eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Seorang Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Mempawah meninggal dunia. Berdasarkan kebijakan terbaru, maka digantikan ahli waris.
Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kemenag) Kementerian Agama (Kemenag) Kalbar Mi’rad mengatakan, pengalihan porsi tersebut baru berlaku tahun ini. Sebelumnya, jika CJH meninggal dunia, siapapun tak berhak menggantikannya.
“Baru diberlakukan tahun ini, sebelumnya tidak,” ujarnya, Kamis (12/7).
Tahun ini ada sebanyak 2.526 CJH yang akan diberangkatkan. Sedangkan jumlah petugas kloter 29 orang. Jika ditotalkan sebanyak 2.555 yang akan berangkat ke tanah suci.
CJH yang berangkat sebelumnya telah mendaftar antara tahun 2010-2012. “Mereka yang memiliki masa tunggu enam hingga delapan tahun yang berangkat tahun ini,” jelasnya.
Mi’rad memastikan, persiapan sudah berjalan baik. Paspor dan pemberian vaksin untuk CJH sudah dilakukan. Persiapan yang berjalan saat ini adalah manasik haji. Sebelumnya, manasik di tingkat kecamatan sudah dilakukan.
“Kecamatan sudah melakukan sesuai jadwal, sedangkan untuk kabupaten/kota ada yang sudah dan ada yang belum,” kata Mi’rad.
Kendati demikian Kemenag terus melakukan pemantauan. Seperti yang dilakukan saat ini, pembinaan manasik haji dalam rangka memberikan pembekalan kepada CJH agar siap melaksanakan ibadah selama di tanah suci. “Iya, sekarang saya sedang di Sambas melakukan pembinaan manasik haji,” tandas Mi’rad.
Ketua Umum Penyelenggara Ibadah Haji Kalbar 2018, Mahmudah mengatakan, pihaknya telah melalukan rapat koordinasi dengan OPD dan instansi terkait serta embarkasi Batam. Rakor itu untuk menetapkan TPHD serta mengikutsertakan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dalam pembekalan untuk petugas haji di embarkasi Batam.
Ia menuturkan, PPHID telah menetapkan angkutan lokal udara dan angkutan lokal darat selain menetapkan biaya tambahan di luar BPIH (biaya lokal). “Untuk pengurusan dokumen paspor dan visa, manasik haji sudah dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag,” jelasnya.
Mahmudah yang juga menjabat Kepala Biro Kesra Pemprov Kalbar ini menjelaskan, pemeriksaan kesehatan dan suntik vaksin oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota telah dilakukan. Dimana jumlah kuota ntuk Kalbar mencapai 2.526 orang.
“Jumlah yang berangkat akan kita ketahui setelah mendekati hari pelaksanaan, karena kadang-kadang ada yang batal berangkat dengan berbagai alasan, misalnya sakit, meninggal dan lain-lain,” terang mantan Pjs Wali Kota Pontianak ini.
Sedangkan untuk Asrama Haji kata dia, tidak ada penambahan pembangunan. Namun terdapat renovasi dibeberapa titik ruangan.
“Untuk Asrama Haji ada perbaikan dibeberapa ruangan untuk kenyamanan para jemaah. Kalbar tidak ada penambahan kuota, sama dengan tahun lalu, yaitu 2.526 orang,” demikian Mahmudah.
Laporan: Rizka Nandda
Editor: Arman Hairiadi