eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar Festival Olahraga Anak Usia Dini, di tiga provinsi, yakni Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.
Di Kalimantan Barat, festival untuk mendukung Program Gerakan Nasional “Ayo Olahraga” ini digelar di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (27/11).
Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kemenpora RI, Bayu Rahadian menerangkan, pengembangan olahraga khusus adalah pengembangan olahraga untuk usia dini dan lanjut usia.
“Tentunya harapan kami sama dengan program pemerintah lainnya, yakni kita ingin anak-anak di masa mendatang adalah anak-anak yang cerdas, gesit, empati, berani, unggul, dan sehat. Terkait dengan Kemenpora tentunya berfokus pada aspek unggul, gesit, dan sehat itu,” tutur Bayu.
Dia mengungkapkan, salah satu prioritas program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah aktivitas fisik. Harus dimulai sejak usia dini. Karena itu, Kemenpora mulai memperkenalkan pengembangan olahraga usia dini yang baik, teratur, dan terukur.
Terpenting tidak menyalahi kaidah pengembangan anak, di mana anak mempunyai hak mutlak untuk bermain. “Dengan kemajuan teknologi sudah kita lihat banyak anak yang tidak terlalu menggemari aktivitas fisik atau olahraga. Sehingga lebih banyak berkonsentrasi di pelajaran,” ujar Bayu.
Juga tidak bisa dimungkiri, saat ini merajalela pengunaan gawai elektronik seperti android dan sebagainya. Hal ini telah mengubah cara pandang sebagian orangtua yang mulai menganggap anak yang baik dan lucu adalah yang bertubuh gemuk.
Padahal, menurut dia, anak-anak tersebut justru terindikasi kurang beraktivitas. Profil anak-anak yang ideal seharusnya adalah yang bugar dan unggul.
Karena itu, Kemenpora memperkenalkan beberapa permainan olahraga yang sesuai dengan masa perkembangan anak. “Jadi olahraga ini didesain khusus untuk masa perkembangan dari tingkat milestone atau tahapan perkembangan yang sesuai dengan permainannya,” kata Bayu.
Tidak lupa pula disampaikan sejumlah permainan tradisional yang masih banyak di Indonesia. “Jadi tujuan kami tidak lain bagaimana membudayakan olahraga di seluruh kalangan mulai usia dini sampai dengan Lansia,” terangnya.
Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengapresiasi Kemenpora yang telah memilih Kabupaten kubu Raya sebagai salah satu dari tiga daerah di Indonesia yang melaksanakan Festival Olahraga Anak Usia Dini.
Menurut dia, festival tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para guru pendidikan anak usia dini, sekaligus berdampak positif bagi perkembangan fisik dan psikis anak-anak usia dini.
“Festival olahraga anak usia dini ini merupakan sebuah jawaban konkret untuk membangun generasi pewaris negeri yang dipersiapkan sejak dini. Sehingga mereka diharapkan menjadi generasi muda yang tangguh dan memiliki daya saing,” ucap Hermanus.
Menurutnya, anak adalah bagian masyarakat yang sangat penting dalam menentukan perkembangan dan eksistensi sebuah negara. Karena itu, menyiapkan masa depan anak usia dini sama dengan mempersiapkan masa depan sebuah negara.
Apa yang diberikan kepada anak di usia emasnya yaitu 0-6 tahun, akan berdampak pada proses tumbuh kembang anak selanjutnya hingga dewasa. “Masa emas adalah masa anak usia dini mengeksplorasi hal-hal yang ingin mereka lakukan. Anak usia dini sedang senang bermain dan sangat peka terhadap rangsangan sekitar,” terangnya.
Hermanus berharap program-program kementerian dapat terus berlanjut di Kabupaten Kubu Raya. Ke depan, dirinya berharap kegiatan serupa dapat digelar di di wilayah terluar di Kabupaten Kubu Raya.
Dia mengungkapkan, eski berdekatan dengan ibu kota provinsi, Kubu Raya sebagai daerah perairan memiliki 39 pulau. “Kalau dipersiapkan sedari awal, bisa saja kita mengadakan festival seperti ini di daerah pesisir,” ujarnya
Sementara, Ketua Pelaksana Festival Olahraga Anak Usia Dini, Cindy Aristia mengatakan, festival ini untuk memotivasi anak-anak bergerak dan berolahraga. Selain itu juga mensosialisasikan olahraga sejak usia dini dan mengajak anak untuk menyukai olahraga.
Cindy mengatakan, pihaknya juga ingin merangkul para orangtua agar bisa berperan aktif dalam kegiatan olahraga anak usia dini. Sekaligus salah satu upaya menggerakkan semboyan “Ayo Olahraga” yang telah dicanangkan Kemenpora beberapa waktu lalu.
“Peserta festival kali ini adalah 400 anak usia dini yang mewakili lima kecamatan. Sedangkan guru-guru yang hadir 100 orang yang meliputi petugas lapangan dan pendamping yang tersebar dari 44 sekolah dari 8 kecamatan,” paparnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe