20 ribu Peserta Ramaikan Pawai Ta’aruf

Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1440 H

LEPAS PESERTA. Edi Rusdi Kamtono melepas peserta Pawai Ta'aruf dalam rangka memeriahkan tahun baru Islam 1 Muharram 1440 H di Jalan Rahadi Oesman, Selasa (11/9). Gusnadi-RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Sambut tahun baru Islam 1 Muharam 1440 H, sekitar 20 ribu peserta mengikuti Pawai Ta’aruf Akbar di Jalan Rahadi Usman depan Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa (11/9). Peserta terdiri pawai kendaraan hias, pejalan kaki dan drumband.

Pawai Ta’aruf ini dilepas secara bertahap oleh Plt Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Diawali pawai kendaraan hias. Disusul peserta pawai jalan kaki.

Pada kesempatan itu, Edi mengajak seluruh umat Islam untuk bisa memaknai kehidupan agar lebih baik. Karena waktu tidak mungkin bisa diulang. Tidak mungkin yang lalu bisa diulang kembali. “Selain menjadi bahan kita untuk introspeksi diri ke depan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Kota Pontianak sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan dari segala bidang. Untuk itu, ia mengajak semua pihak bersama-sama membangun Bumi Khatulistiwa dengan berkolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan seluruh komponen.
“Saya mengajak tahun baru Islam 1440 Hijriyah ini menjadi momentum kita untuk selalu berubah melakukan hal-hal yang baik. Baik itu untuk kemajuan diri sendiri, masyarakat, negara dan bangsa,” serunya.
Edi berpesan kepada seluruh umat Muslim Kota Pontianak untuk menunjukkan identitas sebagai umat yang menjunjung toleransi. Menjaga Ukhuwah Islamiyah dan bisa membawa Pontianak menjadi kota yang benar-benar nyaman, tentram serta damai sebagai tempat tinggal.
Peserta pawai diminta menunjukkan bahwa umat Islam di Kota Pontianak siap melakukan perubahan yang lebih baik. Disampaikan melalui pesan di spanduk-spanduk yang dibawa peserta. “Misalnya melakukan hal kecil seperti memungut sampah yang ditemui di jalan ketika pawai jalan kaki kemudian membuangnya ke tempat sampah,” ucap Edi.
Jelang tahun politik 2019, seluruh rakyat Indonesia akan menghadapi pemilihan anggota legislatif, DPD RI dan Pilpres. Dia berharap proses politik ini tidak menjadikan masyarakat terpecah belah, saling caci maki atau terjadi perkelahian. Hingga akhirnya tidak saling bertegur sapa.
“Tunjukkan bahwa kita sebagai umat Muslim yang tidak terpengaruh dengan hasutan dan ujaran kebencian. Ini adalah proses politik setiap lima tahun,” tukas Edi.
Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak, Raihan menjelaskan, peserta pawai akbar diikuti pengurus masjid, majelis taklim, pondok pesantren, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pontianak, BUMN/BUMD, pelajar SMP/Tsanawiyah, SMA/Madrasah Aliyah. Maksud dan tujuan digelarnya Pawai Akbar ini selain menyebarkan syiar, juga diharapkan dapat lebih membudayakan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. “Sebagai bentuk pengamalan terhadap ajaran agama Islam untuk meningkatkan kualitas umat,” jelasnya.
Kegiatan pawai akbar ini terdiri dari kendaraan hias dan jalan kaki dengan rute yang berbeda. Untuk pejalan kaki, start depan kantor Wali Kota-Pak Kasih-Hasanuddin-Merdeka-Jenderal Urip-Jenderal Sudirman dan Finish Jalan Rahadi Usman depan Kantor Wali Kota.
Sedangkan rute kendaraan hias, start di Jalan Rahadi Usman depan Kantor Wali Kota-Pak Kasih-Kom Yos Sudarso-Martadinata-H Rais A Rahman-Husein Hamzah-Ampera-Prof M Yamin-Sutan Syahrir-Sultan Syarif Abdurrahman-Ahmad Yani-Abdurrahman Saleh-Adisucipto-Imam Bonjol-Tanjungpura dan finish di Jalan Rahadi Usman.
Adapun peserta pemenang Pawai Akbar, terbagi menjadi empat kategori. Yakni kategori kendaraan hias peserta dari OPD dimana juara pertama diraih Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak. Sedangkan juara kedua Satpol PP Kota Pontianak dan juara ketiga Kecamatan Pontianak Kota.
Kemudian juara pertama kendaraan hias peserta umum diraih Masjid Al Karim, juara kedua Majelis Taklim Annisa dan juara ketiga Madrasah Swasta Mujahidin Pontianak. Sedangkan pawai pejalan kaki, juara pertama diraih MAN 2 Pontianak, juara kedua SMAN 1 Pontianak dan juara ketiga diraih MAN 3 Pontianak.

 

Laporan: Maulidi Murni, Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi