Didi Sebut, Polda Kalbar Tercoreng

Kapolda Pimpin Tes Urine di Direktorat Narkoba

TES NARKOBA. Irjen Didi Haryono ketika menggelar tes urine di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar, Selasa (31/7). Bangun Subekti-RK
TES NARKOBA. Irjen Didi Haryono ketika menggelar tes urine di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar, Selasa (31/7). Bangun Subekti-RK

eQuator.co.idPontianak-RK. Tes urine mendadak dilakukan di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar, Selasa (31/7). Tidak cuma anggota polisi, beberapa pejabat Polda di lingkungan tersebut jalani tes urine.

Cek urine ini dipimpin langsung Kapolda Kalbar, Irjen Didi Haryono.

Tindakan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas kasus yang menimpa Wakil Direktur (Wadir) Direktorat Reserse Narkoba, AKBP Hartono. Dia kedapatan bawa sabu di Bandara Soetta beberapa hari lalu. Sekaligus sebagai peringatan kepada polisi agar tidak main-main dengan narkoba.

Sebanyak 13 orang perwakilan kepolisian menjalani tes urine. Termasuk para polisi wanita. Hasilnya, semua yang menjalani tes urine dinyatakan negatif. “Dari awal, kita sudah nyatakan perang terhadap narkoba,” tegas Kapolda.

Didi tegaskan, jangan sampai satu pun di antara jajaran Polda Kalbar justru menjadi bagian dari jaringan barang haram tersebut. “Kasus kemarin itu cukup mencoreng nama kepolisian Kalbar,” sebutnya.

Kapolda mengungkapkan, ada lima anggota kepolisiannya yang positif menggunakan narkoba. Terakhir atas nama Gregorius Antonius Ginting. “Ini kami kategorikan sebagai terafiliasi dengan narkoba,” jelasnya.

Dalam enam bulan, sudah ada 453 laporan mengenai kasus narkoba. Jumlah tersangka sebanyak 586 orang. 16 di antaranya berasal dari lingkungan kepolisian.

Melihat fenomena tersebut, Kapolda merasa ini terjadi karena salah pergaulan. Perlu berteman dan memperluas pergaulan, tapi jangan dengan orang-orang yang gelap (kriminal). “Bisa ketularan kita,” ucapnya.

Kapolda berpesan kepada seluruh anggota agar tidak terlalu lama untuk merenung. Kepolisian, terutama bagian narkoba, harus bangkit kembali. Tetap semangat untuk kembali melihat target-target yang telah ditetapkan.

“Besok, kita hiasi halaman depan media cetak, televisi dan medsos dengan prestasi. Jangan ulangi lagi kasus kemarin. Tunjukkan bahwa kita mampu,” ucap Kapolda yang disambut dengan seruan semangat para anggotanya.

Ditemui dalam sesi wawancara, Kapolda menyatakan, kasus yang menimpa Wadir Narkoba menjadi tanggung jawab pribadi bersangkutan. Polda Kalbar tidak bertanggungjawab atas kasus itu.

“Itu adalah risiko dari yang bersangkutan yang akhirnya menghambat karirnya,” sebutnya.

Kapolda berjanji tidak akan ada lagi kasus serupa. “Silahkan bagi media untuk terus memantau kinerja kami,” demikian Kapolda.

 

Laporan: Bangun Subekti

Editor: Arman Hairiadi