Tim Jokowi Rahasiakan Nama, Sandi Ingin SBY yang Menjabat

Pemeriksaan Kesehatan 12,5 jam

UJI KESEHATAN. Bakal Capres-Cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, menjalani pemeriksaan awal tes kesehatan, di RSPAD Jakarta, Minggu (12/8). Fedrik Tarigan-Jawa Pos

eQuator.co.idJakarta–RK. Bakal capres–cawapres Joko Widodo–Ma’ruf Amin sudah merampungkan struktur organisasi tim kampanye nasional. Namun, nama-nama yang akan menduduki posisi tim inti masih ditutup rapat.

Kemarin (12/8), Jokowi memberikan arahan kepada para sekjen partai. Terkait pengisian jabatan strategis dalam tim pemenangan di Posko Cemara Jalan Cemara Nomor 19, Menteng.

Jokowi datang ke Posko Cemara sekitar pukul 21.29. Kedatanganya disambut para sekjen partai koalisi. Dia langsung memberikan pengarahan dalam rapat tertutup itu. Sekitar pukul 22.10, Jokowi meninggalkan Posko Cemara tanpa memberikan keterangan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, semua persiapan pembentukan tim kampanye sudah selesai dilakukan. “Pembentukan tim kampanye dari pusat sampai daerah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Seluruh prosedur dan mekanisme sudah dilalui dengan baik,” terang dia saat ditemui di Posko Cemara.

Tim itu terdiri dewan penasehat yang akan diisi para tokoh nasional, dewan pengarah yang terdiri dari para ketua umum partai, ketua tim kampanye nasional (KTN), sekretaris, dan bendahara. Ada juga command and control room (CCR) yang dijabat para sekjen partai. CCR membawahi tim ahli, konsultan, 34 korwil, dan 11 direktorat.

11 direktorat terdiri dari direktorat program, konten, komunikasi politik, media dan sosmed, kampanye, pemilih muda, penggalangan dan jaringan, logistik dan alat peraga kampanye, hukum dan advokasi, saksi, dan relawan.

Hasto mengatakan, struktur tim kampanye nasional relatif ramping, fungsional, direktif, dan terkonsolidasi. Terkait pembagian posisi untuk parpol, anggota DPR RI itu mengatakan, pihaknya merupakan satu-kesatuan. Sebab, semua sekjen tergabung dalam CCR.

Siapa saja yang duduk dalam struktur tim kampanye? Hasto mengatakan, dirinya ditunjuk sebagai sekretaris tim kampanye. Selain di CCR, sekjen juga diberi posisi di wakil ketua dan wakil sekretaris. Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, dan Sekjen Partai Hanura Herry Lontung Siregar menjabat sebagai waktu ketua. Sedangkan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, dan Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan sebagai wakil sekretaris.

Sedangkan untuk posisi ketua tim kampanye, Hasto masih belum bisa menyebutkan namanya. “Masih ada di kantong Pak Jokowi,” ucap dia saat memberikan keterangan pers.

Soal nama Jusuf Kalla (JK) yang disebut-sebut masuk tim kampanye, dia mengatakan bahwa JK sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Pak JK mempunyai semangat dan komitmen untuk memenangkan Jokowi – Ma’ruf Amin,” kata dia.

Pihaknya juga melakukan pendekatan dengan mantan Ketua MK Mahfud MD. Menurutnya, dia sudah menjalin komunikasi dengan guru besar Universitas Islam Indonesai (UII) itu. Ia juga berencana bertemu dengan Mahfud. Hasto mengatakan, Mahfud merupakan sosok yang penting.

Apakah Mahfud akan masuk tim kampanye? “Nanti Pak Presiden yang akan mengumumkan,” ungkap dia.

Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, semua basis massa akan dijelajahi. Tentu, kata dia, ada pembagian kerja dalam mendekati masyarakat. Baik secara segmentasi golongan, kelompok masyarakat, atau segmentasi umur. Saat ini, tim juga masih merusmuskan program-program. Menurutnya, program itu diharapkan bisa memenuhi harapan semua kelompok masyarakat. Visi – misi pun sudah dikerucutkan dan dikelompokkan.

Abdul Kadir Karding, sekjen PKB mengatakan, tim kampanye akan bergerak cepat. Hari ini, pihaknya mengelar wokrshop bagi para juru bicara (jubir). Total akan ada 250 jubir. Namun, untuk wokrshop kali ini akan dihadiri 100 jubir. Mereka akan diberi pembekalan bagaimana terjun ke masyarakat. “Acara akan diisi tim nawacita,” tutur dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla tetap memastikan akan terus bersama dan mendukung Presiden Jokowi. Tapi, dia tidak ingin secara langsung berada dalam tim sukses. Meskipun dia mendapatkan tawaran dari Jokowi dan diminta oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.

Husain Abdullah, jubir JK, menuturkan pada pertemuan dengan Jokowi di ruang kerja Wapres pada Kamis (9/8) tawaran menjadi ketua tim pemenangan itu memang dibicarakan. Begitu pula saat JK bertemu dengan Mega di Teuku Umar pada Jumat (10/8).

”Ibu Mega selalu  memberi kesempatan terbaik kepada Pak JK termasuk untuk mendampingi Pak Jokowi pada Pilpres 2014. Tentu mengajak lagi Pak JK membicarakan  tentang bagaimana Pilpres 2019,” ujar Husain kepada Jawa Pos.

Tapi, ternyata JK yang berkomintmen membantu Jokowi tidak ingin duduk secara langsung di tim pemenangan. Meskipun partai koalisi juga meminta JK untuk langsung membantu. ”Tetapi tentu, tidak harus sebagai Ketua Tim mengingat masih strategisnya tugas-tugas pemerintahan yang tersisa pada akhir masa jabatan Jokowi-JK,” imbuh pria yang akrab disapa Uceng itu.

Apalagi tim sukses itu menjadi domain parpol. JK lebih pas tetap membantu Jokowi mengawal pemerintahan. “Saya nangkapnya, Pak JK akan tetap memberi pertimbangan dan arahan buat Pak Jokowi,” kata dia.

PEMERIKSAAN KESEHATAN

Tahapan tes kesehatan bagi bakal calon presiden dan wakil presiden mulai di laksanakan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, kemarin. Bakal pasangan calon Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mendapat kesempatan pertama melakukan pengecekan.

Tiba di RSPAD pukul 08.00 WIB, kedua bapaslon yang datang menggunakan Inova itu masing-masing membawa anak bungsunya itu baru keluar pukul 20.30 WIB. Atau 12,5 jam menjalani pemeriksaan.

Ditemui usai pemeriksaan, Jokowi maupun Ma’ruf menyampaikan optimisme nya. “Insya Allah sehat semuanya. Kalau kita lihat beliau masih segar bugar, saya juga masih segar bugar,” kata Jokowi.

Terkait waktu pemeriksaan yang cukup panjang, mantan Walikota Solo itu mengakui jika proses yang dilakukan Ma’ruf Amin relatif lebih lama. Namun dia membantah jika hal itu disebabkan persoalan kesehatan. Menurutnya, itu lebih disebabkan kurang pengalamannya Ketua MUI itu menjalani pemeriksaan sehingga kesehatan. Sehingga perlu breafing lebih lama.

“Kalau saya sudah lima kali. Walikota dua kali, gubernur sekali, dan presiden dua kali ini,” imbuhnya.

Ma’ruf pun membenarkan pernyataan Jokowi. Dia mengaku biasa saja dengan proses pemeriksaan yang marathon. Menurutnya, itu tidak seberapa dibandingkan lelahnya melaksanakan ibadah haji.

Ketua Tim pelaksana Penilaian Kemampuan Jasmani dan Rohani Astronias Bakti Awusi mengatakan, pemeriksaan dilakukan secara keseluruhan. Mulai dari penyakit dalam, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, bedah urologi, bedah ortopedi, neurologi hingga pemeriksaan telinga, hidung, tenggorokan, hingga pemeriksaan laboratorium dan radiologi.

Hal itu, lanjutnya, merupakan standar yang ditetapkan. Pada Pilpres 2014 lalu, proses yang sama juga dilakukan.

“Tetapi dengan menggunakan alat-alat yang lebih mutakhir,” ujarnya di lokasi.

Ketua KPU Arief Budiman enggan berkomentar mengenai peluang tidak lolos cek kesehatan yang dialami bacalon. Dia memilih untuk menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter.

Meski demikian, dia menegaskan jika hasil pemeriksaan bersifat final. Sehingga bacalon tidak memiliki kesempatan untuk melakukan tes tandingan di tempat lain.

“Cuma satu ini saja,” kata dia.

Arief juga mengingatkan jika hasil tes kesehatan tidak menentukan kelolosan secara umum. Pasalnya, tes kesehatan hanya salah satu item di antara sekian banyak persyaratan lainnya. Dan untuk bisa ditetapkan sebagai pasangan calon, Bapaslon harus memenuhi syarat secara akumulatif.

Di sisi lain, pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kemarin melakukan aktivitas yang berbeda jelang tes kesehatan pagi ini. Sandi masih memenuhi undangan untuk berpartisipasi di Ancol Aquathlon. Ajang yang memulai start di pantai Lagoon Ancol ini mengkombinasikan antara cabang olahraga renang dan lari.

”Karena saya harus ikut tes, saran dokter saya ikut yang 5 kilo, tidak ikut berenang,” kata sosok penghobi lari itu. Lain halnya dengan Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra itu memilih beristirahat di kediaman Hambalang, mempersiapkan tes kesehatan yang dimulai pagi ini.

Sandi sendiri sudah tiba kawasan Ancol sekitar pukul 06.15. Dirinya mendapat nomor race pak 001, sekaligus didapuk membuka Ancol Aquathlon. Sejumlah publik figur seperti Kelly Tandiono, mantan atlet Richard Sambera, dan Ibnu Jamil juga tampak meramaikan Ancol Aquathlon.

Usai lari, Sandi menyatakan bahwa tidak ada persiapan khusus untuk tes kesehatan. Sekitar satu tahun lalu, dirinya juga menjalani tes kesehatan, dalam posisi sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.

”Persiapannya istirahat dan tidur cukup, minum air putih yang banyak,” kata Sandi.

Menurut Sandi, sejumlah proses internal tengah dilakukan pasangan Prabowo-Sandi. Dalam hal penyusunan tim pemenangan, pembahasan tetap dilakukan dengan empat partai pengusung. Namun, isu yang menguat adalah keinginan mayoritas yang meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua tim pemenangan.

”Pak SBY kami harapkan kebijaksanaan beliau, leadership beliau, pengalaman beliau selama ini mampu menghadirkan pemerintahan yang kuat, lapangan kerja yang terbuka, harga-harga yang terjangkau,” kata Sandi.

Tidak hanya itu, Sandi juga berharap Ketua Komando Satgas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bisa menjadi juru kampanye. Sebab, figur AHY saat ini juga bisa menjadi salah satu daya tarik pemilih.

”Banyak yang minta pak AHY sebagai magnet,” ujarnya.

Salah satu fokus untuk meraih dukungan adalah mendekati kalangan ibu rumah tangga. Sandi menyebut mereka sebagai partai emak-emak. Menurut dia, banyak hal yang perlu dicari solusi dari keluhan emak-emak.

”Partai emak-emak ini harus diperhatikan, mulai dari harga yang bergejolak menjadi concern ibu-ibu di seluruh Indonesia. Kami ingin agar kontestasi ini menghadirkan pangan yang terjangkau,” kata Sandi.

Dia juga meminta agar dibuat khusus relawan kelompok ibu-ibu rumah tangga, yang akan didatangi Sandi selama masa kampanye nanti.

Tidak hanya tes kesehatan, rencananya Sandi pada hari ini akan mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Sandi ingin menyampaikan perkembangan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) terbaru.

”Saya rutin per tiga bulan sampaikan, mulai dari rekening bank, harga saham kan berubah-ubah,” kata pendiri PT Saratoga Investama Sedaya itu.

Selain itu, Sandi juga berencana memberi penjelasan pada KPK terkait isu mahar senilai Rp 500 miliar yang masing-masing diberikan untuk Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera. Sandi juga ingin berkonsultasi kepada KPK terkait pembiayaan dana kampanye. Menurut dia, pembiayaan dana kampanye akan menjadi perhatian publik. Karena itu, proses pembiayaan kampanya harus dijalankan terbuka dan transparan.

”(Pemberian mahar) itu tidak benar. Masyarakat akan kecewa jika dibohongi. Saya justru akan declare berapa (dana kampanye) yang saya sediakan, saya bersedia menyediakan sebagian dana, dan minta bantuan partai yang mengusung,” ujar Sandi.

Sandi menilai, langkah pertama menuju pemerintahan yang bersih adalah memastikan dana kampanye juga berasal dari sumber yang transparan. Sandi mendorong kepada seluruh peserta pilpres untuk bisa menjalankan hal yang sama.

”Tidak hanya kepada pemerintahan saat ini, tapi juga saya dan pak Prabowo, kita harus bertanya pada semua, bagaimana menghadirkan negara yang kuat, solusi apa yang bisa dihadirkan,” tandasnya.

Sementara itu, Kasatgas Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan KPK Kunto Ariawan mengatakan tidak ada persiapan khusus dalam melayani bacapres dan bacawapres yang mendaftarkan kekayaannya ke komisi antirasuah. Tidak ada perlakuan istimewa.

Namun, biasanya, bila capres atau bacawapres langsung yang datang, bakal diterima oleh pejabat struktural. “Seperti biasa saja, karena hanya dua pasang (capres dan cawapres). Tapi kalau capresnya sendiri yang datang, biasanya diterima sama (pejabat) struktural,” kata Kunto saat dikonfirmasi Jawa Pos. Terkait dengan laporan kekayaan Prabowo, Kunto belum bisa membeberkan secara detail. Sebab, proses verifikasi masih dilakukan. (Jawa Pos/JPG)