eQuator.co.id – Pontianak-RK. Halijah, warga Gang Ishak, Jalan H Rais A Rahma, Kecamatan Pontianak Barat tak sempat memperhatikan apa pun selain keselamatan cucunya yang baru berusia 30 hari beserta anak dan menantunya. Wanita paruh baya ini panik saat melihat ruko yang berdiri tepat di depan rumahnya terbakar pada Selasa (11/9) sekitar pukul 22.30 Wib.
“Saya nggak tahu lagi mau ngapain selain nyelamatin cucu saya ini. Itu api udah besar di bagian tengah dan belakang ruko. Kalau depannya sih nggak kena banyak,” ujar Halijah kala ditemui Rakyat Kalbar pada Rabu (12/9).
Nurhasanah, anak Halijah, mengatakan bahwa suaminya adalah yang pertama kali melihat adanya api tersebut. Diceritakannya, Yandi, suami Nurhasanah, baru saja pulang membeli nasi kemudian segera mencuci baju anak dan istrinya. Nurhasanah sendiri belum boleh beraktivitas karena penyembuhan operasi caesar saat melahirkan anaknya.
“Nah, pas lagi cuci baju itu suami saya melihat ada api membesar. Dia langsung memukul tiang listrik buat panggil tetangga sekalian minta bantuan. Kakak saya sendiri langsung panggil pemadam kebakaran,” cerita Nurhasanah.
Ia tidak tahu menahu penyebab kebakaran tersebut. Bahkan ia sendiri tidak mengenal siapa pemilik bangunan yang terbakar tersebut. “Kurang tahu saya sebabnya kenapa. Bisa jadi korsleting atau tabung bocor. Siapa pemiliknya pun saya nggak tahu. Dia baru di sini dan belum berkenalan sama warga sini,” ujarnya.
Lewat pesan WhatsApp, Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Bermawis mengatakan, bahwa penyebab kebakaran diduga adalah karena korsleting listrik. Ia juga mengatakan bahwa saat itu ruko dalam keadaan terkunci.
“Saksi atas nama Mohammad Yandi alias Iyan, warga Gang H Ishak, mengatakan bahwa api muncul dari bagian atap ruko. Mengenai pemilik ruko ini, kami mendapat informasi bahwa pemiliknya bernama Hadiah, 63 tahun, warga Gang Amanah, Kecamatan Sungai Jawi Dalam. Ruko ini ditutup dan dikunci oleh anak beliau bernama Mus Mulyadi, sekitar jam Sembilan malam,” ujar Bermawis.
Ia melanjutkan, ruko tersebut digunakan untuk berjualan roti. Dalam pemadaman ini, dikatakan Bermawis, sekitar 7 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
“Ya, ada tujuh unit pemadam yang memadamkan api. Mengenai total kerugian, kami belum mendapatkan informasi yang pasti. Namun kami tetap mendalami kejadian ini hingga menemukan titik kebenarannya. Kami informasikan juga bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” pungkas Bermawis. (bek)