Hunian Kamar Hotel Meningkat

Pasca-Lebaran

MENJULANG. Bangunan Hotel Neo di Jalan Gajahmada, Kecamatan Pontianak Selatan yang menjulang tersebut sedang dalam pengerjaan, Sabtu (2/4) Gusnadi-RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Pasca-Idul Fitri, tingkat hunian hotel di Kota Pontianak meningkat. Itu terjadi lantaran saat momen Ramadan beberapa kegiatan di hotel dihentikan sementara, khususnya instansi-intansi pemerintah.

Grand Mahkota Hotel Pontianak, mengklaim terjadi pergerakan kenaikan hunian usai Lebaran. Rata-rata kenaikkan occupancy atau hunian sebesar 20-30 persen.

“Kita sudah tau kalau puasa itu hunian di hotel memang rata-rata menurun, namun ada pula hotel yang naik. Kalau kita di Mahkota terjadi penurunan ketika Ramadan kemarin, sebab masyarakat dalam bulan suci yang lebih focus pada kegiatan keagamaannya, mengurangi aktivitas di luar itu,” terang General Manager Hotel Grand Mahkota Hotel Pontianak, Moch. Rizal Razikan, Rabu (4/7).

Hotel Mahkota terdiri dari 106 kamar. Terisi sebesar 40 persen. Tingkatan hunian ini juga dipengaruhi berbagai event yang digelar di Kota Pontianak. Sehingga menarik minat pengunjung untuk datang dan bermukim di Kota Khatulistiwa dalam tempo beberapa hari. “Tentu semakin banyak event yang digelar di Kota Pontianak, akan banyak tamu pula yang menginap di hotel yang ada di sini,” ujarnya.

Juli ini saja, pihaknya kebanjiran pemesanan kamar. Booking kamar sudah dimulai sejak awal Juli. “Dari tanggal 5 Juli- 4 Agustus hunian di Mahkota Hotel 90 persen sudah dilakukan pemesanan. Ini angka yang cukup menggembirakan bagi kami,” ucapnya.

Tingginya permintaan ini lantaran dalam waktu dekat Kalbar akan menjadi tuan rumah Pesparawi tingkat nasional. Event ini akan diikuti 22 Provinsi se Indonesia.

“Ini juga menjadi salah satu event besar yang mendukung tingginya permintaan hunian. Tak hanya Mahkota, semua hotel di Pontianak 100 persen full pemesanan kamar,” ungkapnya.

Walau momen Pilkada serentak yang sudah lewat, akan tetapi tidak berpengaruh pada tingkat hunian. Di samping itu, kehadiran tampilan baru Grand Mahkota Pontianak dapat menjadi salah satu daftar hunian yang menjadi prioritas bagi tamu. “Artinya kita berharap Mahkota tidak sekedar menjadi hotel alternatif, tetapi menjadi hotel pilihan bagi tamu,” tukas Rizal.

Peningkatan juga dialami Hotel Aston Pontianak. Di samping momen hari raya, ini juga dipengaruhi libur panjang dan pemberlakukan cuti bersama oleh pemerintah.

“Pascalebaran tahun ini kita mengalami peningkatan sebesar 20 persen. Jika dibandingkan tahun lalu hanya 54 persen kenaikannya, sementara tahun ini sekitar 74 persen,” terang Public Relation & Manager Hotel Aston Pontianak, Arifin.

Kunjungan ke hotel juga terjadi peningkatan, utamanya pada momen Pilkada kemarin. Hotel Aston memberikan promo menarik dengan menunjukkan jari voting pasca-Pemilu. Mendapatkan 1 porsi dimsum dengan minimum transaksi Rp50 ribu untuk menu dinasty.

“Promo ini berlaku pas pencoblosan kemarin, dan antusias pengunjung yang datang juga sangat banyak. Hal ini dilihat dari transaksi yang dilakukan pada hari itu, namun untuk hunian pada Pilkada tidak berpengaruh,” ungkap Arifin.

Berkaitan momen Pesparawi, Hotel Aston juga bakal dipadati tamu. Sebanyak 125 kamar sudah dipesan panitia. “Di samping itu, kita juga tengah fokus dalam program paket halal bihalal,” tandas Arifin.

 

Laporan: Nova Sari

Editor: Arman Hairiadi