40 Hektar Lahan Terbakar

Hujan Padamkan Karhutla

ilustrasi.net

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama dua minggu di Kabupaten Mempawah menghanguskan lahan seluas 40 hektar. Kerja keras petugas memadamkan titik api semakin efektif, setelah hujan mengguyur selama beberapa hari.

Penegasan itu disampaikan Bidang Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah, Didik Sudarmanto. Sebelumnya, sejumlah titik api tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Mempawah sulit dipadamkan, karena lokasi dan kondisi tanah gambut. “Untuk beberapa hari terakhir, titik api di Kabupaten Mempawah sudah hilang karena Mempawah telah diguyur hujan,” ujarnya, Rabu (1/8).

Selama kurang lebih dua minggu terjadi karhutla di Kabupaten Mempawah, BPBD Mempawah mencatat sekitar 40 hektar lahan telah terbakar. Didik mengungkapkan beberapa titik karhutla, diantaranya di Desa Bukit Batu kurang lebih 12 hektar, Desa Malikian Dalam terdapat 6 hektar, di Kecamatan Mempawah Hilir 6 hektar, Desa Galang kurang lebih 4 hektar, Desa Nusapati hingga Desa Purun Kecil kurang lebih 10 hektar, Desa Peniti Dalam 2 hektar, Kecamatan Segedong kurang lebih 1 hektar. “Semua titik tersebut terpantau, pasca hujan sudah padam semua,” ungkapnya.

Walau saat ini terpantau sudah tidak ada titik api di wilayah Kabupaten Mempawah. Namun, BPBD tetap siaga terhadap bencana karhutla hingga November mendatang. “Status siaga ini kita lakukan atas informasi bahwa curah hujan di Kabupaten Mempawah pada bulan ini hingga beberapa bulan kedepan lebih sedikit dibanding tahun lalu,” ungkapnya.

Dalam prediksi yang dilakukan pihak yang berkompeten, ia menambahkan, curah hujan akan mendapati intensitas tinggi pada November mendatang. “Waspada apabila kemungkinan muncul lagi, karena curah hujan di Mempawah tidak terlalu tinggi. Jadi kita tetap waspada hingga November mendatang,” imbuhnya.

Didik mengungkapkan, hingga kini penyebab karhutla disinyalir akibat ulah tangan-tangan tak bertanggung jawab yang secara sengaja atau tidak sengaja memicu timbulnya api, hingga menyebar seperti akhir-akhir ini. “Kalau disebabkan alam seperti terkena petir, itu tidak mungkin. Jadi tetap ulah manusia, mungkin ada yang lupa pas bakar, dan mungkin melempar puntung rokok dan faktor-faktor lain,” tuturnya. “Dari kasus kebakaran yang terjadi baru-baru ini, kondisi lahan yang masuk ke dalam sangat lah menyulitkan bagi kita untuk proses pemadaman, apalagi jauh dari sumber air,” imbuhnya.

Dia mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga lahan, dan menginformasikan kepada BPBD apabila melihat adanya karhutla di wilayah Kabupaten Mempawah. “Ayo kita jaga bersama-sama agar tidak terjadi karhutla. Cara yang paling simpel, jangan pernah memicu api di sembarang tempat. Kalau mau bakar sampah, harus dijaga agar tidak menjalar,” pungkasnya.

 

Reporter: Ari Sandy

Editor: Yuni Kurniyanto