Usul Dirikan Jack Ma Institute

Tingkatkan SDM Bidang Ekonomi Digital

BERSAMA BOS ALI BABA. Presiden Joko Widodo bertemu Bos Grup Alibaba, Jack Ma, di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/9). Seskab

eQuator.co.id Bogor-RK. Kedatangan Executive Chairman Alibaba Group, Jack Ma, ke Indonesia tidak hanya untuk menghadiri penutupan Asian Games 2018. Bos dengan total kekayaan lebih dari 500 triliun itu juga akan berbagi ide terkait pengembangan ekonomi digital atau e-commerce di Indonesia.

Kemarin (1/9), Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Jack Ma, di Istana Kepresidenan, Bogor. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Jokowi bersama sejumlah menteri kabinet kerja berdiskusi terkait peta jalan e-commerce Indonesia. Peta jalan e-commerce Indonesia sendiri sudah diumumkan sejak awal 2016 lalu.

Ditemui usai acara, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, salah satu isu yang menjadi fokus pembahasan adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sektor e-commerce. Pemerintah menilai, ketersediaan SDM belum bisa menyamai laju pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Imbasnya, Indonesia masih menggunakan jasa tenaga kerja asing seperti India.

“Saking cepatnya pertumbuhan ekonomi digital ini, sumber daya manusianya yang belum bisa mengejar,” tuturnya dalam konferensi pers.

Salah satu usulan kongkrit yang mengemukakan terkait peningkatan SDM dalam kesempatan tersebut adalah pembangunan Jack Ma Institute. Harapannya, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan SDM di dalam negeri, juga untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pemasok SDM bagi negara-negara di kawasan.

Jack Ma sendiri, kata dia, merespons positif usulan tersebut. Sebab, orientasi pengusaha asal Tiongkok itu bukan hanya bisnis, tapi juga menyebarkan pemikirannya.

“Bagi Jack Ma bisnis itu bukan nomer satu, yaudah mau diapain lagi bisnisnya, pasarnya gini-gini aja. Tapi bagaimana kita memanfaatkan pemikiran Jack Ma sebagai tanda kutip guru,” imbuhnya.

Selain membahas tentang SDM, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai pemanfaatan platform yang tersedia untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Khususnya ke pasar Tiongkok.

Peta jalan e-commerce Indonesia sendiri memuat tujuh poin mengenai upaya pengembangan ekonomi digital. Selain SDM, juga terdapat logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan dan keamanan siber. Saat ini, semua tengah dipersiapkan.

Untuk logistik misalnya, pemerintah akan memaksimalkan potensi PT Pos. “Kita sedang mentransformasi PT Pos Indonesia dari orientasinya pos menjadi perusahaan logistik,” ujar Rudiantara.

Sementara dalam bidang infrastruktur komunikasi, Menkominfo mengatakan Palapa Ring ditargetkan selesai pada tahun 2019. Sehingga pada 2019 nanti semua kabupaten/kota di Indonesia sudah terhubung dengan jaringan internet kecepatan tinggi.

“Jadi infrastruktur sudah siap lebih cepat. Tinggal kita nanti balik lagi fokus kepada SDM,” kata Rudiantara.

Rudiantara menuturkan, pembahasan terkait kerjasama Indonesia dengan Alibaba Group akan dibahas lebih teknis. Rencananya, sejumlah menteri terkait akan kembali bertemu Jack Ma, di Jakarta, siang ini.

Sementara itu, dalam sambutan penyambutan, Presiden Joko Widodo menyambut baik investasi Alibaba Group di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Jokowi berharap hal itu bisa terus dilanjutkan dan ditingkatkan.

“Terima kasih atas komitmen berkelanjutan untuk sektor e-commerce dan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.

Sekedar informasi, pada penutupan Asian Games 2018 nanti malam, Jack Ma dijadwalkan hadir. Kehadirannya, sekaligus sebagai representasi warga Kota Hangzhou yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2022. (Jawa Pos/JPG)