eQuator – Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulystianto mewujudkan omongannya merenovasi Kampung Beting. Sebagai langkah awal dan tindak lanjut tangkapan besar Sabu-sabu 10 dan 1 kg belum lama ini, anak buah Arief yakni ratusan personil Polresta Pontianak “serbu” Kampung Beting, Pontianak Timur, dalam operasi besar-besaran, Rabu (11/11) sore.
Ratusan polisi bersenjata lengkap itu dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polresta Pontianak, Kompol Abdul Rosyid. Seluruh rumah yang sudah menjadi Target Operasi (TO) langsung dilakukan penggerebekan dan penggeledahan. Hasilnya begitu luar biasa.
Tak tanggung-tanggung, sejumlah paket sabu lengkap dengan alat hisap (bong) ditemukan di beberapa rumah warga. Bahkan mesin judi dingdong beserta barang bukti Curanmor ditemukan.
Temuan yang merupakan bagian dari TO besar-besaran, itu langsung diangkut untuk diamankan di Mapolresta Pontianak. Lima orang dari Kampung Beting, satu diantaranya adalah perempuan, digelandang ke Mapolresta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka yang ditangkap ini diduga menyimpan Narkoba.
Tak gampang dan tidak sederhana melancarkan operasi oleh Polresta Pontianak ini. Sempat terhadang kendala lantaran warga di sekitar Kampung Beting masih takut menyampaikan informasi terutama tentang peredaran narkoba.
Kabag Ops Polresta Kompol Abdul Rosyid ketika diwawancarai wartawan mengatakan kalau operasi tersebut sebagai upaya pemberantasan Narkoba yang mengakar di sana.
“Operasi ini merupakan bagin dari pengembangan tangkapan Narkoba 10 Kg dan 1 Kg belum lama ini. Dan ini merupakan upaya pemberantasan secara menyeluruh,” ungkap Abdul Rosyid usai operasi tersebut.
Dalam operasi yang dilakukan mendadak ini masih menemukan barang bukti kejahatan yang sama seperti sebelum-sebelumnya. “Kita temukan barang bukti kejahatan mulai dari sejumlah paket sabu beserta alat hisap, mesin judi dindong, dan sepeda motor hasil kejahatan,” beber dia.
Operasi Narkoba di Kampong Beting, diakui Abdul Rosyid, tak berjalan sendiri. Polresta bersinergi dengan TNI dan Pemerintah Kota Pontianak. Sasarannya tentu tak berhenti sebatas pemberantasan Narkoba, tapi juga pembinaan. Ia memastikan operasi skala besar Senja di Beting akan berlanjut.
“Operasi-operasi seperti ini terus kami lakukan. Karena kita semua tentu tidak mau Kota Pontianak tercinta ini menjadi kota yang selalu dan terus jadi tempat peredaran narkoba,”tegasnya.
Ia juga mengakui operasi di Kampung Beting itu mengalami tingkat kesulitan cukup tinggi. “Kami mengalami kesulitan dalam hal kerjasama masyarakat. Warga masih belum punya keberanian untuk menyampaikan informasi kepada kita, mengenai keberadaan para pemain narkoba di sana,” akunya.
Namun Abdul Rosyid meyakini masyarakat yang tidak terkait dengan peredaran Narkoba selama ini, punya keinginan yang sama dengan polisi. Yakni menjadikan Kota Pontianak, khususnya Beting sebagai daerah bebas Narkoba.
“Kedepannya, kita minta kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan kepolisian. Karena kami dari kepolisian tidak bisa bergerak sendiri. Informasi dan kerja sama masyarakat sangatlah kami butuhkan,” harapnya.
Kapolda Arief Sulystianto yang sangat atensi dengan peredaran Narkoba Kampung Beting, Pontianak Timur, mengaku prihatin dengan stigma yang masih melekat di kampong yang boleh disebut termarginalkan itu. “Ini masalah sosial, masalah kita semuanya. Seperti yang saya katakan, harus ada kemauan dari masyarakat di sana untuk mengubah stigma. Masa’ bangga sih dikatakan kampung Narkoba. Jadi jika ada elemen-elemen yang memiliki kekuatan, kita dukung. Singkirkan para pengedar dan pengguna yang ada di sana,” ujar Kapolda Kalbar lewat rilis hasil operasi panah belum lama ini.
Menurutnya, kegiatan dari kepolisian di Kampung Beting tidak sebatas berkaitan dengan penindakan, tapi juga sosialisasi dan penyuluhan hukum. “Saya sudah sampaikan kepada Kapolresta. Berkaitan dengan Kampung Beting lakukan sinergitas dengan instansi terkait, termasuk Pemerintah Kota Pontianak,” katanya.
Perihal rehabilitasi maupun renovasi lingkungan Kampung Beting diserahkan se penuhnya kepada Pemkot Pontianak. “ Saya meyakini, Pak Wali sudah punya rencana Tahun 2016 untuk hal ini dari Tupoksi pemerintahnya,” pungkas Brigjen Pol Arief.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Edi R Kamtono mengatakan Pemkot Pontianak sudah melakukan sejumlah upaya di kawasan kampung yang harus diperhatikan itu. “Kawasan Beting sendiri sejak beberapa tahun terakhir kita perbaiki infrastrukturnya, mulai dari Tambelan Sampit, Tanjung Hilir sampai Kampung Beting. Agar kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat di sana semakin meningkat,” ujar dia.
Untuk itu sudah dilakukan sosialisasi berkaitan dengan sosial ekonomi (Sosek) di kawasan yang dicap sebagai peredaran narkoba itu. “Memang ini merupakan tantangan berat. Makanya kita membutuhkan dukungan termasuk kemauan masyarakat sendiri. Insya Allah di sana akan kita bangun pos agar kawasan itu semakin terpantau. Mengingat, kesannya di sana itu sangat bebas,” demikian Edi Rusdi Kamtono.
Laporan: Achmad Mundzirin dan Ocsya Ade CP
Editor: Mohamad iQbaL