PRSI Kota Pontianak Kejar Limit Waktu Minimun Perenang Nasional

eQuator – Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Pontianak terus berupaya mengejar target limit waktu minimun renang tingkat nasional.

Pasalnya sejauh ini, berbicara soal prestasi, Wakil Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengaku saat ini para atlet renang Kota Pontianak belum mampu menyesuaikan limit tersebut.

“Berbicara soal prestasi memang kita baru level provinsi, sama pelajar yang sudah berbicara di level nasional. Tapi level limit nasional kita masih jauh. Karena renang ini olahraga terukur dan secara jelas memiliki limit rekor nasional dan dunia,” ujarnya, Sabtu (15/11) pekan lalu.

Sesuai dengan arahan Walikota Pontianak, H. Sutarmidji sebelumnya, Pemerintah Kota Pontianak akan berupaya maksimal membina para atlet untuk menembus limit waktu yang ditentukan secara nasional.

“Minimal mendekati waktu yang merupakan minimun tercepat di nasional, kita akan gali dari atlet-atlet kita,” serunya.

Sejauh ini Pemerintah Kota Pontianak telah melakukan pembinaan atlet renang dalam beberapa jenjang umur. Mulai dari umur di bawah 15 tahun sampai umur 16-19 tahun yang masuk dalam kategori junior.

“Umur puncak 16-19 tahun. Untuk itulah kita coba sering melakukan kejuaraan-kejuaraan tingkat pelajar,” paparnya.

Selain bertujuan mengasah potensi sekaligus menjadi salah satu pertimbangan bagi pemerintah bersama PRSI Kota Pontianak dalam memasukkan kejuaraan renang antarpelajar klub dan antarinstansi se-Kota Pontianak di Kolam Renang Oevang Oeray, Komplek Stadion Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak dalam rangkaian Hari Jadi Kota Pontianak ke-244.

“Nanti para pelatih kita ajak untuk melihat potensi dari bakat anak-anak ini. Akan dilihat baik dari postur serta bakat alamnya agar bisa dibina. Dan nantinya yang bisa kita kirim menjadi atlet-atlet nasional. Itu harapan kita ke depan,” ucap Edi Rusdi Kamtono.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.