Nilai-nilai Agama untuk Keberkahan Negeri

Gencarkan Program Membaca Quran Sebelum Bekerja

PERTEMUAN ESELON. Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc bersama Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah SH MH dan Sekretaris Daerah Sambas, Drs H Uray Tajudin MSi dalam pertemuan pejabat eselon Pemkab Sambas di Aula Dinas Kantor Bupati Sambas, Senin (13/8). Zulpian Humas dan Protokol Setda Sambas for Rakyat Kalbar.

eQuator.co.id – Sambas-RK. Musibah gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu, ungkap Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc harus dijadikan pelajaran bagi masyarakat Kabupaten Sambas. Terutama, memperkuat nilai-nilai agama agar Sambas bisa meraih keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penegasan itu disampaikan Atbah ketika berdialog dengan pejabat struktural eselon di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Senin (13/8) lalu. Dia memaparkan, ada dua hal yang membuat bencana disegerakan Allah SWT di dunia. Pertama, karena diputuskannya tali silaturahmi antar sesama manusia. “Alasan kedua, banyaknya tindakan maksiat, terutama mesum,” tuturnya.

Bupati mengimbau, seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sambas serius menyikapi bencana yang terjadi. Selain itu, saling mengingatkan antara sesama agar menjauhi perbuatan maksiat. “Memang masalah akhlak ini tidak memberikan nilai indikator pada hasil kinerja pemerintahan. Tetapi, mari kita bersama-sama memberikan perhatian, jangan sampai di negeri ini terjadi banyak maksiat. Jangan sampai ada pembiaran,” ungkapnya.

Dikatakan Bupati, negeri yang banyak tindakan maksiat sama saja dengan negeri yang tidak berkah. Negeri yang tidak berkah, rezeki dari Allah SWT akan sulit didapat. Negeri tersebut menjadi panas dan semakin mendekatkan kepada murka Allah SWT. “Apalagi kita melakukan pembiaran terhadap perbuatan maksiat. Kita mendiamkan maksiat, itu tidak benar. Kita harus memberikan perhatian pada perkembangan perilaku anak-anak kita. Jangan sampai mereka ngelem, narkoba, terjerumus pada kenakalan remaja,” tuturnya.

Dia mengajak semua komponen masyarakat memberikan perhatian terhadap etika, akhlak dan adab generasi penerus. Bupati meminta, Aparatur Sipil Negara (ASN) memulai dari diri sendiri dan keluarga masing-masing. Program Membaca Quran Sebelum Bekerja, lanjut Atbah, harus dijadikan media memahami nilai-nilai agama dengan baik. “Terapkan saja dulu baca Alquran, kedepannya targetkan untuk memahami nilai yang terkandung dalam Alquran, dan pastikan nanti kita memiliki keinginan untuk menerapkan apa-apa yang diperintahkan Allah dalam Alquran,” imbaunya.

Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah SH MH mengatakan, Alquran harusnya jadi mainstream atau haluan utama setiap umat Muslim dalam berperilaku sehari-hari. “Kita jadikan Alquran sebagai dasar kita membentuk segala kebijakan dan program kerja,” jelasnya.

Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sambas, Drs H Uray Tajudin MSi meminta setiap organisasi perangkat daerah (OPD) serius dengan Program Baca Alquran Sebelum Bekerja. Dia menginginkan, setiap pimpinan OPD memonitor ASN untuk menyukseskan program itu. “Kita doakan dengan program-program seperti ini, menambah keberkahan negeri kita,” pungkasnya. (sai)