eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kota Pontianak tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA). Namun bukan berarti tidak bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Eddy Suratman mengatakan, sektor pariwisata dapat dijadikan sumber PAD Pontianak. Untuk memaksimalkan sektor pariwisata harus didukung anggaran yang memadai. “Sebagai kota yang tidak memiliki SDA, potensi yang harus dimaksimalkan Pemkot adalah sektor wisata, tidak ada pilihan lain,” ujarnya, Rabu (31/10).
Menurutnya, Kota Pontianak memiliki tiga ciri khas. Yaitu tugu Khatulistiwa, sungai Kapuas dan parit. Ketiga potensi ini menurutnya memiliki nilai jual. Artinya bagaimana ketika wisatawan datang ke Kota Pontianak, hanya untuk melihat ketiga hal ini saja. “Di negara lain ini jadi daya tarik. Untuk itu, untuk proporsi pariwisata harus lebih besar,” jelasnya.
Dengan proporsi yang besar, tentu dapat melakukan perbaikan-perbaikan. Misalnya untuk pembenahan parit-parit. Karena parit-parit di Kota Pontianak harus serius dibenahi.
“Bahkan saya mengusulkan jangan seperti dinas-dinas lain yang biasa, kalau perlu ada dinas parit. Sebab ini ciri khas kita, kalau dinas masih sulit mungkin ada Kabid parit yang khusus menangani parit namun di bawah dinas PU,” imbuhnya.
Sementara terkait pertumbuhan ekonomi Kalbar kata Eddy, masih di kisaran 5,2-5,3 persen. Angka tersebut masih cukup bagus. Bahkan sampai Juni terhitung sebesar 5,2 persen.
“Untuk meningkatkan kembali tentu yang harus didorong yaitu belanjanya agar daya serap angganan harus cepat, jangan menunggu November kalau bisa sekarang,” demikian Eddy. (nov)