita harus mengikuti perkembangan tersebut dengan melakukan inovasi, kali ini kita luncurkan inovasi retribusi secara online melalui aplikasi e-Retribusi Kabupaten Landak,” tutur Bupati Karolin Margret Natasa, membuka launching aplikasi e-Retribusi di halaman kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Landak, Kamis (20/12).

Hadir dalam acara tersebut Sekda Vinsensius, para pimpinan OPD, dan Forkopimda. Juga para pedagang kaki lima (PKL) yang menempati pasar rakyat dan tradisional.

Bupati menyempatkan diri untuk mendemonstrasikan penggunaan aplikasi itu. Dijelaskannya, aplikasi e-Retribusi diciptakan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik, modern, dan terdepan.

Dia mengajak masyarakat untuk mendukung program ini. ”Supaya aplikasi e-Retribusi pada pasar rakyat dan pasar tradisional milik pemerintah di lingkungan Kabupaten Landak dapat diterapkan dan digunakan dengan baik,” ujarnya.

Karolin meyakini, penggunaan aplikasi e-Retribusi merupakan awal yang baik dan bermanfaat. Dalam mewujudkan tata kelola retribusi yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Ditambahkan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumimdag) Landak, Marius Baneng, retribusi merupakan salah satu pendapatan daerah yang penting untuk membiayai kepentingan umum. Dan memberikan manfaat kepada publik.

Dipaparkannya, objek retribusi Diskumimdag Landak berjumlah 282. Dengan rincian pelataran 29 objek, meja los 124 objek, dan kios 129 objek. Sedangkan target retribusi 2018 berjumlah Rp152.112.500. Sudah dicapai Rp138.640.000.

“Pasar yang menjadi objek retribusi di kecamatan Ngabang adalah pasar rakyat Tungkul, pasar tradisional putri Dara Itam, dan pasar tradisional Taman Kota Intan, sedangkan di Kecamatan Sebangki yakni pasar tradisional Sebangki dan pasar tradisional Sebangki tahap II,” jelas Marius. (ius)