eQuator.co.id – Ngabang-RK. Akses jalan dari Kecamatan Air Besar menuju Desa Sempatung masih sulit dilalui. Terutama ketika memasuki musim hujan.
“Perjalanan menuju Desa Sempatung jika cuaca panas bisa sampai dua jam, menggunakan sepeda motor, tapi kalau musim hujan memang tidak bisa tembus karena masih tanah kuning,” ujar Kades Sempatung Timotius, kepada Rakyat Kalbar, di Ngabang, Jumat (26/10).
Meski begitu, sebagian akses jalan sudah dikeraskan. Menurut Timotius, jalan yang sudah dipasang batu pengerasan dari Serimbo ke Desa Merayu’ sampai Desa Nyari. Sedangkan dari Nyari ke Sempatung masih tanah kuning. Kemudian, ada dua jembatan yang harus dibangun.
“Kondisi di sana memang pegunungan, jalan pun banyak mendaki, maka jika musim hujan sangat sulit. Kami di sana memang sangat berharap diutamakan pembangunan jalan dan jembatan,” ungkapnya.
Ia menceritakan, sejak 2014 masyarakat bisa menggunakan kendaraan bermotor dari Serimbo ke Sempatung. Sebelumnya harus jalan kaki satu hari baru sampai Serimbo.
Mata pencaharian masyarakat di sana adalah berkebun sahang dan menanam padi. Sejak dulu karet tidak ditanam karena sulit untuk menjualnya. Terlalu jauh dari pasar.
Sahang yang ditanam hasilnya dijual ke Entikong, Sanggau. Karena akses jalan menuju ke sana lebih mudah dibandingkan dengan jalan menuju Serimbo.
“Perputaran perekonomian juga lebih banyak ke Entikong, termasuk berobat jika sakit,” cerita Timotius.
Ia mengakui tanah di Sempatung subur. Hasil alam atau perkebunan di sana cukup berhasil. Namun karena akses jalan yang sulit dilalui ini, maka hasil panen tidak bisa dijual ke mana-mana. Hanya untuk dikonsumsi sendiri.
Timotius menyatakan, hasil kebun di Sempatung seperti jahe, kacang tanah, ubi tela, dan markisa. “Banyak, tapi masyarakat sulit untuk menjualnya, kalau dimakan, masyarakat sudah bosan juga,” tukasnya.
Ia berharap kedepan ada peningkatan pembangunan jalan dari Desa Serimbo menuju Sempatung. Menurut Timotius, jika jalan bagus pasti perekonomian masyarakat bisa membaik.
“Sebab jika jalan terbuka lancar masyarakat bisa menjual hasil daerah ke pasar, masyarakat bisa sejahtera,” tandasnya. (ius)