Tips Mengoleksi dan Merawat Motor Tua ala Heru Pandan

eQuator.co.id – Heru Pandan, pecinta sepeda motor dua tak ini tak sayang membuang uangnya demi membuat motor-motor tuanya terawat dan tampil cantik. Seperti motor Yamaha RX-Z Still The Boss miliknya. Dia rela menghabiskan biaya modifikasi puluhan juta rupiah.

Sepeda motor yang terakhir diproduksi tahun 90-an di Indonesia itu, sepertinya tidak banyak di Kalbar. Kalau pun ada, sudah pasti tak secantik milik Heru.

Pria asal Pontianak yang lebih dikenal dengan nama Heru_@oxy1 di dunia otomotif ini mengatakan, untuk memodifikasi motor dengan 6 speed yang dibeli sejak tahun 2003 lalu itu, dia rela keluar uang sebesar Rp22 juta.

Hasil modifikasinya, motor yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia tahun 1987 ini lebih mirip motor Malaysia.

“Ini sudah banyak perubahan dari yang aslinya. Lihat saja lebih sporty, gagah dan bentuk original. Ini pakai body motor RX-Z yang ada di Malaysia, kita modifikasi,” kata Heru kepada Rakyat Kalbar, kemarin.

Modifikasi pada motor berkapasitas mesin 135 cc itu, Heru hanya bermain pada body dan kaki-kaki saja. Untuk mesinnya, masih tetap original. Paling, hanya bermain pada bak kopling dan knalpot.

Meski terbilang tua, tunggangan besi milik Heru ini mampu melaju kurang lebih 140 km/jam. Karena dia memiliki beberapa tips perawatan. Seperti apa?

“Saya merawat motor menggunakan cara yang biasa-biasa saja. Misalnya kalau motor nggak dipakai, olinya dikuras, bahan bakar dikosongkan. Itu agar tidak ada terjadi pengentalan dan pengendapan dalam mesin. Kalau itu dilakukan, mesin tidak cepat rusak,” jelas dia.

Lalu, jika motor jarang dipakai, sebisa mungkin tetap dipanaskan. “Dilap dan dipanaskan minimal seminggu dua kali,” sambungnya.

Untuk mempercantik motor RX-Z berwarna biru ini, Heru menggunakan knalpot YY Pang. Menurutnya, selain membuat tampil garang, itu untuk mendukung akselerasi tenaga motor lebih padat dan lebih tinggi ketika lari di-trek lurus.

Heru juga memodifikasi bak kopling dan bak magnet menjadi aquarium. Ia juga memberikan krom kepada bagian rem, step, dan head. “Itu agar lebih kece dan mengkilap saja,” tuturnya.

Khusus velg dan shockbreaker digunakan motif batik. “Maksudnya, ada ukiran batiknya. Ini kita beli langsung dari Jogja, nggak ada disini. Terus kita juga pakai stabilizer agar lebih stabil ketika belok. Ibarat mobil itu pakai power steering, jadi lebih enak,” katannya.

Heru mulai hobi mengoleksi dan modifikasi motor dua tak sejak ia masih sekolah di STM pada tahun 2002 silam. Saat ini, Heru sudah mengoleksi sekitar 8 motor dua tak. Diantaranya, tiga motor Yamaha RX King, empat Yamaha RX-Z dan satu Honda NSR.

Untuk memperoleh sparepart, Heru mengalami sedikit kendala. “Sekarang susah dicari, seiring perkembangan zaman. Jadi, kita harus banyak-banyak review di internet,” terangnya.

Heru sepertinya merupakan lelaki yang beruntung. Karena, hobinya didukung sang istri. Tidak seperti lelaki kebanyakan. Tapi, dukungan istri itu tidak semudah itu, melainkan ada syaratnya. Yakni, asalkan uang belanja tak berkurang. “Istri saya mendukung dong. Asal urusan di dapur nggak diganggu,” tutupnya sambil bercanda.

Laporan: Suci Nurdini Setiowati

Editor: Ocsya Ade CP