Ibadah Ramadan bak Lautan Semesta

Oleh: Drs. H. Rustam Abong, MPd

Drs. H. Rustam Abong, MPd

eQuator.co.id – Alam diciptakan oleh Allah sebagai tanda kekuasaannya, ini sebagaimana dinyatakan dalam firman sebagai berikut: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Fushshilat: 53).

Satu diantara banyak tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini ialah lautan yang airnya membiru nan indah. Simak firman Allah: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman” (QS. Al-Anbiya’: 30). Jadi, betapa sangat vitalnya air bagi kehidupan, terutama manusia.

Bagi penulis, lautan bukan sekedar sebagai tempat rekreasi, mancing dan menikmati kuliner seafood. Lautan tidak hanya inspirasi untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, misalnya ibadah salat, puasa Ramadan, dan sebagainya. Tetapi juga menjadi tempat untuk melepas segala problematika kehidupan, tempat mengadu dan berkeluh kesah, merenungi, serta membuktikan ciptaan yang terbaik atas kebesaran sang Khaliq.

Momen Ramadan ibarat lautan semesta, yang banyak sekali ibadah-ibadah yang bernilai tinggi di dalamnya. Lautan juga menjadi sumber inspirasi dan berdoa agar lebih mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Di lautlah kita bisa membuktikan bahwa kebesaran Allah sungguh tidak terbatas dan tidak akan pernah berbatas.

Luasnya hamparan lautan, dalamnya samudera, dan bentangan langit yang dihiasi bintang-bintang, menyadarkan kita agar senantiasa introspeksi bahwa diri hamba sebagai manusia sangatlah lemah, tidak ada apa-apanya. Maka janganlah sombong dengan segala yang dimiliki, tiadalah bandingan dengan apa yang Allah tampakkan kepada kita.

Saat berada di atas lautan, kita juga bisa menyaksikan keindahan pulau-pulau yang asri dan menghijau, tebing-tebing yang dihiasi bebatuan, dan lambaian pohon kelapa yang dihinggapi burung-burung kepulauan, terlebih juga hamparan pasir nan indah. Itulah bentuk tasbih dan pengagungan terhadap Allah. Betapa nikmatnya melaksanakan ibadah ketika berada di atas kapal-kapal nelayan. Ucapan syukur selalu terpatri dihati dalam setiap saat.

Tentu saja kita akan lebih terinspirasi ketika meneroka dan merasakan sensasi beribadah di lautan. Sehingga saat Ramadan kita jalankan, maka akan terasa lebih nikmat ibadah puasanya, serta amaliyah-amaliyah sunah pada bulan Ramadan menjadi semakin meningkat. Jika demikian, tentu saja implikasi bagi kita ialah akan menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada sang Khaliq, Allah SWT.

 

*Dosen Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak