eQuator.co.id – Dari Shanghai, Pak Dahlan Iskan tina-tiba melesat ke Nanjing. Naik kereta peluru. Mau kemana lagi Abah? “Mau menengok si jilbab di Nanjing,” kata Pak Dahlan.
Si jilbab? Siapa? Di Nanjing pula! Rupanya, Pak Dahlan ingin tahu bagaimana keadaan ratusan mahasiswa Indonesia yang tengah kuliah di berbagai universitas terkemuka di Tiongkok sana.
Mengapa? Karena mereka berangkat atas beasiswa yang dikoordinasi Indonesia Tionghoa Culture Centre. Yayasan yang didirikan Pak Dahlan Iskan itu, sejak tujuh tahun lalu telah menyalurkan beasiswa kepada 1000-an mahasiswa. Tahun lalu paling banyak: 350 orang.
Baca reportase pengalaman Pak Dahlan yang lucu. Bersama Si Jilbab yang bahasa Mandarinnya cas-cis-cus. “Bahasa Mandarin saya sudah kalah jauh,” kata Pak Dahlan di www.disway.id Kamis 19 April 2018.
Disway on paper terbit setiap hari mulai Senin – Sabtu di koran: Rakyat Kalbar (Pontianak), Kaltim Post (Balikpapan), Samarinda Post (Samarinda), Radar Banjar (Banjarmasin), Pontianak Post (Pontianak), Bontang Post (Bontang), Radar Mojokerto (Mojokerto), Radar Bekasi (Bekasi), Radar Banyumas (Purwokerto), Sumatera Ekspres (Palembang).