Teman Dylan Jadi Wadah Generasi Milenial

eQuator.co.id – Jakarta-RK. Seniman sekaligus politisi Dheyna Hasiholan ingin membuat kantong-kantong budaya untuk mengangkat potensi kesenian maupun kebudayaan yang ada di daerah.

Pria yang karib disapa Dylan ini berencana membuka kedai kopi sebagai sarana berkumpulnya para pegiat seni di daerah, seperti Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara. Menurutnya, kedai kopi itu menjadi wadah sesama pegiat seni dan budaya yang dinamai Teman Dylan untuk bersilaturahmi.

“Teman Dylan adalah suatu tawaran solusi sebagai wujud dari mewadahi gerak kreasi dan kreativitas pemuda (khususnya kelompok millenial) dalam berbagai bidang, seperti seni dan budaya,” ungkap Dylan, saat ditemui di Ground 57, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/10).

“Teman Dylan bukan sekadar ikon kedekatan hubungan personal orang per orang semata, tetapi ini juga adalah kolaborasi ide kreasi dan kreativitas lintas latar belakang. Untuk mengakselerasi pemberdayaan potensi masyarakat dari berbagai komunitas,” terangnya.

Dylan kemudian bercerita, di era 90-an, dia pernah membuat sebuah warung internet (warnet) dengan harga sewa murah. Sejak awal warnet itu memang tidak untuk berbisnis, namun sengaja untuk tempat berkumpul. Dan diharapkan dengan adanya kedai kopi ini dapat menjadi ajang berkumpulnya berbagai macam komunitas.

“Teman Dylan adalah suatu tawaran embrio baru kolaborasi antar komunitas berbasis lokal yang diharapkan bisa menginspirasi di level yang lebih luas,” tukasnya.

Sebelumnya, bapak tujuh anak ini pernah membangun komunitas unik yang dinamai Cak Tarno Institut. Itu merupakan komunitas yang menguji skripsi para anggotanya.

“Tak hanya sebagai inspirasi, Teman Dylan diharapkan menjadi motor kemajuan seni budaya di Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara,” harapnya. (mg7/jpnn)