Belajar dari Banyuwangi, Bersahabatlah dengan Singkawang

Dahlan Iskan

eQuator.co.id –  Di kalangan masyarakat miskin yang berjumlah sekitar 28 juta, ada satu kelompok yang tidak mungkin dijadikan lebih kaya. Lewat program apa pun. Jumlahnya sekitar 5 juta. Di seluruh Indonesia.

Kelompok itu memang sudah butuh hidup berkecukupan. Apalagi berlebih. Hidup apa adanya. Begitu saja. Mereka harus diurus negara. Pertanyaannya, bagaimana cara mengurusnya?

Pak Dahlan Iskan menemukan model pengurusan kelompok supermiskin itu, saat berkunjung ke Banyuwangi. Seusai memberi kuliah wirausaha, Pak Dahlan singgah di sebuah warung makan. Milik penduduk lokal.

Ternyata, warung itu melayani rantangan. Khusus untuk warga miskin. Yang sudah tidak berminat lebih kaya. Yang tinggal di sekitar warung itu.

Menurut Pak Dahlan, polanya ideal. Bisa menjadi model nasional. Terobosan Dr Ir Azwar Anas. Bupati yang penuh inovasi. Yang batal maju menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur itu.

Pak Dahlan juga mengilas balik pertemuannya dengan Bupati Sambas, H. Atbah Romin Suhaili, LC. Ia mengutarakan pendapat bagaimana membuat Sambas semakin maju. Bersahabatlah dengan Singkawang.

Pak Dahlan menurunkan reportase menarik itu, di blog pribadinya, www.disway.id, edisi Selasa 10 April 2018. Pukul 05:00. Daftarkan email Anda di kolom ‘’subscribe’’. Disway akan menginformasikan update berita, langsung ke email Anda. Setiap hari. Disway on paper juga hadir Senin–Sabtu di Harian Rakyat Kalbar.