eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Serah terima jabatan (Sertijab) Kapolres Ketapang dan Singkawang dilaksanakan di Mapolda Kalbar, Senin pagi (16/7). Sertijab dipimpin langsung oleh Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono.
AKBP Sunario dicopot sebagai Kapolres Ketapang. Dia dimutasikan sebagai perwira menegah (Pamen) Polda Kalbar. Posisinya digantikan AKBP Yury Nurhidayat yang sebelumnya sebagai Kapolres Singkawang. Kapolres Singkawang yang baru dijabat AKBP Raymond Marcellino yang sebelumnya sebagai Kaden B Pelopor Satbrimob Polda Kalbar.
Kapolda menegaskan, dalam menjalankan tugasnya tidak melalui mekanisme yang ada, maka pejabat tersebut harus menerima konsekuensinya.
“Yang namanya jabatan itukan amanah dan setiap pejabat publik tentunya memiliki konsekuensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” kata Kapolda kepada sejumlah wartawan usai memimpin Sertijab.
Sebagaimana diketahui, Sunario dicopot lantaran viralnya foto-foto plang Kantor Polisi Bersama Kepolisian Negara Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Ketapang dengan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok Provinsi Jiangsu Resor Suzhou. Setalah dilakukan pendalaman kata Kapolda, kerjasama kantor bersama antara Polres Ketapang dengan kepolisian Tiongkok itu ada mekanismenya. Sunario tidak melalui mekanisme tersebut. Dia tidak melaporkan kepada atasan, sehingga harus mempertanggungjawabkannya.
“Inilah suatu konsekuensinya. Karena (mekanisme) itu tidak dilalui. Menurut aturan, itu merupakan kesalahan cukup serius karena berkaitan antarnegara. Sehingga pimpinan mengambil kebijakan,” paparnya
Dikatakannya, mekanisme ini harus dari Mabes Polri. Polda juga belum mengetahui tentang kantor polisi bersama tersebut.
“Polda waktu itu juga belum tau, karena sebelumnya tahun 2017 sudah ada kunjungan. Jadi, pak Kapolres Ketapang pernah berkunjung ke Tiongkok,” tuturnya
Diakuinya, waktu itu memang diizinkan sama Mabes Polri. Kalau tidak salah kata Kapolda, pada September atau Agustus. “Nah, setelah itu kan harus ada tindaklanjutnya lagi,” tegas Kapolda.
Sementara itu, Sunario mengakui salah atas viralnya plang kantor polisi bersama di Ketapang. Untuk itu, dia meminta maaf karena tidak kontrol sebelum-sebelumnya. “Saya akui, salah bagi saya. Saya minta maaf kepada pimpinan Polri,” ujarnya.
Tapi secara pribadi kata dia, tidak ada untuk ingin menjatuhkan citra Polri di depan masyarakat Indonesia. Sunario menjelaskan, yang menyiapkan plang tersebut pihak Tiongkok. “Itu hanya plakat (plang) saja, yang menyediakan dari mereka juga,” ucapnya.
Plang kantor polisi bersama tersebut menuai reaksi dari masyarakat. Bahkan institusi Polri mendapat kritikan.
“Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, dengan adanya plakat yang ada di situ,” ujarnya.
Atas kesalahannya itu Sunario mengaku siap mempertanggungjawabkannya, termasuk jabatannya.
“Apapun yang terjadi terhadap jabatan saya, saya siap untuk menanggungnya,” lugas Sunario
Laporan: Ambrosius Junius
Editor: Arman Hairiadi