eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kapal angkutan penumpang dan barang KM Usaha Baru 03, tenggelam di Sungai Kapuas, tepat di kawasan Gang Darsyad, Jalan Imam Bonjol, Pontianak Selatan, Selasa (18/9) sekira pukul 12.00 Wib. Kapal tujuan Pontianak ke Radak Terentang itu tenggelam karena mengalami kebocoran.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebagian besar barang angkutan berupa sembako dan elektronik, berhasil diselamatkan. Meski demikian, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Nahkoda KM Usaha Baru, Muhammad Bahir, 54, mengaku, penyebab tenggelamnya kapal itu karena ada bagian kapal yang tiba-tiba putus. Sehingga menyebabkan kebocoran. “Penyebabnya ini tabung shaft propeller putus. Sehingga air masuk ke kapal dan menyebabkan tenggelam,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Ia mengaku, sebelumnya kondisi kapal dalam keadaan baik dan tanpa masalah apapun. “Baru saja turun dari galangan. Sebelum jalan pun sudah dicek, aman. Sehingga kita berani jalan membawa penumpang,” ucapnya.
Ia menceritakan, perjalanan ke Radak dimulai dari Pelabuhan Senghi pada pukul 11.00 WIB. Kala itu kapal membawa penumpang sebanyak lima orang. Orang tua dan anak-anak.
“Tidak ada korban jiwa dan seluruh penumpang serta barang berhasil kita selamatkan. Karena proses tenggelamnya tidak secara langsung. Jadi kita ada kesempatan mengarahkan kapal ke tepi sungai dan berhasil mengamankan para penumpang,” ungkapnya.
Dirinya menampik adanya kelebihan muatan sehingga menjadi penyebab tenggelamnya kapal. “Tidak. Berat Cuma sekitar tiga ton. Tenggelamnya hanya karena tabung sab putus,” paparnya.
Bahir mengaku belum dapat mengetahui berapa kerugian akibat kejadian ini. “Karena sebagian besar barang juga berhasil diselematkan, ” tutupnya.
Dalam proses penyelamatan ini, pihak kapal juga dibantu warga sekitar dan penumpang. Salah seorang penumpang, Burhanuddin, 38, mengaku, saat kejadian ia tengah tidur lelap setelah lepas dari Pelabuhan Senghi. “Saya kaget itu muka saya kena air. Jadi saya bangun, selamatkan diri dan anak-anak,” katanya.
Dalam perjalanan ke Terentang, Burhanudin mengaku mengikut sertakan dua anak yang masih mengenyam bangku pendidikan. “Yang satu kelas 3 SMP, yang satu lagi kelas 6 SD,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, dia mengaku hanya syok kecil. “Alhamdulillah, anak-anak saya selamat. Saya juga berhasil selamatkan barang-barang saya sebisanya. Sebelum tenggelam kapal memang diposisikan ke tepi,” terangnya.
Salah satu petugas Dinas Perhubungan Kota Pontianak yang ditemui di lokasi juga menuturkan hal yang sama. “Tidak ada korban jiwa dan barang-barang pun sebagian besar selamat,” katanya.
Kepala Dishub Kota Pontianak Utin Srilena Candramidi menuturkan, penyebab tenggelamnya kapal karena shaft propeller kapal lepas. “Sehingga membuat jebol papannya dan menimbulkan kebocoran,” katanya kepada Rakyat Kalbar.
Sebelum keberangkatan kapal, kata Utin, pihak Dishub sendiri telah melakukan pengecekan. “Laporan dari Kabid Angkutan Sungai, KM Usaha Baru 03 yang berangkat dari Pelabuhan Senghi sudah dilakukan pengecekan dan diberikan izin berlayar,” terangnya.
Dirinya menampik bahwa kapal tersebut kelebihan kapasitas. “Jika kapal melebihi kapasitas, dilihat dari garis muat di bawah lambung kapal,” paparnya.
Dari hasil pengecekan petugas, kata dia, kapal tersebut hanya bermuatan sekitar 3 ton. “Terdiri dari 20 sak semen atau sekitar satu ton, beras 25 karung atau 250 kilogram, barang-barang kelontong dan penumpang kapal yang berjumlah lima orang,” paparnya.
Nah, karena batas muat yang belum melebihi kapasitas, sehingga pihak Dishub memberikan izin jalan. “Kalau jenis kapal 12 gross ton (GT) kita berikan batas maksimal muatan 20 ton. Kalau melebihi itu kita tidak berikan izin jalan,” pungkasnya.
Laporan: Andi Ridwansyah
Editor: Ocsya Ade CP