Panglima TNI dan Kapolri Kunjungi Kalbar

Jamin Keamanan Pilkada

WAWANCARA. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian diwawancarai usai memberikan pengarahan kepada prajurit TNI/Polri di Qubu Resort, Kamis malam (26/4). Ambrosius Junius-RK
WAWANCARA. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian diwawancarai usai memberikan pengarahan kepada prajurit TNI/Polri di Qubu Resort, Kamis malam (26/4). Ambrosius Junius-RK

eQuator.co.id – Sungai Raya-RK Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berkunjung ke Kalbar, Kamis (26/4). Keduanya memberikan arahan kepada ribuan prajurit TNI dan personel Polri di Aula Qubu Resort Jalan Arteri Supadio, Kubu Raya, sekira Pukul 17.05 WIB.

Panglima TNI mengatakan, kunjungan ini terkait soliditas dan sinegitas TNI/Polri untuk menjaga keamanan pesta demokrasi yang nanti akan dilaksanakan pada 2018 dan 2019.

“Kita dari TNI/Polri untuk tetap menjaga netralitas mengamankan pesta demokrasi tersebut,” ujarnya usai kegiatan kepada sejumlah wartawan.

Panglima TNI dan Kapolri kata dia, juga menyampaikan terkait antisipasi beberapa ancaman isu yang kemungkinan akan terjadi, seperti hoax dan kampanye hitam. Untuk itu diharapkan pelaksana paling bawah, Babinsa dan Bhabinkamtimas bisa mengantispasi. Supaya pesta demokrasi nanti berjalan sukses.

Panglima TNI dan Kapolri, mengingatkan anggotanya agar tetap menjaga netralitas dan mensukseskan Pilkada Kalbar. Jika ditemukan melanggar akan berpengaruh pada karir personel yang tidak netral tersebut. “Jika melanggar ada hukumannya, buku putih, buku saku, Kapolri sudah mengeluarkan, Panglima TNI juga sudah mengeluarkan, itu melanggar kode etik yang kita miliki,” tegas Panglima TNI.

Sementara itu, Kapolri mengungkapkan, dari beberapa penelitian 70 persen permasalahan dalam pelaksanaan Pilkada berasal dari penyelenggara. Menurutnya, itu terjadi kemungkinan karena cara memplaning (merencanakan) kegiatannya kurang pas. Masalah netralitas kata dia, bukan di tingkat KPU pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota karena pegawainya tetap.

“Tapi kerawanan itu terjadi di tingkat kecamatan, kelurahan/desa sampai dengan ke TPS, karena ini direkrut dari orang sementara, (bukan permanen) dan jumlahnya itu ratusan ribu, itu problemnya,” paparnya

Sehingga, lanjut dia, perlu langkah-langkah secara sistematis TNI/Polri, Pemda, KPU untuk duduk secara berjenjang membuat komitmen supaya netralitas itu terjaga.

“Saya ingin menambahkan suatu hal yang perlu dimuat untuk menyejukan masyarakat Kalbar, bahwa kehadiran bapak TNI dan Polri di sini  jelas tujuan utamanya untuk menjamin soliditas TNI/Polri dan posisi netral dalam kontestasi dalam demokrasi ini,” ujar Kapolri.

Tokoh-tokoh masyarakat, Kapolri mengimbau agar mendinginkan situasi. Partai politik agar berkompetisi dan berdemokrasi secara sehat. Ia juga mengajak media massa turut serta mendinginkan suasana.

Menurut Tito, terlalu mahal rasanya jika hanya untuk rebutan kekuasaan tingkat lokal harus mengorbankan perpecahan antar masyarakat. Yang pernah terjadi beberapa belas tahun silam jangan sampai terulang lagi.

“Oleh karena itu sepanjang TNI/Polri kompak, penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu, semua menjalankan tugas dengan baik, media juga mendinginkan, tokoh masyarakat mendinginkan, Pemda netral, Insyaallah, Pilkada, Pak Kapolri, Panglima TNI menjamin, Pilkada di Kalbar akan berlangsung aman,” tutup Kapolri.

Turut hadir dalam pengarahan ini Kapolda Kalbar, Danlanud Supadio, Danlatamal XII Pontianak, Pangdam XII Tanjungpura berserta para pejabat utama masing-masing.

 

Laporan: Ambrosius Junius

Editor: Arman Hairiadi