eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Ratusan warga Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya turun ke jalan. Mereka melakukan aksi penyetopan puluhan truk PT Bumi Pratama Khatulistiwa yang bermuatan sawit ketika akan melintas di ruas jalan utama desa.
“Tujuan kami melakukan penyetopan ini, karena kami melarang truk-truk bermuatan sawit lewat di jalan kami. Karena aktivitas truk ini membuat kondisi Jalan Desa Mega Timur rusak berat. Apalagi sudah banyak jalan yang berlubang,” ujar seorang masyarakat Desa Mega Timur, Bujang yang ikut melakukan aksi, Senin (22/1).
Bujang menambahkan, masyarakat sudah beberapa kali melakukan aksi melarang sejumlah truk bermuatan sawit melintas di ruas jalan itu. Namun ternyata larangan itu tetap saja tidak diindahkan. Bahkan, masyarakat juga sudah memasang plang peringatan agar truk bermuatan sawit tidak melintasi ruas jalan desa.
“Namun peringatan ini tetap tidak dipatuhi oleh pengendara truk. Makanya hari ini kita turun beramai-ramai ke jalan untuk menghadang truk agar tidak lewat,” tuturnya.
Akibat aksi masyarakat tersebut truk bermuatan sawit yang akan menuju PT BPK tidak bisa lewat, sehingga terpaksa berjejer disepanjang jalan batas Kota Pontianak-Mega Timur. Bahkan, sempat terjadi ketegangan antara masyarakat dan supir truk. Beruntung hal itu bisa cepat dicegah oleh aparat kepolisian dan TNI setempat.
Sementara itu, tokoh masyarakat Mega Timur, Rasip mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir kondisi ruas Jalan Desa Mega Timur semakin memprihatinkan. Apalagi ketika hujan, sehingga tak jarang beberapa kendaraan bermotor terjebak ke dalam lubang yang tergenang air. Sehingga wajar saja masyarakat melakukan aksi tersebut.
Sebenarnya banyak pihak yang berperan dalam perbaikan ruas jalan ini, sehingga masyarakat mengharapkan semua pihak untuk bisa berperan dalam memperbaikinya.
“Kita mengharapkan kepada pemerintah kabupaten dan pihak PT BPK serta suplayer sawit ini bisa bekerja sama untuk perbaikannya, sehingga kondisi jalan yang rusak ini tidak dibiarkan begitu saja,” ujar Rasip.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe