eQuator.co.id – Jakarta–RK. Dukungan Ijtima Ulama GNPF terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dikukuhkan lewat pembentukan gerakan relawan. Bertepatan dengan peringatan aksi 4 November 2016 (411), Ijtima Ulama GNPF mendeklarasikan pembentukan Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi).
Sebagai pimpinan, Ijtima Ulama GNPF menetapkan Abdul Rosyid Abdullah Syafi’ie sebagai jenderal Koppasandi. Dihadiri langsung oleh Prabowo, Koppasandi mendeklarasikan untuk mendukung serta memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2. Hal itu dilakukan dalam rangka melanjutkan hasil resolusi ijtima ulama jilid II.
’’Ini adalah resolusi jihad politik dan konstitusional,’’ kata Panglima Koppasandi KH Abdul Rosyid Abdullah Syafi’ie saat acara tablig akbar dan deklarasi dukungan untuk Prabowo-Sandi di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, kemarin (4/11).
Kiai Rosyid menjelaskan, dukungan para ulama diberikan kepada Prabowo-Sandi karena melihat kondisi sosial Indonesia saat ini. Menurut dia, rezim sekarang tidak bisa memberikan rasa keadilan dan gagal membangun kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
’’Kita temukan hukum tajam ke bawah tumpul ke atas, penanganan bencana yang telat, dan kesejahteraan yang tidak merata,’’ ujarnya.
Sementara itu, Prabowo mengungkapkan rasa terima kasih kepada para ulama yang telah mendukung dirinya dan Sandiaga. Prabowo juga mengapresiasi perjuangan GNPF Ulama dan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
’’Ini adalah perjuangan saudara kita yang berada di Tanah Suci, yakni imam besar kita Habib Rizieq Shihab,’’ ungkap Prabowo.
Ketua umum DPP Partai Gerindra itu juga meminta seluruh relawan dan pendukung untuk tetap menjaga kesejukan serta kedamaian dalam berjuang memenangi Pemilu 2019.
Dia juga menjelaskan bahwa kondisi ekonomi bangsa kita harus diperbaiki. Sebab, sebagian besar kekayaan alam Indonesia tidak dikuasai seluruh bangsa Indonesia dan hanya dikuasai segelintir orang.
’’Saya menganjurkan bahwa kita harus melaksanakan tugas kita sebagai warga negara dengan rasa tanggung jawab, dengan tidak ada rasa kebencian dan kemarahan,’’ imbaunya. (Jawa Pos/JPG)