Ketua Gerindra Kalbar Diancam

Tak Lolos Seleksi Sebagai Bacaleg

JUMPA PERS. Suriansyah (kiri) dan Muhammad Rizal ketika memberikan keterangan pers di Hotel Borneo, Jalan Merdeka, Pontianak, Kamis (19/7). Zainudin-RK
JUMPA PERS. Suriansyah (kiri) dan Muhammad Rizal ketika memberikan keterangan pers di Hotel Borneo, Jalan Merdeka, Pontianak, Kamis (19/7). Zainudin-RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Ketua DPD Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kalbar, H Suriansyah mendapat ancaman dari kadernya. Sebab kader tersebut tidak diloloskan sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg).

Reasi di luar kepatutan ini dilakukan inisial MS dari Mempawah. MS sebelumnya mendaftar Bacaleg Kalbar 3 Dapil Mempawah dan Kubu Raya. Lantaran tidak diloloskan jadi Bacaleg, MS melampiaskan kemarahannya dengan mengirim pesan ancaman melalui WhatApp. “Kalau saya tidak lolos, saya akan mendatangi,” kata Suriansyah menirukan isi pesan ancaman MS melalui WA kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Hotel Borneo, Jalan Merdeka, Pontianak, Kamis (19/7).

Tidak hanya ke dirinya, nada ancaman tersebut juga disebar ke grup WA pihak Gerindra. Sehingga banyak yang mempertanyakan itu ke dirinya. “Kami tegaskan saudara MS tidak lolos pertama kami tidak mendapatkan informasi yang lengkap terkait kapasitas dan elektabilitas dalam meraih suara,” tuturnya.

Setelah proses administrasi dilakukan pihaknya, masih banyak yang pantas untuk dimasukkan sebagai daftar Bacaleg. Sehingga dari 18 daftar, 7 nama harus tersisih Dapil Kalbar 3.

MS menyampaikan, bahwa ia diminta sebagai Bacaleg oleh Syarif Ishak Ali Almuthahar (Wan Is). Namun kata Suriansyah, pihak Wan Is sama sekali tidak memberikan informasi data serta komunikasi apapun kepada tim penjaringan sesuai kapasitas dan latar belakang. “MS ini adalah seorang PNS. Dia berani melepaskan status sebagai PNS,” jelasnya.

Ditegaskan Suriansyah, hal tersebut di luar tanggung jawab pihaknya. Selain itu, Wan Is bukan bagian tim penjaringan. Sehingga tidak punya wewenang untuk merekomendasikan apapun. “Dari struktur partai juga beliau bukan Wakil Ketua DPD bidang politik dan bukan badan pemenangan pemilu,” lugasnya.

Atas kasus tersebut Suriansyah mengatakan, jangan menyalahkan DPD Gerindra Kalbar. Sebab kasus pencalonan ini tidak ada hubungannya dengan Wan Is.

“Kami sudah berkoordinasi untuk pengamanan. 1 hingga 2 hari menunggu ini arahan dari DPP untuk melapor ke pihak kepolisian dan kami juga belum memanggil Wan Is,” cetusnya.

MS mengancam akan menggerakkan massa 200 orang dari Mempawah untuk mendatangi DPD Gerindra Kalbar. Atas ancaman tersebut pihaknya mempercayakan penanganannya kepada kepolisian. Kemudian secara internal akan mengimbangi atas apa yang dilakukan.”Keputusan partai tidak bisa diganggu gugat oleh pihak manapun,” tegasnya.

Wewenang menetapkan Bacaleg kata dia, merupakan keputusan DPP. Menjadi kewenangan Ketua DPP sesuai masukan tim penjaringan. Tidak ada kewenangan Wakil Ketua Bidang Politik DPD Gerindra Kalbar, Hendri Makaluas. “Kami juga mendapatkan ancaman melalui Ketua DPC Gerindra Ketapang atas tidak lolosnya saudara IA, warga Ketapang Dapil 8 DPRD Provinsi,” ungkap Suriansyah.

Tidak lolosnya ia merupakan keputusan Ketua DPD melalui SK DPD. Menurut penilaian pihaknya, cara berjuang berbeda dan bertolak belakang dapat menimbulkan salah persepsi.

“Dapat memberikan contoh tidak baik oleh para kader Gerindra dan tidak cocok dengan Gerindra,” jelasnyanya.

Suriansyah menuturkan, etika komunikasi ditempuh para gagal Bacaleg tersebut berbeda dengan yang diterapkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Seharusnya komunikasi bisa dilakukan secara santun dan baik.

Sementara itu, terkait Bacaleg, DPD Gerindra Kalbar berhasil melakukan pendaftaran ke KPU. Terdapat 65 Bacaleg di 8 Dapil. Termasuk dengan Bacaleg di 14 kabupaten/kota se Kalbar. Dengan telah 100 persen pendaftaran yang dilakukan, Gerindra optimis mampu memenangkan Pileg 2019. Target di DPRD Kalbar sebanyak 12 kursi.

Dalam proses seleksi Bacaleg diakui Suriansyah, banyak yang kecewa. Peminat jadi Bacaleg sangat banyak, sementara kuota terbatas. Maka terpaksa ada yang tidak lolos.

Suriansyah menegaskan, seleksi Bacaleg di Gerindra sangat ketat. Kualitas, elektabilitas dan etika jadi barometernya.

“Tentu kami berusaha caleg yang mampu memenangkan Pemilu. Menghasilkan kursi, tidak hanya memenangkan suara,” katanya.

Terkait reaksi kader yang tidak lolos, ada biasa-biasa saja menerima dengan lapang dada. Walaupun diakuinya ada juga yang  menebar ancaman.

“Kami memohon maaf karena tidak semua bisa kami loloskan meski menurut beberapa pihak mereka dapat meraih suara dengan signifikan,” tuturnya.

Bacaleg berasal dari kader atau luar kader, semua bisa tidak lolos. Keputusan mutlak ada di partai Gerindra. “Caleg provinsi saya penanggung jawab di Kalbar. Sedangkan untuk Caleg DPR RI, Ketua Umum yang bertanggung jawab,” papar Suriansyah.

Sekretaris Panitia Penyaringan dan Penjaringan Gerindra, Muhammad Rizal mengatakan, bahwa partai tersebut bercita-cita menang dan Prabowo Subianto sebagai Presiden. Salah satu rencananya adalah melalui Caleg. Kapabilitas yang baik dengan sumber dari internal dan eksternal partai.

“Secara diam-diam dari awal kami jajaki siapa saja yang layak sesuai dengan kapabilitas dan elektabilitas menjadi Caleg,” tutur Rizal.


laporan: Zainudin

editor: Arman Hairiadi