Bawa Amunisi, Dua Warga Malaysia Diamankan

Pangdam Resmikan Kompi Kavaleri 12/MDC

AKTIF. Amunisi aktif yang diamankan dari dua warga Malaysia oleh personel Satgas Pamtas di Segumun, Sanggau, Rabu (30/5).Pendam XII/Tpr for RK
AKTIF. Amunisi aktif yang diamankan dari dua warga Malaysia oleh personel Satgas Pamtas di Segumun, Sanggau, Rabu (30/5).Pendam XII/Tpr for RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Bawa amunisi dan senjata api (Senpi), dua warga Malaysia diamankan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 511/DY, Rabu (30/5) sekira pukul 22.23 WIB. Keduanya terciduk di jalan tikus perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Segumun Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XII/Tanjungpura, Letnan Kolonel Infanteri Aulia Fahmi Dalimunte menjelaskan, warga Malaysia tersebut berinisial BAN, 37 dan WJ, 47. Keduanya beralamatkan Kp. Mujat, Sarawak, Malaysia. Warga negeri jiran tersebut memasuki wilayah Indonesia menggunakan sepeda motor jenis Honda Neijen Nopol QCC 749 dari Malaysia.

“Keduanya ditangkap oleh Letda Inf Suyit beserta lima anggota Satgas Pamtas Yonif 511/DY setelah beberapa hari melakukan pengendapan di sekitar Desa Segumun,” terangnya usai upacara peresmian Kompi Kavaleri 12/MDC di lapangan Kompi Kavaleri, Jalan Adi Sucipto, Sungai Raya, Jumat (1/6).

Kapendam menuturkan, saat dihentikan dan dilakukan pemeriksaan anggota Satgas Pamtas, kedua orang asing itu tidak memiliki dokumen resmi. Di dalam tas yang dibawa mereka ditemukan satu kotak berisikan 24 butir peluru. Mereka mengakui barang tersebut dibawa merupakan pesanan dari warga negara Indonesia yang berdomisili di Desa Segumun berinisial Ti, 34.

Menindaklanjuti pengakuan BAN dan WAJ, Komandan Pos Letda Inf Suyit melakukan pengecekan terhadap warga Desa Segumun, tersebut. Ditemukan sepucuk Senpi jenis Petrum milik Ti.

“Saat ini dua orang warga negara Malaysia beserta Senpi dan amunisi diamankan di Pos Segumun Satgas Yonif 511/DY. Sedangkan pengurusan warga negara Malaysia diserahkan kepada pihak Imigrasi,” tuntas Kapendam.

Sementara itu, jajaran TNI AD di Kalbar memiliki kekuatan baru, yaitu Kompi Kavaleri 12/Macan Dahan Cakti Kodam XII/ Tanjungpura. Satuan baru ini diresmikan Pangdam XII/Tpr  Mayjen TNI Achmad Supriyadi di lapangan Kompi Kavaleri 12/MDC, Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kubu Raya, Jumat pagi (1/6).

“Perlu kita ketahui, pembentukan satuan baru ini, merupakan realisasi dari Peraturan Kasad (Perkasad) Nomor 74 tanggal 29 Desember 2017, yang berisi pembentukan satuan baru di jajaran TNI AD,” kata Pangdam dalam amanatnya saat memimpin upacara peresmian.

Satuan ini sebelumnya di bawah komando dan bagian dari Batalyon Kavaleri (Yonkav) 12/Beruang Cakti yang bermarkas di daerah Peniti Kabupaten Mempawah. Secara umum, tugas pokok satuan Kompi Kavaleri 12/MDC adalah melaksanakan pertempuran darat yang bersifat mobile dan didukung kendaraan tempur lapis baja guna mendukung tugas pokok di seluruh wilayah Kodam XII/Tpr, khususnya Kota Pontianak dan sekitarnya.

Berkaitan dengan itu, penyesuaian Orgas ini merupakan bagian rencana starategis dalam pembangunan dan gelar satuan TNI AD yang semakin modern, efektif serta profesional guna memaksimalkan Deterrence Effect (efek gentar). Sekaligus respon terhadap dinamika perkembangan lingkungan strategis ke depan guna mendukung tugas-tugas Kodam XII/Tpr khususnya dan TNI AD pada umumnya. Dengan demikian, Kompi Kavaleri 12/Macan Dahan Cakti merupakan satuan operasional baru yang dilengkapi Ranpur (kendaraan tempur) lapis baja jenis Panser Anoa dan BTR 40. Ranpur ini memiliki daya gerak yang tinggi, manuver cepat. Juga dilengkapi senjata mesin berat kaliber 50 dan 30 mm serta senjata mesin sedang kaliber 7,62 mm.

“Sebagai satuan yang memiliki kendaraan lapis baja, maka satuan ini dituntut memiliki mobilitas yang tinggi dan dapat menambah kemampuan jajaran Kodam XII/Tpr dalam melaksanakan tugas pokoknya menjaga kedaulatan dan keamanan NKRI khususnya wilayah Kalbar,” pesan Pangdam.

Disampaikan Pagdam, filosofi dari ‘Macan Dahan Cakti’ diambil dari nama Macan Dahan. Hewan ini merupakan salah satu predator di wilayah hutan tropis Kalimantan yang memiliki sorot mata, cakar dan taring tajam serta dapat bergerak secara lincah. Sedangkan kata Cakti berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya tahan, tangguh dan ampuh.

“Dengan demikian, diharapkan dengan nama Macan Dahan Cakti dapat menginspirasi seluruh prajurit Kompi Kavaleri 12/Macan Dahan Cakti dalam setiap pelaksanaan tugas mempunyai kewaspadaan yang tinggi, jiwa kesatria, naluri yang tajam, tangguh, ampuh, gagah berani serta berwibawa,” harap Pangdam.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangdam berharap agar prajurit Kompi Kavaleri 12/MDC segera melakukan penyesuaian dengan terus mengikuti perkembangan teknologi, terutama perkembangan Alutsista Kavaleri. Prajurit Baret Hitam itu juga diminta tetap meningkatkan kemampuannya. Dalam setiap melaksanakan setiap tugas agar dilakukan dengan ketulusan hati, membangun kebanggaan satuan dan jangan sombong atau arogan. Kemudian menjaga disiplin dan profesionalisme keprajuritan dengan melaksanakan pembinaan satuan secara konsisten di lapangan.

“Perlu saya sampaikan bahwa satuan ini berada di wilayah perkotaan, agar benar-benar perhatikan faktor keamanan prajurit yang keluar masuk satuan, sehingga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat merugikan personel maupun materil,” pesannya.

Pangdam menuturkan, sebelumnya Yonkav 12/BC memiliki Tank dan Panser. Karena berpisah, maka Kompi Kavaleri 12/MDC yang mengoperasikan Panser.

“Panser ditarik ke Kompi ini, Yonkav 12 Tank semua,” jelasnya kepada wartawan usai upacara.

Saat ini, Kompi tersebut berkekuatan delapan Panser dan 100 orang personel. Tugas pokoknya di titik beratkan pada pelaksanaan pengamanan objek vital dan pengamanan VIP/VVIP, saat Presiden dan Wakil Presiden serta tamu negara datang.

“Kompi ini mobile, cepat, markasnya di sini,” tutup Pangdam.

 

Laporan: Ambrosius Junius

Editor: Arman Hairiadi