eQuator.co.id – Sekadau-RK. Setelah jajaran Pemkab dan Polres Sekadau, suasana duka kini dialami para wartawan di Kabupaten Sekadau. Ketua Ikatan Wartawan Sekadau (IWAS), Stepanus Renta SPdK alias Joy meninggal dunia, Sabtu (22/9).
Jenazah almarhum Joy disemayamkan di rumah abangnya, Jefray Raja Tugam di Jalan Sekadau-Sintang KM 9 dan dikebumikan Minggu sore (23/9) di Pemakaman Kristen, Jalan Sekadau-Sanggau.
Kepergiaan almarhum tidak hanya meninggalkan duka di kalangan wartawan. Para pejabat Sekadau juga mengaku kehilangan. Kapolres Sekadau, AKBP Anggon Salazar Tarmizi SIK bahkan sempat menghubungi awak koran ini, Sabtu sore. Anggon menanyakan kabar meninggalnya almarhum dan turut menyampaikan ucapan duka cita.
Kajari Sekadau, Andri Irawan SH MH juga ikut menyampaikan duka atas kepergian almarhum Joy. Hal yang sama juga dilakukan Danramil Sekadau Hilir berserta sejumlah pejabat teras lainnya.
Bupati Sekadau, Rupinus SH MSi yang baru tiba dari Pontianak, Sabtu malam, langsung berkunjung ke rumah duka, Minggu pagi. Di hadapan jenazah Joy, Bupati memanjatkan doa. Sesekali ia bertanya soal penyebab meninggalnya almarhum kepada keluarga yang mendampingi. “Atas nama pribadi, keluarga dan Pemkab Sekadau, saya menyampaikan turut berduka cita. Saya harapkan amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan,” doa Rupinus.
Sedangkan Wakil Bupati Sekadau, Aloysius SH MSi tiba di Sekadau, Minggu siang, langsung bergegas ke rumah duka. Aloy bahkan ikut mengantarkan almarhum ke tempat persitirahatan terakhirnya bersama ratusan warga, pejabat dan para awak media. “Saya baru tiba siang ini. Langsung ke rumah duka dan ke pemakaman. Saya turut berduka,” imbuh Aloy.
Joy dimakamkan sesuai prosesi agama Kristen. Jenazah yang dibawa dari Jalan Sekadau-Sintang diantar ratusan warga dengan pengawalan aparat kepolisian. “Beliau meninggal sekitar pukul 14.00 WIB di Pontianak,” ujar Hendro, kakak kandung almarhum kepada Rakyat Kalbar, Sabtu malam.
Joy meninggal akibat komplikasi penyakit ginjal. Ia meninggal saat menjalani rawat jalan di RSUD dr Soedarso, Pontianak. Pria kelahiran Belitang Hulu 29 Oktober 1982 itu merupakan wartawan yang sudah malang melintang di dunia jurnalis. Terakhir, ia merupakan jurnalis media online www.sekadau.com.
Menurut Jefray Raja Tugam, kakak kandung almarhum lainnya, beberapa hari sebelum meninggal, almarhum memang memiliki permintaan yang sedikit aneh. Beliau yang memang sudah dirawat di Pontianak, meminta kepada seluruh keluarga, termasuk ponakannya untuk menjenguknya ke Pontianak. “Makanya minggu lalu, kami sekeluarga ke Pontianak. Dia ingin bertemu dengan anak dan istri saya serta seluruh keluarga lainnya,” ulas Jefray.
Sementara itu, Mus Muhsin, salah seorang rekan seprofesi almarhum, mengaku kehilangan sahabat baik yang selama ini sangat disenangi. “Beliau itu selalu bersikap baik. Hari-hari kita selalu bersama,” ulas Mus.
Sebagai sesama wartawan, Mus mengaku sering liputan bersama. Terakhir liputan adalah saat peringatan HUT RI 17 Agustus 2018 lalu. “Waktu itu, masih liputan bersama. Bahkan kami bersama-sama berfoto dengan berberapa orang. Rupanya itu kenangang terakhir kami. Sore setelah liputan itu, almarhum sakit dan terus menurun kondisinya hingga akhirnya meninggal,” tukas Mus.
Pria yang masih lajang itu juga sangat akrab dengan awak koran ini. Selamat jalan kawan. Semoga engkau mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan, Amin.
Reporter: Abdu Syukri
Editor: Yuni Kurniyanto