Warga Pontianak Banyak Tak Bisa Nyoblos

Didominasi Remaja yang Beranjak 17 Tahun

ilustrasi. net

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak sudah berupaya melakukan perekaman KTP elektronik secara optimal. 94 persen warga Kota Pontianak sudah melakukan perekaman e-KTP.

“Sisanya yang belum. Kebanyakan remaja memasuki usia 17 tahun di bulan ini,” ujar Kepala Disdukcapil Kota Pontianak, Suparma, Selasa (26/6).
Sebelum ada sekitar 6.000 warga Kota Pontianak terancam tidak dapat memilih lantaran belum melakukan perekaman e-KTP. Namun berkat yang dilakukan pihaknya dalam meningkatkan kinerja, hal tersebut bisa teratasi. Pihaknya sudah melakukan perekaman sekitar dua ribuan yang didominasi remaja yang memasuki umur 17 tahun.
“Ada 2.002 orang melakukan perekaman. Dari angka itu tinggal 18 orang lagi yang belum. Tak bisa merekam karena kami menemukan data ganda,” pungkasnya.
Sekalipun banyak upaya yang dilakukan, namun mengenai hasil tidak bisa mencapai 100 persen. Tidak sedikit remaja Kota Pontianak datanya masih di lokasi domisili, namun sudah pindah ke luar daerah lantaran melanjutkan pendidikan.
“Kita juga tak bisa berbuat banyak. Kesadaran kepengurusan KTP elektronik utamanya pada usia remaja dikembalikan pada masyarakat. Semakin cepat diurus, maka semakin cepat dilakukan perekaman,” lugasnya.
Suparma menyatakan, jelang Pilkada beberapa waktu lalu, pihaknya senantiasa membuka pelayanan setiap hari. Ini didukung pula dengan antusiasme masyarakat yang hendak melakukan perekaman di Kantor Disdukcapil Kota Pontianak.

“Layanan perekaman KTP elektronik tiap harinya berjalan di Disdukcapil. Mudah-mudahan serapannya tinggi. Karena perekaman dan miliki KTP elektronik merupakan syarat warga untuk bisa mencoblos pada 27 Juni ini,” kata Suparma.

Ketua DPRD Pontianak Nur Fadli berharap perekaman e-KTP bisa mencapai 95 persen. Dia juga berharap, partisipasi masyarakat pada pemilu tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan lima tahun lalu. “Dengan demikian angka Golput di Kota Pontianak semakin berkurang,” katanya.
Ia memprediksi Pilkada tahun ini partisipasi pemilihnya meningkat. Karena tahun ini merupakan Pilkada serentak. Selain Kota Pontianak, masyarakat mencari pemimpin Gubernur Kalbar.
“Mudah-mudahan saja masyarakat beramai-ramai datang ke TPS buat mencoblos calon pemimpin yang dipilihnya,” lugasnya.
Sesuai aturan, warga yang belum masuk dalam DPT tetap bisa memilih. “Kalau sudah melakukan perekaman, datang saja ke TPS. Asalkan ada KTP ataupun surat keterangan,” tutupnya.

 

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi