Iklim Global Pengaruhi Curah Hujan di Sekadau

LENGANG : Salah satu ruas jalan di ibukota Kabupaten Sekadau tampak lengang dari hilir-mudik kendaraan, Jumat sore (12/1), setelah hujan deras seharian. Abdu Syukri

eQuator.co.id – Sekadau-RK. Curah hujan di Kabupaten Sekadau mengalami peningkatan tiga hari terakhir. Dampak iklim global, setiap hari hujan selalu turun dengan intensitas tinggi di beberapa tempat.

“Tadi subuh sudah hujan, sore ini hujan lagi,” keluh Alek, salah seorang warga Sekadau Hilir kepada Rakyat Kalbar, Jumat (12/1) sore.

Bagi lelaki 35 tahun itu, seringnya hujan turun membuat aktivitasnya terhambat. Maklum saja, sebagai pemilik kebun sayur-sayuran, dirinya tiap hari harus bekerja di kebun sayur persis di belakang rumahnya. “Kalau sudah hujan, tak bisa kerja lah kita. Memang sih tak perlu nyiram sayur, tapi kan mau nyangkul tanah atau bedengan, jadi ndak bisa,” ucapnya.

Berdasarkan release cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatogoli dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, tiap hari memang berpeluang terjadi hujan. Bahkan akhir-akhir ini, hujan sering disertai angin kencang dan petir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Sekadau juga membenarkan potensi hujan di Sekadau masih cukup tinggi untuk pada Januari tahun ini. Tapi kondisi hujan tersebut masih dalam ambang batas wajar. “Masih dalam batas normal lah,” kata Ir H Akhmad Suryadi MT, Kepala BPBD Sekadau saat dikonfirmasi Rakyat Kalbar, kemarin.

Menurut Akhmad, secara umum kondisi curah hujan di Sekadau pada bulan ini, dipengaruhi iklim global. Artinya, jika secara menyeluruh pada suatu kawasan curah hujan masih berpeluang terjadi, maka tidak menutup kemungkinan Sekadau juga akan dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

Sedangkan angin kencang yang berpotensi terjadi setiap terjadi hujan, Akhmad mengimbau warga agar berhati-hati. Yang perlu diwaspadai adalah potensi pohon tumbang yang bisa mencelakakan. “Kalau sudah ada angin kencang, berlindunglah ke tempat yang aman. Cari lokasi yang jauh dari pohon-pohon besar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkas Akhmad.

 

Reporter: Abdu Syukri

Editor: Yuni Kurniyanto