eQuator.co.id – Pontianak-RK. Wakil Gubernur Kalbar H Ria Norsan melepas Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I yang akan berlangsung di Kota Ambon, Maluku, pada 27 Oktober hingga 2 November 2018. Pelepasan dilakukan di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (23/10).
Pemprov Kalbar mengirim 248 peserta Kontigen untuk mengikuti 12 Kategori Pesparani Pertama di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Pemerintah Provinsi Kalbar berharap Kontingen Pesparani Kalbar dapat tampil maksimal dan menoreh prestasi dalam kompetisi tingkat nasional tersebut.
Wagub berharap agar Pesparani ini tidak hanya sekedar ajang perlombaan atau festival saja. Melainkan merupakan sarana untuk mengajak umat Katolik se-Indonesia bersama-sama memaknai Pesparani sebagai bagian dari
keagungan Tuhan dalam menjaga serta memelihara umat-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
“Pesparani sebagai media lomba lagu-lagu rohani Kristiani, merupakan kegiatan yang melibatkan gereja-gereja untuk melakukan pelayanan seni budaya yang bernafaskan keagamaan katolik dan sebagai perwujudan nilai-nilai keagamaan, dalam meningkatkan toleransi antar gereja, serta umat Kristiani dan kerukunan antar umat
beragama,” teranngya saat melepas Pesparani Kalbar.
Norsan juga berharap, kontingen Kalbar selalu mengingat Tuhan dalam perilaku kehidupan setiap hari, setiap waktu dan terus menerus sepanjang hayat. Dengan demikian umat Katolik di tanah air ini benar-benar akan memiliki integritas moral dan perilaku yang terpuji.
Dikatakan dia, integritas moral dan perilaku seperti itu, sangat penting artinya dalam membangun dan meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Apalagi Indonesia dalam keanekaragaman suku, agama, ras dan antar golongan.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan penting bagi umat kristiani di tanah air, dalam upaya meningkatkan pemahaman, penghayatan dan keagamaan,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan umat kristiani Kalbar dalam melantunkan lagu-lagu gereja. Yang tentunya sarat dengan pesan-pesan moral dan pesan spiritual untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama yang hakiki.
Ia menuturkan, agama sebagai landasan moral dan etika. Merupakan faktor yang sangat penting sehingga dapat mendorong terbentuknya masyarakat beradab yang damai, adil, sejahtera, dan bermartabat.
“Di tengah-tengah pergaulan global, maka nilai-nilai agama akan menjadi sangat penting untuk memperkuat jiwa, membentengi diri dan meneguhkan keimanan kita sebagai umat beragama,” ingatnya.
Dijelaskannya, perbedaan-perbedaan yang ada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia jangan dijadikan sebagai perpecahan. “Mari perbedaaan-perbedaan yang ada itu kita jadikan sebagai perekat umat beragama di Indonesia,” pintanya.
Dijelaskannya, agama bukan untuk diperdebatkan tetapi agama untuk diyakini oleh setiap pemeluknya. “Kita tak usah bertengkar soal agama. Mari kita bersatu untuk membangun NKRI yang kita cintai, khususnya Provinsi Kalbar,” pungkas Norsan. (Riz)