eQuator.co.id – Mempawah-RK. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyerbu hampir seluruh wilayah Kalimantan Barat berdampak buruk bagi masyarakat. Tidak terkecuali di Kabupaten Mempawah yang telah melahap lahan seluas 210 hektar. Mengefektifkan upaya memadamkan titik api (hotspot), pemetaan kekuatan personel dilakukan Polres, TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mempawah.
Kapolres Mempawah, AKBP Didik Dwi Santoso menjelaskan, institusinya terus berupaya membantu pemadaman api di wilayah Kabupaten Mempawah yang tersebar di beberapa titik di beberapa kecamatan. “Kita telah membagi peta kekuatan, dengan mengerahkan personel di tiap Polsek untuk mengatasi kebakaran di tiap kecamatan,” ujarnya, Senin (20/8).
Dia mengatakan, Polres terus memantau pergerakan api setiap hari pada tiap jam untuk terus meng-update perkembangan yang terjadi melalui aplikasi Lapan. “Setiap hari, setiap jam kami memantau hotspot di aplikasi Lapan. Kemudian, berdasarkan pemantauan tersebut, kami mencari hotspot di lapangan, dengan mengerahkan personel di tiap Polsek untuk turun ke lapangan memadamkan api,” tegasnya.
Setiap wilayah, terang Kapolres, masing-masing Polsek berkoordinasi dengan BPBD setempat, TNI serta masyarakat untuk melakukan pemadaman untuk saling bahu-membahu.
Sementara itu, Wakil Bupati Mempawah, H Gusti Ramlana menjelaskan, berdasarkan laporan BPBD Mempawah, hingga kini terdapat 210 hektar lahan di Kabupaten Mempawah yang terbakar di beberapa titik di sejumlah kecamatan se-Kabupaten Mempawah.
Ramlana mengungkapkan, sudah memerintahkan BPBD Mempawah melakukan kajian secara teknis tentang indikator peningkatan status bencana. “Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD. Kita juga sudah lakukan penanganan dan meminta bantuan ke pemerintah provinsi,” pungkasnya.
Reporter: Ari Sandy
Editor: Yuni Kurniyanto