Bagaimana Kesiapan Para Calon Gubernur?

Ilustrasi NET

eQuator.co.idPontianak-RK. Debat publik tahap kedua pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar akan berlangsung di Qubu Resort, Jalan Arteri Supadio Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (5/5). Bagaimana kesiapan tiga calon Gubernur Kalbar?

Calon Gubernur nomor urut 1 Milton Crosby menyatakan pihaknya tidak melakukan persiapan menghadapi debat publik tahap kedua nanti. Sebab ia bersama pasangannya, calon Wakil Gubernur Boyman Harun sudah siap sejak awal debat publik pertama. Dalam debat publik kedua, Paslon Milboy ini akan lebih menyampaikan berkaitan dengan jargon mereka, yakni Pro Rakyat, Pro Demokrasi, dan Pro Pemekaran. “Hal ini yang akan kami sampaikan dalam debat nanti,” kata Milton kepada Rakyat Kalbar, Jumat (4/5).

Pada debat nanti, Milboy akan menggali potensi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Baik di bidang ekonomi, pemerintahan, bidang ketenagakerjaan dan lain-lain. “Tinggal mempersiapkan fisik agar cukup istirahat,” ujarnya.

Kebetulan kata Milton, materi yang dibahas didebat kedua termasuk dalam visi misi Milboy. “Kita sudah siapkan semua,” tegasnya.

Pihaknya akan menyampaikan program lebih tajam dan lebih tuntas. Sehingga dengan debat kedua nanti masyarakat dapat menentukan pilihan siapa yang cocok dan tepat untuk membawa Kalbar ke depan.

“Kami tetap pegang moto mewujudkan menuju Kalbar Era Baru. Kita ingin Kalbar yang maju, Kalbar yang bersatu, Kalbar yang bermartabat dan kalbar yang berkeadilan untuk dalam negara kesatuan Republik Indonesia,” tutup Milton.

Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa mengatakan kesiapannya mengikuti debat publik besok. Ia bersama pasangannya, calon Wakil Gubernur Kalbar Suryadman Gidot nanti akan memaparkan banyak. “Kalau soal kesiapan sendiri, tentu kita selalu siap, terlebih pada debat publik kedua ini kita akan paparkan banyak hal,” ujar Karolin kepada Rakyat Kalbar, Jumat (4/5).

Debat publik kedua bertemakan ‘Pembangunan Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam’. “Terkait tema ini kita sudah memiliki program kerja yang dituangkan dalam visi dan misi membangun Kalbar Hebat lima tahun kedepan,” tuturnya.

Terlebih soal pengelolaan sumber daya alam, Karolin-Gidot sudah cukup memahaminya. Dengan pengalaman keduanya akan memaksimalkan potensi yang ada. “Kita akan kembangkan potensi sumber daya alam yang ada di Kalbar untuk membangun serta mewujudkan kesejahterakan masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai anak yang lahir dan besar di daerah kata Karolin, pihaknya sangat memahami terkait persoalan lingkungan dan cara mengatasinya.

“Saya dan pak Gidot lahir di daerah pedalaman, tentu saya paham betul tentang permasalahan lingkungan berikut untuk mengantisipasinya,” ujarnya.

Dalam debat publik tahap kedua ini, Karolin berjanji akan memberikan kejutan serta gebrakan terbaru. Hal ini ia persiapkan lantaran ingin menyampaikan kepada masyarakat agar lebih mengenal siapa Paslon pemimpin Kalbar yang lebih memahami kondisi daerahnya.

“Untuk lebih mendalam tentang tema ini, ini masih rahasia ya, dan akan kita kupas saat debat nanti, akan ada kejutan yang kami berikan,” kata Karolin.

Senada disampaikan calon Gubernur Kalbar nomor urut 3, Sutarmidji. Kendati tidak ada persiapan khusus, dirinya mengaku sangat siap mengikuti debat publik tahap kedua besok. “Tidak ada persiapan khusus, kami jalani seperti biasa,” ucapnya kepada Rakyat Kalbar, Jumat (4/5).

Sutarmidji berharap, pelaksanaan debat kandidat tahap kedua nanti bisa lebih banyak orang menyaksikannya. Dia pun mengusulkan debat disiarkan televisi nasional.

“Saya rasa KPU harusnya berpikir debat dilaksanakan di televisi nasional agar lebih banyak penontonnya, sehingga visi misi Paslon tersampaikan dengan baik,” katanya.

Menurut Sutarmidji, pada debat publik tahap pertama, masyarakat banyak yang kecewa, sebab tidak bisa menyaksikannya.

“Karena banyak yang protes, untuk biaya bedanya kan tidak banyak. Ini kan tentang isu daerah biar semua bisa menyaksikannya,” demikian Sutarmidji.

 

Laporan: Zainudin, Nova Sari, Rizka Nanda

Editor: Arman Hairiadi