eQuator.co.id – Melawi-RK. Kondisi akses infrastruktur jalan provinsi dari Kecamatan Sayan, khususnya Desa Nanga Pintas hingga Kota Baru mengalami kerusakan parah serta berlubang.
Bahkan dari sejumlah ruas titik yang rusak terdapat satu titik terparah dengan lubang yang dalam, sehingga mengancam keselamatan masyarakat yang melintas. Bahkan tak jarang truk bermuatan terpaksa menginap di jalan karena amblas.
Warga Kota Baru, Andi mengungkapkan, kerusakan ruas jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, akibat satu titik kerusakan terparah tersebut, sehingga menyebabkan puluhan kendaraan terpaksa harus mengantri. Sebab terdapat sejumlah kendaraan yang terjebak serta amblas.
“Sejak Sabtu mulai banyak kendaraan yang tersangkut. Bahkan ada truk yang sampai menginap, karena tak mampu ditarik,” ujar Andi, Rabu (23/5).
Tak pelak, kondisi kerusakan jalan tersebut sangat mengganggu akses transportasi masyarakat yang akan menuju Kecamatan Tanah Pinoh dan Sokan atau dari hulu ke ibu kota Melawi. Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan darat menuju kecamatan yang berada di perhuluan Kabupaten Melawi.
“Jalan Pintas-Sayan merupakan jalan penghubung empat kecamatan. Yakni, Sayan, Sokan, Tanah Pinoh dan Tanah Pinoh Barat dengan kota Nanga Pinoh. Rusak di satu titik ini saja sudah membuat kendaraan susah payah melalui jalan ini,” keluhnya.
Sementara itu, warga Kecamatan Sayan yang merupakan mantan Camat Sayan, Sariden mengatakan, sebetulnya kerusakan jalan di ruas tersebut sudah tidak terlalu banyak. Mengingat sebagian besar jalan provinsi dari Nanga Pinoh hingga Kecamatan Sayan sudah diaspal mulus.
“Tinggal beberapa titik saja yang perlu perhatian khusus. Seperti satu titik yang berlubang cukup dalam hingga sepinggang orang dewasa. Itu lokasinya berada di daerah Jembatan Tebidah jalan provinsi, Desa Lingkar Indah, Dusun Jati yang tak begitu jauh dari pusat ibu kota Kecamatan Sayan arah Nanga Pintas. Kalau cepat ditangani oleh Dinas PU tentunya tidak akan separah ini. Kita minta agar Pemerintah Provinsi Kalbar bisa segera tanggap. Kan hanya satu titik saja, tak mungkin tak mampu,” tegasnya.
Secara terpisah, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalbar yang membidangi infrastruktur, Muhammad Mochlis, SH mendesak agar Dinas PUPR Provinsi Kalbar bisa segera menangani kerusakan ruas jalan sepanjang Nanga Pintas-Sayan.
“Utamanya pada beberapa titik sebelum Kecamatan Sayan. Mengingat proses peningkatan lanjutan jalan provinsi yang rencananya akan dikerjakan tahun ini belum diketahui kapan akan dimulai,” tegasnya.
Wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kapuas Hulu ini menegaskan, apabila ruas jalan ini tak segera diperbaiki dikhawatirkan kondisinya akan semakin parah.
“Apabila perbaikan jalan ini menjadi kewenangan bidang Bina Marga, saya berharap agar perbaikan ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama Satker di lapangan yakni UPJJ 4. Sehingga kondisi emergency yang terjadi saat ini bisa segera diatasi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, legislator PDI Perjuangan ini mengoreksi cara kerja UPJJ Provinsi Kalbar. Dimana, seolah-olah mengambil kewenangan Bina Marga dalam memperbaiki jalan. Dengan cara mengupas timbunan sirtu yang sudah kuat dan mengikis tepi jalan agar kelihatan nyaman dan lebar.
“Padahal ruas jalan di sana tak bisa dikerjakan dengan cara seperti itu. Karena akan membuat daya tahan jalan tak kuat. Apalagi kondisi hujan dan ditambah dengan intesitas kendaraan yang mengangkut karet serta sawit, sehingga akan mempercepat kerusakan jalan,” ulasnya.
Tak hanya itu, Mochlis menuturkan, dirinya tak menginginkan kerusakan parah pada 2017 kembali terjadi, sehingga membuat putusnya akses jalan menuju empat kecamatan di hulu Kabupaten Melawi.
“Masyarakat amat sangat merasa terganggu. Saya sudah minta agar PU bisa segera merespon sesegera mungkin kerusakan ini. Sebelum jalan itu benar-benar putus lagi,” ingatnya.
Senada dengan Mochlis, anggota DPRD Melawi, Nur Ilham mendesak Dinas PUPR Provinsi Kalbar untuk segera bergerak memperbaiki kerusakan tersebut.
“Jangan tunggu sudah rusak sangat parah hingga tak bisa dilalui baru mau turun tangan. Kasihan masyarakat yang lewat,” tegasnya.
Reporter: Dedi Irawan
Redaktur: Andry Soe