Dulu Panti Asuhan, Kini Pondok Pesantren

PONPES HAMALATUL QUR’AN. Suasana peresmian Ponpes Hamalatul Qur’an, di Kelurahan Sengkuang, Sabtu (13/10). Benidiktus Krismono-RK.

eQuator.co.idSintang-RK. Weekend, Anda boleh saja libur. Namun Bupati Jarot Winarno tetap menjalankan tugasnya. Sabtu (13/10), ia meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Hamalatul Qur’an. Di Jalan MT.Haryono KM 5. BTN Cipta Mandiri I Blok A No. 09-10, Kelurahan Sengkuang.

“Keberadaan pondok pesantren tempat untuk menimba ilmu agama, yang sangat diperlukan guna membentuk generasi yang religius, sehingga menjadi pendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sintang saat ini, yakni membentuk masyarakat Sintang yang religius,” tutur bupati.

Ia memuji kiprah Ponpes tersebut. “Saya takjub, saya pikir ini mukjizat ya, dulu tahun 2009 ini panti asuhan At Taubah 60 ya, sekarang sudah berubah menjadi luar biasa seperti ini, saya apresiasi sekali,” puji Jarot.

Menurut dia, keberadaan Ponpes Hamalatul Qur’an nantinya bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan dai-dai. Khususnya di daerah pedalaman Sintang.

“Yang menjadi permasalahan selama ini, bagi umat muslim pedalaman, adalah kurangnya dai sebagai pembimbing dalam bidang keagamaan,” tuturnya.

Ditambahkan Kepala Ponpes Hamalatul Qur’an, Ustad Andi, yayasan dan panti asuhan At Taubah 60 berubah jadi Ponpes atas kesepakatan para pengurus yayasan sejak Juli 2017. Di tengah perjalanan terkendala masalah dana.

“Akhirnya dilimpahkanlah problem pembiayaan ke Yayasan Al Imam Al Safi’I, untuk biaya pembangunan ponpes ini dibantu warga BTN Cipta Mandiri dan donatur lainnya yang enggan disebutkan namanya satu persatu,” ungkapnya.

Santri-santri di Ponpes itu berasal dari kabupaten/kota di Kalbar. Ada yang dari Melawi, Balai Karangan Sanggau, Sambas, Mempawah, Pontianak, serta dari kecamatan-kecamatan di Sintang.

“Jumlah santri saat ini putra 27 orang dan putri 7 orang, jadi total 34 orang, kemudian tenga pengajar ada 4 ustad dan 2 ustazah,” pungkas Andi.  (ben)