eQuator.co.id – Sungai Ambawang-RK. Sejak sepekan terakhir Desa Pancaroba dan Teluk Bakung Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya dilanda banjir. Ratusan rumah warga rendam.
Camat Sungai Ambawang, Muhammad Zaini mengatakan, banjir yang merendam ratusan rumah penduduk di Desa Pancaroba dan Teluk Bakung dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi sejak beberapa pekan terakhir. Kondisi itu diperparah setelah adanya air kiriman yang datang dari daerah hulu Kalbar. Apalagi wilayah Desa Pancaroba dan Teluk Bakung merupakan dataran rendah, sehingga menjadi tempat berkumpulnya air kiriman dari daerah hulu.
Akibat banjir sejak sepekan terakhir tersebut, membuat aktivitas warga setempat menjadi terhambat. “Kalau di Pancaroba ada sekitar 200 KK yang rumahnya terendam. Teluk Bakung yang banyak. Yakni ada sekitar 540 KK rumah warga yang banjir,” ungkapnya.
Selain itu, akibat banjir perekonomian warga di Pancaroba dan Teluk Bakung mengalami kelumpuhan. Bahkan, para petani hortikultura setempat terancam gagal panen.
“Kalau yang di Dusun Tapah dan Cangkok Manis, Desa Pancaroba itu kan warga rata-rata bertani dengan menanam hortikultura. Karena lahan pertanian mereka juga terendam. Jadi otomatis tanaman warga gagal panen,” ulasnya.
Pemerintah, sambung Zaini, melalui BPBD Kubu Raya telah menyalurkan bantuan sembako untuk para korban banjir di Desa Pancaroba dan Teluk Bakung. Dia berharap genangan yang merendam ratusan rumah warga tersebut segera surut. Apalagi setiap tahun daerah Pancaroba dan Teluk Bakung memang menjadi sasaran banjir. Terlebih ketika musim hujan. Solusinya memang warga di Pancaroba dan Teluk Bakung yang tinggal di daerah rawa harus pindah jika ingin terbebas dari banjir.
Sementara itu, Kepala BPBD Kubu Raya, Mochtar menuturkan, saat ini belum ada rumah yang terendam banjir hingga masuk ke rumah. Namun, hasil pantauan pihaknya kebanyakan bagian halaman rumah warga yang terendam banjir di dua desa. Yakni, Teluk Bakung dan Pancaroba. “Masih bisa diatasi. Tapi, tidak sampai rumahnya yang terendam. Memang ada sebentar, tapi sudah surut,” ungkap Mochtar.
Meskipun demikian, Mochtar mengungkapkan, kondisi tersebut membuat petani karet terpaksa tidak bisa beraktivitas. Lantaran untuk penampung karetnya juga terendam. “Tetapi, kami selalu waspada dalam penanggulangan bencana,” tegasnya.
Sementara itu, untuk menambah kesiagaan BPBD Kubu Raya juga mempersiapkan diri melalui kelengkapan prasarana peralatan. Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mengantisipasi banjir.
“Selain itu juga menciptakan agar masyarakat tanggap bencana. Perluasan dari BPBD Kubu Raya untuk membantu masyarakat yang menunjukkan banjir atau bencana lainnya,” jelasnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe