Jokowi 4 Menit, Prabowo 8 Menit

Pidato Kandidat Capres saat Mendaftar

KANDIDAT. KIRI: Joko Widodo bersama cawapresnya, Kiai Ma'ruf Amin. KANAN: Prabowo Subianto bersama cawapresnya, Sandiaga Uno. Mereka mendaftar ke Kantor KPU untuk ikut Pilpres 2019, Jumat (10/8/2018). Mifathulhayat-Jawa Pos

eQuator.co.idJakarta–RK. Sesuai prediksi, pendaftaran capres-cawapres untuk pemilu 2019 berlangsung di hari terakhir kemarin (10/8). Pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin mendaftar di sesi pagi, sementara pasangan Prabowo Subianto-Samndiaga Salahudin Uno mendaftar di sesi siang. KPU memastikan tidak ada perpanjangan pendaftaran.

“Nggak ada lagi (perpanjangan) pendaftaran. Pendaftaran kan terakhir hari ini (kemarin, red), dan sudah ada lebih dari satu pasangan calon yang mendaftar,’’ terang Ketua KPU Arief Budiman usai pendaftaran. Perpanjangan pendaftaran hanya diberlakukan bila sampai pukul 24.00 tadi malam hanya ada satu paslon.

Seluruh paslon, tuturnya, sudah menyerahkan semua berkas. Baik syarat pencalonan dari parpol maupun syarat calon. seluruhnya sudah dinyatakan lengkap. Untuk selanjutnya, KPU akan meneliti keabsahan dokumen yang diserahkan para paslon. Setelah itu, dokumen-dokumen tersebut tinggal dilengkapi hasil pemeriksaan kesehatan.

Kedua paslon juga telah mengonfirmasi jadwal pemeriksaan kesehatan. Jokowi-MA’ruf memilih jadwap pemeriksaan besok (12/8). Sementara, Prabowo-Sandi memilih diperiksa Senin (13/8) mendatang. Pemeriksaan akan berlangsung sejak pukul 07.00 pagi di RSPAD Gatot Soebroto, dengan melibatkan dokter-dokter ahli yang ditunjuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Sejak pagi, Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menutup kedua jalur di jalan Imam Bonjol depan gedung KPU.barikade kawat dipajang di sisi utara taman median jalan. Sisi utara jalan itu menjadi tempat para pendukung untuk mengekspresikan dukungannya kepada kedua capres.

Jokowi dan Ma’ruf tiba di halaman Gedung KPU pukul 09.28. Keduanya naik Innova hitam berpelat nomor B 1582 SAL. Jokowi mengenakan setelan khasnya, kemeja putih lengan panjang yang digulung. Namun, kali ini kemejanya tidak polos. Melainkan bertuliskan Bersih, Merakyat, Kerja Nyata yang dibingkai terpisah. Tidak lupa, celana panjang hitam dan sepatu sneakers.

Sementara, Ma’ruf mengenakan setelan kemeja putih yang dibalut jas, dengan bawahan sarung tenun berwarna hijau plus kopyah hitam di kepala dan serban putih yang melilit leher. Kedatangan mereka diiringi sembilan ketua umum parpol pengusung dan pendukung.

Sejumlah menteri kabinet kerja juga tampak hadir. Mulai Puan Maharani, Hanif Dhakiri, Eko Putro Sandjojo, AAGN Puspayoga, Basuki Hadimuljono, Budi Karya Sumadi, hingga Kepala Staf Presiden Moeldoko. Sekjen PBNU Helmi Faishal Zaini juga tampak hadir dan ikut mengawal Jokowi-Ma’ruf ke aula pendaftaran.

Di luar, ribuan relawan maupun massa partai tumpah ruah. Mereka menyanyikan lagu-lagu nasional, juga berorasi sembari sesekali meneriakkan pekik merdeka. Sebagian dari relawan datang ke KPU dengan menggunakan mobil hias. Ada yang dihias dengan barong dari Bali, ada pula yang dihias burung garuda berukuran besar.

Didampingi para ketua umum partai, Jokowi-Ma’ruf dilayani petugas pendaftaran dari KPU. sepanjang pendaftaran, tampak keduanya semringah. Sesekali, Jokowi mengobrol dnegan Mega di samping kanannya sembari menandatangani sejumlah berkas. Dua partai, yakni Perindo dan PSI terpaksa dicoret dari berkas karena tidak bisa dimasukkan sebagai partai pengusul.

Usai mendaftar di KPU, Ma’ruf Amin kemarin mendatangi kantor DPP Partai Golkar. Diterima langsung oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ma’ruf menyampaikan terima kasih atas dukungan Partai Golkar yang telah mendorongnya sebagai cawapres Jokowi.

“Saya sebelumnya belum pernah ketemu, tidak ada komunikasi, saya juga tidak pernah melobi Partai Golkar. Menurut saya ini hubungan hati ke hati,” kata Ma’ruf.

Ma’ruf bersama Airlangga bertemu sekitar 30 menit. Ia menyebut pertemuan itu membicarakan langkah-langkah ke depan.

“Semoga bisa menjadi pemenang. Kami berdoa agar kedepan bisa menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.

Sementara Airlangga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ma’ruf. Kehadiran Rais Aam PBNU itu menjadi bukti bahwa Ma’ruf peduli terhadap dukungan partai dalam koalisi. Airlangga juga menyebut bahwa sosok Ma’ruf memiliki keterkaitan dengan Golkar di masa lalu.

“Saat pak Kyai masuk di MPR sebagai utusan ulama, beliau masuk di Fraksi Partai Golkar,” kata Airlangga.

Di sisi lain, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengawali pendaftaran usai salat jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa. Sebelumnya mereka berencana untuk berangkat dari Masjid Istiqlal. Tapi, masjid tersebut dikabarkan akan ditempati Presiden Jokowi untuk salat Jumat. Bahkan ada paspampres yang melakukan sterilisasi dan pemasangan pintu metal detektor. Meskipun akhirnya Jokowi batal salat di Istiqlal dan memilih salat di Masjid Baiturrahim.

Prabowo berangkat dari masjid itu pukul 13.06 dengan naik Lexus putih seri LX 570 bernomor polisi B 1710 BSD. Dia semobil dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri. Sedangkan Sandiaga berada di mobil lain. Begitu pula saat pulang dari kantor KPU.

Sepanjang jalan, Prabowo yang berdiri di pintu kap mobil yang terbuka itu menyapa pendukung dan simpatisannya. Arak-arakan itu diramaikan dengan drumband dan rebana. Tidak ada mobil hias khusus yang dibawa seperti yang dalam rombongan Jokowi yang mendaftar pagi hari.

Meskipun demikian, sepanjang perjalanan, lagu 2019 Ganti Presiden terus digemakan lewat pengeras suara maupun kelompok drum band yang mengiringi perjalanan Prabowo-Sandi. Elemen massa dari beberapa organisasi buruh juga turut mengiringi. Selama Prabowo-Sandi mendaftar, mereka terus berorasi tanpa lelah menyuarakan untuk ganti presiden.

Prabowo mengenakan setelan kemeja putih lengan panjang dan celana berwana cokelat. Sementara, Sandiaga memilih setelan kemeja biru lengan panjang yang digulung dan celana hitam. Keduanya juga kompak mengenakan kopyah hitam di kepala. Berbeda dengan Prabowo yang bersepatu formal, Sandiaga mengenakan sneakers.

Di ruang pendaftaran tampak pengurus partai pengusung Prabowo-Sandi. Diantaranya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Shohibul Iman, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Komandan Komando Satuan tugas bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Sekjend Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, dan pengurus Partai Berkarya Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto yang juga mantan istri Prabowo.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak tampak di KPU. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarifuddin Hasan, SBY sedang berada di rumahnya di Mega Kuningan saat pendaftaran tersebut.

Dalam pidatonya, Jokowi lebih banyak menekankan pada kegembiraan dalam demokrasi. Dia mengajak rakyat untuk menjadikan pemilu 2019 sebagai perayaan kegembiraan dalam berdemokrasi. “Demokrasi bukan perang. Demokrasi bukan permusuhan, tapi ajang mengadu gagasan,’’ ujarnya. juga, ajang untuk saling mengadu ide dan prestasi.

Jangan sampai, lanjutnya, perbedaan pilihan politik membuat permusuhan antarelemen masyarakat, antartetangga, hingga antarkampung. Aset terbesar bangsa Indonesia menurut Jokowi adalah persatuan.

“Aset yang sangat penting, yang sangat berharga, yang perlu kita jaga dan kita rawat bersama,’’ lanjutnya.

Jokowi juga sempat memuji dan memberikan selamat atas pencalonan Prabowo dan Sandi. Politikus PDIP itu menyebut Prabiowo dan Sandi sebagai putra terbaik bangsa.

“Beliau berdua tentu sama dengan saya dan prof KH Ma’ruf Amin, ingin berjuang bagi kemajuan bangsa yang kita cintai ini,’’ tambah Pria 57 tahun itu.

Saat Giliran Prabowo berpidato, dia mengungkapkan apresiasinya kepada KPU, partai pengusung, dan partai pendukung. Dia menyebut pencalonannya diusung oleh empat partai. PKS, PAN, Demokrat, dan Gerindra.

“Dan didukung oleh partai Berkarya,’’ ucap Prabowo yang langsung disambut tepuk tangan dan sorakan yang riuh dari sesisi tenda.

Bagaimana tidak, pada pendaftaran kali ini Partai Berkarya diwakili oleh Ketua dewan Pertimbangan Partai Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan Titiek Soeharto. Prabowo dan Titiek dulunya adalah suami istri sebelum bercerai pada 1998. Keduanya dikaruniai seorang putra, Ragowo Hediprasetyo. Apalagi Titik yang kemarin berdiri tak jauh dari Ptrabowo tampak mencolok karena mengenakan kemeja kuning di antara barisan pimpinan partai berkemeja putih.

”Ada satu kejadian unik pada hari ini. Hari ini ada putri presiden pertama Republik Indonesia, putri proklamator kita. Ada juga putri presiden Republik Indonesia kedua, dan juga dua putra presiden republik Indonesia yang keenam,” kata Prabowo. Dia merujuk pada Rahmawati Soekarno Putri, Titiek, AHY, dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Prabowo menjanjikan akan mengatasi kemiskinan dan menegakkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Terutama untuk para buruh yang telah mendukung Prabowo pada 1 Mei lalu saat peringatan hari buruh di Istora Senayan. Dia berjanji tidak akan melupakan perjuangan kaum buruh.

”Saya diingatkan oleh khatib, tugas pemimpin hanya dua. Satu membela dan mengurangi penderitaan rakyat. Tidak boleh ada yang lapar di Indonesia,” kata dia di hadapan para buruh dan pendukung yang menunggu di seberang kantor KPU. Saat salat jumat di Masjid Sunda Kelapa, Muhamad Al Khaththath yang menjadi khatib mengulas tentang tugas pemimpin dengan menjabarkan surat Annisa:58.

Sedangkan Sandiaga menyebutkan secara khusus akan fokus pada sektor pertumbuhan ekonomi. Khususnya terkait dengan pengendalian atau stabilitas harga.

”Kami juga akan berjuang untuk partai emak-emak, kami ingin harga-harga terjangkau, kami ingin harga pangan stabil,” kata Sandi.

Dia menyebutkan program OK OCE yang menjadi bahan kampanye saat Pilgub DKI Jakarta juga akan dicanangkan secara nasional. Fokusnya pada program wirausaha untuk anak-anak muda dan para ibu.

”Saya sudah diskusi dengan pak Gubernur pak Anies Baswedan bahwa (OK OCE) itu akan direplikasikan di nasional. Kita akan bangun kewirausahaan yang lebih luas di kalangan anak muda dan di kalangan emak-emak atau ibuk-ibuk,” kata Sandi.

Pidato kedua paslon, terutama kandidat presiden, memiliki sejumlah persamaan dan perbedaan. Jokowi yang mendaftar kali pertama berpidato selama empat menit pada sesi pernyataan pers. Sementara, durasi pidato Prabowo dua kali lebih panjang, yakni delapan menit. Alhasil, Jokowi hanya mencatatkan 268 kata di luar pembuka dan prabowo 438 kata di luar pembuka.

Jawa Pos mencatat, ada enam kata yang terkait dengan pemilu, yang sama-sama disampaikan kedua kandidat dengan intensitas berbeda. Yakni, partai, pemilu, Indonesia, demokrasi, rakyat, dan presiden.

Dari 268 kata, Jokowi mengatakan partai 2 kali, pemilu 1 kali, Indonesia 3 kali, demokrasi 6 kali, rakyat 1 kali, dan presiden 2 kali. Sementara, dari 438 kata, Prabowo tercatat mengucapkan partai 7 kali, Indonesia 14 kali, pemilu 1 kali, demokrasi 1 kali, rakyat 12 kali, dan presiden 7 kali.

Selain itu, Jokowi hanya menggunakan dua jenis kata ganti orang. yakni, Saya (6) dan kita (14). Sedangkan, Prabowo menggunakan tiga jenis kata ganti orang. yakni, Saya (9), kita (12), dan kami (11). Jokowi juga menyebut jenis kata positif, seperti gembira dan masa depan masing-masing  4 dan 2 kali. Sedangkan, kata positif Prabowo ada pada jujur (2), masa depan (2), dan baik (1).

Di luar kata-kata tersebut, ada beberapa kata yang berpotensi dipersepsikan negatif, yang juga diucapkan kedua kandidat. Jokowi menyebut kata mengadu dan musuh masing-masing 4 dan 3 kali. Plus perang 1 kali. Sedangkan, Prabowo menyebut kata berkuasa 2 kali, ganti 2 kali, dan curang 1 kali.

Meskipun kata-kata tersebut disampaikan dalam konteks yang konstruktif, persepsi orang yang mendengarkannya berpotensi berbeda. Apalagi, rivalitas kedua tokoh tersebut bukan baru kali ini, melainkan sudah berlangsung sejak 2014.

Dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dilaporkan belum ada satu pun bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang mendaftarkan atau meng-update laporan harta kekayaannya ke komisi antirasuah itu. Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK Kunto Ariawan menyebutkan, kemarin tim sukses (timses) Prabowo dan Ma’ruf Amin sempat datang ke KPK. Mereka mengajukan form permintaan username dan password elektronik LHKPN (e-LHKPN).

Username dan password itu merupakan langkah awal untuk mengisi form laporan kekayaan secara online. Setelah menyampaikan harta kekayaannya, KPK kemudian melakukan verifikasi terhadap ketepatan pengisian dan kelengkapan dokumen. Setelah itu baru KPK memberikan tanda terima LHKPN kepada bacapres dan bacawapres sebagai salah satu syarat pencalonan.

Kunto menjelaskan, Prabowo dan Ma’ruf Amin memang belum memiliki username dan password e-LHKPN. Sehingga, mereka perlu mengajukan permintaan untuk mendapatkan itu.

”Kalau sudah punya seperti Pak Jokowi dan Pak Sandiaga tinggal update (LHKPN) saja,” terang alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini.

Dia menambahkan, tanda terima LHKPN sama dengan syarat pencalonan lain yang bisa dilengkapi bacapres-bacawapres hingga 22 Agustus mendatang. Artinya, para bakal calon masih punya banyak waktu untuk melaporkan harta kekayaannya ke KPK. (Jawa Pos/JPG)