Berbaur dengan Warga, Karolin Ikut Kupas Kulit Rajungan

Karolin bersama buruh perempuan mengupas kulit rajungan.

eQuator.co.id-KETAPANG. Di sela-sela aktivitas kampanyenya, Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur, Suryatman Gidot melakukan hal tak biasa.

Saat berkunjung ke Kabupaten Ketapang belum lama ini, Karolin sempat melihat langsung aktivitas warga setempat, khususnya yang berada di wilayah pesisir.

Sebagai salah satu kabupaten di Kalbar yang daerahnya memiliki wilayah laut, Ketapang menjadi daerah dengan potensi hasil laut yang cukup melimpah. Rajungan misalnya. Biota laut sejenis kepiting namun ukurannya lebih kecil ini, menjadi sumber daya alam dari laut yang dijadikan sebagai satu dari sekian mata pencaharian warga di Desa Suka Bangun Dalam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang.

Saat melihat langsung rumah produksi UMKM pengolahan rajungan di Desa Suka Bangun Dalam, Karolin disambut hangat dan langsung berbaur bersama para pekerja yang rata-rata perempuan.

Tidak kalah dengan para pekerja, Karolin yang diketahui gemar makan makanan hasil laut itu, ikut membantu mengupas kulit rajungan yang siap untuk diproduksi. “Sulit juga mengupasnya, makanya saya salut dengan semangat ibu di sini,” ucap dia.

Ia mengaku kagum dengan ibu-ibu yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan menjadi buruh lepas pengupasan rajungan.

“Seperti pada rumah produksi ini, di mana di sini ada sekitar 45 perempuan yang bekerja mengupas rajungan dengan upah harian antara Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. Memang upah tersebut tidak sesuai, namun setidaknya itu bisa membantu perekonomian keluarga masyarakat di sini,” kata dia.

Karolin mengungkapkan, dirinya sangat berkomitmen mengembangkan sektor usaha kecil menengah yang ada di Kalbar. Terlebih lagi usaha yang dikembangkan adalah sumber daya lokal Kalbar.

“Selain rajungan, di pesisir Kalbar ada juga potensi laut yang bias dikembangkan. Misalnya lobster di sejumlah kabupaten kawasan pesisir bahkan bias untuk kebutuhan ekspor. Khususnya di Sambas, Ketapang dan Kayong Utara,” jelas Karolin.

Sebelumnya, Karolin juga mengunjungi salah satu pengrajin tenun songket Sambas di Kabupaten Sambas. Apabila dipercaya memimpin Kalbar, potensi-potensi lokal ini menjadi salah satu prioritas utama untuk dikembangkan.

Di tempat yang sama, Hasiah, salah seorang pengupas rajungan mengungkapkan, dirinya bekerja menjadi buruh lepas demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Saya sengaja bekerja ke sini untuk menambah uang dapur. Maklum saja, suami saya bekerja sebagai nelayan yang pendapatannya tidak menentu dan kalau tidak pandai-pandai, mana cukup untuk keperluan sehari-hari,” katanya yang sudah bekerja setahun lebih di rumah produksi rajungan tersebut.

Mendapat kunjungan cagub, Hasiah berharap kepada Karolin jika terpilih nantinya dapat memperjuangkan nasib masyarakat di mana kedepan pemerintah lebih banyak membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

“Paling tidak kita di sini bisa mendapat bantuan dari pemerintah karena kita tidak pernah mendapatkan bantuan di sini. Kartu PKH (program keluarga harapan) saja kita tidak ada, makanya kita sulit sekali di sini,” ungkapnya.

Hadir di tengah para buruh perempuan, Karolin disambut dengan sangat antusias. Mereka mengharapkan pemimpin Kalbar ke depan juga bisa memahami apa yang menjadi keinginan kaum perempuan. (MEDIA CENTER KAROL GIDOT)