Kapolda: Jika Ada Orang Asing, Wajib Ditanya!

Satlantas Polresta Gelar Patroli Subuh Antisipasi Balap Liar

KULTUM. Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memberikan kultum sebelum pelaksanaan Salat Tarawih di Masjid Al-Muhtadin Komplek Untan, Pontianak, Kamis (17/5) Humas Polda Kalbar for RK
KULTUM. Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memberikan kultum sebelum pelaksanaan Salat Tarawih di Masjid Al-Muhtadin Komplek Untan, Pontianak, Kamis (17/5) Humas Polda Kalbar for RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Meningkatnya gangguan Kamtibmas yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peduli  terhadap lingkungannya. Terlebih jika ada orang asing yang datang, namun tidak mau bersosialisasi dengan tetangga.

“Ada orang asing datang atau tinggal di wilayah anda tolong dicek. Wajib ditanyakan darimana asalnya, siapa yang menampung,” kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono saat memberikan kultum sebelum pelaksanaan Salat Tarawih di Masjid Al-Muhtadin Komplek Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kamis (17/5).

Apalagi kata Didi, jika ada orang asing yang cenderung menyendiri. Sebagai warga di lingkungan masing-masing wajib mencari tahu mengenai orang tersebut. Jangan acuh.

“Kita harus proaktif dalam menjaga, mencegah bersama sesuatu yang tidak diinginkan,” pesannya.

Didi menjelaskan, kepolisian memiliki Bhabinkamtibmas bertugas di tingkat desa/kelurahan. Bhabinkamtibmas mengemban fungsi pre-emtif dengan cara bermitra dengan masyarakat. “Di Kalbar ada sekitar 2000 lebih desa, namun jumlah Bhabinkamtibmas baru sekitar 1900-an,” ungkapnya.

Jumlah ini tentu saja kurang. Sehingga ada satu petugas Bhabinkamtibmas membawahi dua desa. Tapi tidak masalah, karena tugas Polri menjalankan keamanan. “Karena aman itu kebutuhan dasar, kebutuhan yang sangat hakiki,” jelasnya kepada jamaah Masjid Al-Muhtadin Untan.

Kalbar merupakan provinsi keempat terluas di Indonesia. Patut disyukuri hingga saat ini kondisinya relatif aman. “Bersama dengan petugas Polri dan masyarakat kita jaga situasi agar tetap kondusif,” serunya.

Dalam kesempatan tersebut Didi juga menyampaikan masalah serius di Kalbar adalah soal kejahatan Narkoba. Hampir setiap hari ditemukan kasus Narkoba. Marak kasus Narkoba di Kalbar lantaran wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga. Sehingga banyak pintu masuk barang haram tersebut.

Banyak yang tergiur dengan bisnis Narkoba. Jadi kurir Narkoba saja bisa mendapat upah Rp25 juta-Rp35 juta. “Tapi ingat itu hukumannya seumur hidup atau hukuman mati,” sebut Kapolda.

Ditegaskan Didi, siapapun yang menyalahgunakan Narkoba akan kepolisian tindak. Terlebih lagi pengedar dan bandar akan ditindak tegas.

“Karena aparat bersenjata, maka bisa kita tembak. Narkoba itu merusak satu generasi. Jadi ingatkan keluarga anda semua jangan main-main dengan Narkoba,” tegasnya.

Di bulan suci Ramadan ini Kapolda mengajak masyarakat bersama menjaga Kamtibmas. “Mari terlibat aktif dalam menjaga keamanan di wilayah masing-masing,” gugah Kapolda.

Sementara itu, Polresta Pontianak terus melakukan patroli subuh selama Ramadan. Patroli tersebut untuk mengantisipasi balap liar dan konvoi tanpa menggunakan helm.
“Kegiatan patroli dilakukan sesuai pemetaan, yang terjaring dilakukan penindakan dengan Tilang,” tegas Kasat Lantas Polresta Pontianak Kompol Syarifah Salbiah kepada Rakyat Kalbar di Mapolresta Pontianak, Jumat (18/5).
Perempuan berkerudung ini menuturkan, kegiatan patroli subuh yang dilakukan hari pertama sahur berhasil menindak 20 pengendara. Mereka ada yang melakukan balap liar dan konvoi di jalanan tanpa menggunakan helm. “Selain Tilang, motor ditahan karena tidak memakai helm, tidak memiliki SIM dan tidak membawa STNK,” jelasnya.

Seolah tidak ada jeranya, polisi juga menemukan pelanggaran serupa di sahur ke dua. Sebagian besar pelanggaran lalu lintas dilakukan remaja. Lokasi pelanggaran yang sering terjadi di Jalan Ahmad Yani Pontianak, Jalan Adi Sucipto, Jalan Tanjung Pura, Jalan Sultan Syahrir dekat Taman Akcaya dan Jalan Abdurahman. “Kegiatan patroli ini akan terus kita laksanakan,” ucapnya.

Daripada menghabiskan waktu di jalan raya, terutama anak muda untuk dapat mengisi kegiatan di bulan suci Ramadan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Saya berterima kasih kalau sudah bisa tertib, karena Pontianak dikenal kota yang ramah. Keramahan itu juga kita tunjukan dengan ketertiban kita dalam berlalu lintas,” pungkasnya.

Selain itu, Salbiah mengimbau masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban selama Ramadan. Tidak melakukan aksi yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun pengendara lainnya.

“Dalam rangka bulan suci Ramadan, mari kita jaga Kamseltibcarlantas dengan tidak melakukan balapan liar dan konvoi,” imbau Salbiah.

 

Laporan: Ambrosius Junius, Andi Ridwansyah

Editor: Arman Hairiadi