Hari Pertama UNBK SMA Sederajat Lancar, Soal Lebih Mudah Dibanding Simulasi

UJIAN. Para siswa SMA Negeri 3 Pontianak mengikuti hari pertama pelaksanaan UNBK, Senin (8/4). Rizka Nanda-RK
UJIAN. Para siswa SMA Negeri 3 Pontianak mengikuti hari pertama pelaksanaan UNBK, Senin (8/4). Rizka Nanda-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK.  Hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di seluruh Kalimantan Barat diklaim lancar, Senin (9/4). Baik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP).

Ketua UN Kalbar Syafarudin menjelaskan, UNBK tingkat SMA sederajat ini akan berlanhsung hingga 12 April.  Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilaksanakan pada 23 – 26 April.

“Suasana hari pertama berdasarkan laporan dari seluruh kepala sekolah berjalan lancar, tidak ada kendala. Alhamdulliah kendala tidak ada listrik bagus, internet lancar,” ujarnya kepada Rakyat Kalbar, Senin (9/4).

Total SMA/SMK yang mengikuti UNBK berjumlah 711 sekolah yang tersebar di seluruh Kalbar. Sedangkan hari ini (kemarin, red), ada SMA/MA 530 sekolah dengan jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 43.214 se-Kalbar.

Dari sisi persiapan, dijelaskan Syafarudin masih lancar-lancar saja. Saat ini Disdikbud Kalbar sedang melaksanakan pelatihan untuk Proktor yakni petugas operator server UNBK.

“Pelatihan Proktor ini sudah dilaksanakan sebanyak empat kali seluruh proktor sekolah telah kita undang dan diberi pelatihan agar bisa menanggani pelakasanaan UNBK disetiap sekolah dengan benar dan lancar,” katanya.

Meski sempat mengalami gangguan jaringan di daerah Melawi,  Syafarudin mengaku pihaknya memiliki tim help desk provinsi yang beranggotakan 8 orang. Tim ini untuk melayani masalah teknis yang ada.”Jadi sepanjang dia bukan listrik sama internet kita bisa atasi. Yang di Melawi tidak lama itu semua bisa teratasi,” tuturnya.

Gangguan itu terjadi sekitar pukul 11:00 WIB, namun beberapa saat saja. Jika sampai jam 9 malam tidak bisa teratasi, maka pada peserta akan diikutkan pada UNBK susulan pada 17 April 2018.

Untuk tahun ini UNBK SMA/MA Sederajat melaksanakan empat mata pelajaran yang diujikan. Yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Mata Pelajaran Pilihan. Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs sederajat melaksanakan ujian empat mata pelajaran yakni, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.

Pelaksanaan UNBK ini dianggap sebagai upaya memberikan pengamanan berlapis dari pemerintah pusat untuk menghindari penyebaran kunci jawaban.

“Sekarang bagaimana kita mau cari kunci jawaban sementara jumlah naskah itu hampir 53 ribu. Itu artinya pengamanan sudah berlapis termasuk pengamanan dari gangguan hacker itu sudah diantisipasi dari pusat. Kemudian naskah itu bisa di download paling cepat 30 menit sebelum waktu ujian, jadi tidak ada itu kunci jawaban,” terang Syafarudin.

Terpisah, Kepala SMA Negeri 3 Pontianak, Wartoyo menjelaskan, pelaksanaan UNBK hari pertama di sekolahnya berjalan lancar. Sarana dan prasarana sudah disiapkan dengan tiga laboratorium komputer.”Masing-masing sesi sekitar 108 karena jumlah siswa kami 321, anak IPA 223 dan IPS 88,” ujarnya.

Hingga hari pertama ujian berlangsung, belum ada kendala berarti yang dirasakan. Setengah jam sebelum ujian, persiapan sudah dilakukan. Kurang dari 20 menit, para siswa disilakan masuk untuk mengerjakan administrasi. Ketika jam ujian mulai, siswa langsung mengerjakan soal tanpa harus ribet administrasi.

“Kemarin kami menyisir yang fit dari sekolah itu 1 lab komputer dan dengan satu server, makanya untuk 3 lab kami masih kurang 80 dan dua server. Kami memberdayakan orangtua dan mendapat server 2 kemudian memberdayakan alumni mendapatkan 15 laptop,” ungkapnya.

Untuk mencukupi kebutuhan komputer, pihaknya menggunakan laptop milik siswa kelas X sebanyak sepuluh unit dan 55 unit dari kelas XII. “Itu memang harus kami upayakan meminjam supaya sukses di UNBK, total semua 80 laptop dan 40 PC jadi 120,” ungkapnya.

Wartoyo menjelaskan, hasil UNBK tidak terlalu mempengaruhi nilai kelulusan. Pihaknya menyebutkan untuk target perolehan prestasi, minimal mempertahankan di bawah SMAN 1.

“Untuk di kelas XII SMA 3 tidak ada yang sakit, kemarin ada yang patah tulang, tapi sudah bisa ikut. Kami juga melakukan pengetatan pengawasan kalau ada rilis kunci jawaban,” lugas Wartoyo.

Siswa SMA Negeri 7 Pontianak, Laksamana Saputra mengaku tidak kesulitan sama sekali dalam pelaksanaan UNBK dihari pertama tersebut. Pasalnya, mereka sudah diberikan sosialisasi dan simulasi sejak awal. “Tidak ada susah sama sekali,” ucap kepada Rakyat Kalbar

Laksamana mengikut UNBK di sesi pertama, dari 3 sesi yang ada. “Hari pertama sampai ketiga saya dapat sesi 1, hari terakhir baru dapat sesi ketiga. Itu karena saya minjamkan laptop ke sekolah,” jelasnya.

Siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini mengaku soal yang diujiankan lebih mudah dibanding pada saat simulasi. “Hari ini pelajaran Bahasa Indonesia, waktunya dua jam. Menurut saya soal UN ini lebih mudah dibanding simulasi dan UASBN,” ungkapnya.

Untuk persiapan menghadapi UNBK, ia mengaku menjaga stamina dan kesehatannya jauh hari sebelum pelaksanaan UNBK. Serta belajar sesuai dengan kemampuan, melakukan ibadah dan berdoa.

Sementara itu, General Manager PLN Wilayah Kalbar, Richard Safkaur, memastikan pasokan listrik selama UNBK aman. Hal itu diungkapkannya saat berkunjung dibeberapa SMA yang menyelenggarakan UNBK. “Dalam kunjungan ini tentu kita memastikan sekolah-sekolah yang melakukan UNBK aman,” ujarnya.

Richard menyebutkan, dalam pada periode siaga ini, pihaknya tidak melakukan pemeliharaan yang dapat menggangu pasokan aliran listrik ke sekolah-sekolah penyelenggara UNBK. “Terkecuali memang ada faktor eksternal yang dapat menyebabkan gangguan pada jaringan PLN yang sifatnya tidak terprediksi,” sebutnya.

Selain siaga, pihaknya juga melakukan koordinasi kepada pihak sekolah mengenai kesiapan kondisi kelistrikan. Baik suplai dari PLN maupun listrik dari sekolah. “Seperti penggunaan genset  yang kita lakukan koordinasikan dengan pihak sekolah,” tukasnya.

Selain SMA Negeri 3, unit-unit PLN juga melakukan kunjungan disekolah lainnya. Di antaranya, ke SMA N 1 Pontianak, SMA N 3 Pontianak, SMA N 1 Singkawang, SMA N 3 Singkawang, SMA N 1 Tumbang Titi, SMK N 1 Sukadana, SMA N 2 Ketapang, SMA N 2 Sekayam SMA N 1 Pemangkat dan beberapa SMA di Sintang.

Ditempat lain, unit PLN Kalbar yang belum masuk ke dalam sistem khatulistiwa atau yang masih isolated, seperti di Rayon Sintang, dilakukan pengecekan mesin PLTD agar performa tetap terjaga. Sedangkan Rayon Tumbang Titi bersama dengan Kepala SMA N 1 Tumbang Titi mengecek kesiapan instalasi dan menyiapkan satu petugas pelayanan teknik untuk memastikan suplai listrik berjalan normal. “Kunjungan ini juga sekaligus merupakan kegiatan PLN menyapa pelanggan kita,” tutup Richard.

 

Laporan: Rizka Nanda, Nova Sari

Editor: Arman Hairiadi