Seratusan Bendera Merah-Putih Warnai Kirab Satu Negeri di Entikong

Apel kebangsaan Kirab Satu Negeri yang digagas GP Ansor dan Banser sebagai upaya menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam bingkai NKRI--ist

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Ratusan kader GP Ansor dan Banser dengan membawa seratusan bendera merah-putih mengikuti apel kebangsaan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Minggu (7/10) pagi.

Apel yang merupakan rangkaian dari Kirab Satu Negeri (KSN) yang digagas DPP GP Ansor dan Banser itu diikuti sejumlah organisasi kepemudaan, perwakilan dari Forkopimda Kabupaten Sanggau, Ketua Bawaslu Kalbar, Wakapolres Sanggau dan warga setempat.

“Hari ini kita adakan di perbatasan Entikong Kabupaten Sanggau,” kata Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Kalbar, M. Nurdin kepada wartawan.

Nurdin mengatakan, melalui KSN pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Kalbar untuk berkomitmen sekaligus meneguhkan semamgat menjaga kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Semangat dan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam mewujudkan NKRI, inilah yang ingin kita gelorakan. Ansor dan Banser siap menjaga NKRI dan siap berhadapan dengan siapapun yang ingin memecah belah bangsa ini,” tegasnya.

Apel KSN yang dipusatkan di PLBN Entikong merupakan acara puncak KSN Zona Nunukan titik nol Entikong. Nurdin menjelaskan, dipilihnya Entikong yang berbatasan dengan Malaysia, karena GP Ansor Kalbar ingin memperkuat wilayah tersebut.

“Isu yang kami bawa selain kedaulatan daerah perbatasan, yakni sektor ekonomi, pembangunan dan lain sebagainya. Kita pahami, daerah perbatasan adalah beranda suatu negara. Jadi, daerah ini harus bisa maju dan berkembang. Ketahanan wilayahnya juga harus terus ditingkatkan, termasuk menanamkan semangat NKRI kepada masyarakat di perbatasan,” ujarnya.

Saat ini, GP Ansor Kalbar bersama pengurus cabang se-kabupaten/kota masih melanjutkan rangkaian kegiatan KSN. Daerah berikutnya yang akan disinggahi adalah Kabupaten Landak.

Kirab yang mengusung tema “Bela Agama Bela Negeri” ini berkeliling ke beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Di setiap daerah yang disinggahi, pemuda Ansor dan Banser melakukan beragam aktivitas, di antaranya bakti sosial, zikir bersama, dan lain sebagainya.

“Alhamdulillah kita juga telah melaksanakan zikir akbar di Pesantren Miftahul Hidayah Balai Karangan. Kita mendoakan agar Indonesia selalu menjadi negeri yang aman, damai, dan senantiasa diberi keberkahan dari Allah SWT. Kita juga mendoakan para korban gempa di Sulawesi Tengah, selain kita menggalang bantuan untuk para korban,” pungkas Nurdin.

Nurdin menambahkan, di tingkat nasional, KSN dimulai dari lima titik daerah terluar di Indonesia, yakni Sabang, Nunukan, Pulau Miangas, Pulau Rote, dan Merauke, pada 16 September sampai 26 Oktober 2018.

“KSN direncanakan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018. Rencananya pada acara puncak nanti akan  dihadiri Presiden RI Joko Widodo,” tuturnya.

 

Laporan: Kiram Akbar