Jembatan Ambruk Diterjang Air Sungai

Petani Kesulitan Angkut Hasil Panen

Jembatan Diseret Air. Jembatan di Dusun Sidorejo, Desa Sedahan Jaya, Sukadana terbawa arus, sehingga membuat petani setempat menjadi kesulitan mengangkut hasil panen meraka. Warga for Rakyat Kalbar
Jembatan Diseret Air. Jembatan di Dusun Sidorejo, Desa Sedahan Jaya, Sukadana terbawa arus, sehingga membuat petani setempat menjadi kesulitan mengangkut hasil panen meraka. Warga for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Masyarakat petani Dusun Sidorejo, Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana terpaksa menyeberangi sungai untuk mengangkut hasil panen mereka. Pasalnya, jembatan penghubung ambruk diterjang air bah.

Seorang petani, Sofyan, 43, mengungkapkan, hal ini sudah berlangsung selama dua minggu sejak diterjang banjir. Keberadaan jembatan ini menjadi vital, karena dipakai sehari-hari oleh petani untuk menuju lahan persawahan mereka.

“Jembatan Sungai Alam ini setiap hari kami lewati dari rumah menuju lahan sawah. Yang mana jika kami membawa hasil biasanya motor langsung bisa menuju ke lokasi,” ujar Sofyan, Selasa (5/6).

Menurutnya, ambruknya jembatan ini membuat seluruh petani menjadi kelimpungan. Apalagi antara medio Juli dan Agustus sudah banyak yang akan panen.

Jembatan yang dibangun pada 2010 silam tersebut berasal dari APBD Kabupaten Kayong Utara melalui aspirasi. Yakni memiliki panjang sekitar 25 meter.

“Kami minta PU bisa segera memperbaiki jembatan yang ambruk. Sehingga pada masa panen kami bisa mengangkut hasilnya tanpa kesulitan,” harap Sofyan yang didampingi petani lainnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kayong Utara, Saryadi mengamini apa yang diharapkan masyarakat Dusun Sidorejo tersebut.

Dikatakan Saryadi, dirinya beserta staf telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi jembatan ambruk tersebut. Bahkan telah melaporkannya kepada Kepala Dinas PU Kayong Utara. Ambruknya jembatan tersebut sesuai dengan petunjuk kepala dinas akan segera ditindaklanjuti.

Namun, sambungnya, yang menjadi persoalan adalah terkait anggaran yang ada saat ini. Kemungkinan baru bisa terealisasi pada APBD Perubahan yang berarti pada Oktober mendatang.

“Namun, jika ada pihak ketiga yang mau bersedia untuk membantu terlebih dahulu menyangkut anggaran, pihak PU tentu akan menyambut baik dan bisa langsung direalisasikan,” tuturnya.

Menurutnya, setelah APBD Perubahan disahkan barulah Dinas PU Kayong Utara mengganti anggaran yang dikeluarkan oleh pihak ketiga tersebut.

Reporter: Kamiriluddin

Redaktur: Andry Soe