eQuator.co.id – Sukadana-RK. Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid meresmikan RSUD Sultan Muhammad Jamaluddin I di Sukadana, Rabu (9/5). Peresmian ditandai pemotongan pita di pintu masuk RSUD oleh H Hildi Hamid dan disaksikan Wakil Bupati, Idrus, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Andi Jap serta Direktur RSUD, dr Maria Fransisca Antonelly S.
Peresmian dihadiri Ketua DPRD Kayong Utara, Muhammad Sukardi beserta sejumlah anggota DPRD serta pemuka masyarakat, pemuka agama maupun undangan lainnya.
Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid merasa puas karena rumah sakit kebanggaan masyarakat Kayong Utara bisa terwujud sesuai harapan. Hanya saja, ia berpesan kepada masyarakat Kayong Utara untuk tidak terburu-buru menuntut pelayanan maksimal di rumah sakit milik pemerintah ini.
“Sambil beroperasi ini juga masih tahap pemenuhan. Untuk itu, masyarakat tidak terlalu cepat menuntut,” ucap H Hildi Hamid.
Dalam kesempatan itu, dirinya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama merasa memiliki rumah sakit ini. Artinya tidak hanya petugas, masyarakat pun harus ikut peduli apabila melihat hal yang tidak pantas di rumah sakit.
“Misalnya, tidak merokok di sekitar rumah sakit. Walaupun rumah sakit kita terbuka kondisi bangunannya, bukan berarti bebas rokok. Di rumah sakit harus bebas asap rokok,” tegasnya.
Sementara itu, H Hildi Hamid menjelaskan ihwal nama RSUD Sultan Muhammad Jamaluddin I yang diambil dari nama raja pertama dari Kerajaan Simpang.
“Sebelum diberi nama, saya tanya ke masyarakat siapa dokter pertama berpengaruh dari Kayong Utara. Dan katanya tidak ada. Maka muncul usulan nama Raja Simpang dan kebetulan sang raja memindahkan kerajaan dari Matan ke Simpang, karena wabah penyakit,” kisahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Andy Jap memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kayong Utara yang bisa meresmikan rumah sakit dalam waktu yang cepat.
“Saya bangga dengan Bupati Kayong Utara mampu meresmikan rumah sakit dengan cepat. Sebab ada empat kabupaten di Kalbar yang sama-sama dapat anggaran dari pusat pada tahun 2017 dan baru Kayong Utara yang bisa meresmikan rumah sakit,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Andi Jap memuji Bupati H Hildi Hamid yang sangat besar perhatiannya terhadap dunia kesehatan. Bahkan, diakuinya, Bupati dua periode itu kerap kali menghubunginya apabila ada masalah kesehatan di Kayong Utara. “Orang Kayong Utara bangga punya Bupati seperti Pak Hildi Hamid. Beliau sangat peduli dengan kesehatan,” tuturnya.
Selanjutnya, Andi Jap menekankan, agar RSUD Sultan Muhammad Jamaluddin I dapat menangani pasien dalam kondisi gawat darurat. Sehingga, walaupun pasien yang bersangkutan tetap harus dirujuk ke rumah sakit lain, karena masih terbatasnya tenaga spesialis maupun peralatan di RSUD pertama di Kayong Utara ini, namun kondisinya sudah dalam keadaan stabil.
“Jangan masih gawat, masih megap-megap kita rujuk, kalau bisa tangani dong, ini kan sudah rumah sakit, bukan lagi levelnya Puskesmas,” ulasnya.
Untuk itu, Andi menambahkan, berbagai peralatan kegawatdaruratan dan tenaga-tenaga medis wajib diberikan pelatihan penanganan pasien kegawatdaruratan. “Kan beda dong kita merujuk orang masih gawat. Dengan kita rujuk kondisinya sudah stabil,” tegasnya.
Menurutnya, setiap rumah sakit yang baru dibangun tentu akan melewati berbagai proses. Seperti halnya pengadaan peralatan dan tenaga medis yang akan dilakukan secara bertahap.
“Saya sudah bicara juga dengan direkturnya kemarin. Yang namanya rumah sakit ini kan belum lengkap, namanya membangun tidak bisa langsung lengkap semua,” ulasnya.
Reporter: Kamiriluddin
Redaktur: Andry Soe