eQuator.co.id – SUKADANA-RK. Jangankan orangtua santri. Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid juga larut dalam rasa senang ketika mendengar banyak prestasi yang diraih putra-putri Kayong Utara yang dikirim belajar di Pondok Pesantren Darul Quran (Daqu).
Bukan mendengar dari orang atau stafnya soal segudang prestasi yang diraih anak-anak KKU di Daqu. Bupati mendengar secara langsung prestasi itu saat berkunjung di Ponsok Pesantren Darul Quran yang terletak di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (26/4).
Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid diterima langsung KH Yusuf Mansur saat berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Quran yang terletak tepat di sebelah barat ibukota Jakarta. Bupati berkunjung bersama dengan Ketua DPRD, Muhammad Sukardi, SE MM, Wakil Ketua DPRD, H Alias Sulik serta sejumlah anggota DPRD lainnya.
Turut serta dengan rombongan Bupati, diantaranya Kepala Dinas Pendidikan KKU, Romi Wijaya SSos MSi, Kabag Kessos, Hj Elyani Badaruzzaman, Kabag Humas dan Protokoler, Amir Hamzah SSos, Plt Sekwan, H Nazril Hijar SAg beserta sejumlah staf.
Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid dan rombongan menggelar pertemuan di Masjid persis berada di tengah kompleks Darul Quran. Tatap muka dengan KH Yusuf Mansur serta sejumlah Pengurus Darul Quran itu, diikuti pula seluruh santri asal Kayong Utara yang menimba ilmu agama di Pondok Pesantren yang memiliki sejumlah cabang di Indonesia.
Sebelum Bupati diberi kesempatan menyampaikan sambutan, seorang santriwati atas nama Widia membacakan prestasi-prestasi yang diraih para santri asal KKU. Satu persatu santri dibacakan prestasinya. Mendengar itu, Bupati termasuk Ketua DPRD Muhammad Sukardi tak henti tersenyum. Bahkan, beberapa kali tepuk tangan karena bahagia. “Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Bupati mendidik anda di Pesantren ini sangat tepat. Jangan pernah puas, terus tingkatkan prestasi, buat orangtua kalian dan Bupati lebih bangga lagi,” kata Muhammad Sukardi yang diminta memberikan sambutan pertama.
Sementara Bupati Kayong Utara mengawali sambutannya mengucapkan, kalau kedatangannya kali ini semoga bukan yang terakhir sebagai manusia. Hanya saja, sambungnya, mungkin menjadi yang terakhir sebab jabatannya selaku Bupati tinggal menghitung hari.
“25 Juni mendatang saya selesai menjabat. Sekitar sepuluh hari setelah lebaran nanti atau dua hari sebelum pemilihan Bupati baru, saya sudah melepaskan jabatan. Karena itu, pesan terakhir saya selaku Bupati teruslah giat belajar dan jangan pernah kendor, paling utama selalu tanamkan rasa sukur,” pinta Bupati kepada seluruh santri asal Kayong Utara.
Sama seperti ketika kunjungannya ke sejumlah Perguruan Tinggi, kepada seluruh santri penghafal Alquran, Bupati pun meminta untuk tidak khawatir soal pembiayaan setelah dirinya tak menjabat. Sebab, sekalipun Bupati berganti, pembiayaan tetap berlangsung karena sudah ada kesepakatan kerjasama antara Pemkab Kayong Utara dengan Yayasan Darul Quran. “Siapapun Bupati nya wajib meneruskan pembiayaan, karena sudah ada perjanjian kerjasama. Ini saya sampaikan karena banyak orangtua yang datangi saya menanyakan kelangsungan biaya pendidikan anak-anak nya baik di Perguruan Tinggi juga di Pesantren ini,” timpalnya.
Bupati harap, putra-putri asal Kayong Utara yang digembleng dengan pendidikan agama di Darul Quran nantinya bisa menebar kebaikan di daerahnya. “Kepada anak-anak ku santri-santri, ketika pulang nanti Sosialisasikan Darul Quran ini, tumbuhkan rasa keberanian orangtua supaya mau memondokkan anaknya di Pesantren, Kayong Utara sangat butuh generasi agamis yang memahami Islam secara sempurna,” pesannya.
Pimpinan Utama Yayasan Darul Quran, KH Yusuf Mansur mendoakan agar Bupati H Hildi Hamid selalu diberi kesehatan dan panjang umur. Ulama ahli sedeqah ini mengaku bangga dengan kekompakan Bupati dan DPRD Kayong Utara. “Saya bangga dengan Pemkab Kayong Utara busa mengutus pelajar di mana-mana, termasuk di Darul Quran. Prestasi yang diraih ini adalah hadiah pensiun luar biasa buat pak Hildi,” sebut KH Yusuf Mansur.
Kabag Kessos Setda Pemkab Kayong Utara, Hj Elyani Badaruzzaman mengatakan, kerjasama Pemkab dengan Darul Quran dimulai tahun 2011. Sebanyak 25 putra-putri terbaik KKU dibiayai pemerintah di Daqu. Dari 25 itu, 4 sudah tamat dan dua sudah tamat namun masih mengabdi si Daqu selama setahun. 19 lainnya masih menjalani pendidikan. “Alhamdulillah, anak-anak kita rata-rata sudah hafal 30 juz,” terang Hj Elyani. (lud)