eQuator – Sintang-RK. Untuk memajukan objek-objek wisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang selalu dihadapkan pada persoalan minimnya anggaran. Olehkarenanya, lebih baik dibentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang kepariwisataan.
“Sehingga penanganannya lebih fokus,” jelas Syech Mukarram Albansir, Ketua Forum Kajian Percepatan Pemekaran Pembangunan (FK3P) Timur Kalbar kepada wartawan, Senin (9/11).
Bila masih ditangani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), tambah dia, maka pengelolaan objek-objek wisata di Sintang tidak akan maksimal. “Kalau sudah dibentuk BUMD, beban Disbudpar akan ringan,” kata Mukarram.
Menurut Mukarram, banyak potensi wisata di Sintang yang bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di Bukit Kelam saja, terdapat beberapa potensi yang sangat menjanjikan, salah satunya Air Terjun, Wisata Pernak Pernik Asli Daerah dan lainnya yang belum digali. “Kalau ingin maju, harus ditangani BUMD atau perusahaan swasta,” ujarnya.
Objek wisata di Bumi Senentang ini, kata Mukarram, masih terbilang monoton, lantaran hanya mengandalkan Bukit Kelam dan Hutan Wisata Baning. “Sebenarnya bukan hanya Bukit Kelam, masih banyak potensi yang bisa di kembangkan seperti Bukit Saran di Kecamatan Tempunak dan lainnya,” ungkapnya. (Adx)